Senin, 04 Juni 2012

Kena Kanker, Usia Hugo Chavez Diprediksi Tinggal Beberapa Bulan

Browser anda tidak mendukung iFrame



Hugo Chavez (Foto: Chinadaily)
Jakarta, Presiden Venezuela, Hugo Chavez, sedang berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya. Kanker yang menyerang musuh besar Amerika Serikat ini sudah memasuki stadium akhir dan diperkirakan sang presiden hanya bisa bertahan hidup beberapa bulan lagi.

Untuk meringankan rasa sakitnya, Chavez yang saat ini berusia 57 tahun mengkonsumsi candu dengan dosis 100 kali lebih kuat dibandingkan morfin. Rasa sakit yang diderita begitu parahnya karena kanker agresif telah menyebar ke tulang-tulang ditambah efek samping dari kemoterapi dan radiasi.

"Obat-obatan yang digunakan sangat kuat sehingga setiap saat, bisa saja tubuhnya tidak dapat mentolerir efeknya," kata dokter yang merawat Hugo Chavez seperti dilansir Daily Mail, Senin (4/6/2012).

Venezuela akan segera melangsungkan pemilihan umum dan Chavez berusaha agar dapat terpilih kembali sebagai presiden untuk ketiga kalinya. Ia sudah mendaftarkan pencalonannya pada Dewan Pemilihan Nasional pada hari Jumat lalu.

Ia patut percaya diri karena dalam sebuah jajak pendapat, nama Chavez masih unggul dibanding lawan-lawannya. Sayangnya, seorang sumber dari tim kanker presiden ragu bahwa Chavez masih hidup untuk melihat hasil pemilu pada tanggal 7 Oktober 2012 nanti.

Beberapa minggu lalu, Chavez sempat dikabarkan mengalami pemulihan yang progresif setelah menjalani pengobatan kanker di Kuba. Ia telah menjalani kemoterapi diikuti dengan operasi untuk mengangkat tumor ganas kedua pada bulan Februari lalu.

Tumor ganas pertama diangkat pada bulan Juni tahun lalu di Kuba, yaitu saat pertama kalinya sang presiden terdeteksi mengidap kanker karena jatuh sakit dalam kunjungan resmi. Lewat sebuah pidato yang emosional bagi umat Katolik 2 bulan lalu, Chavez meminta Tuhan untuk mengampuni nyawanya. Chavez menangis dan suaranya pecah saat memberikan pidato televisi yang dilakukan di kediamannya, di depan orang tua dan kerabat.

Sayangnya, Chavez sampai saat ini belum bersedia mengumumkan penyakit yang menyerangnya secara detil. Ia hanya mengatakan bahwa yang terserang adalah daerah pinggulnya.

Laporan medis yang diungkapkan media Spanyol membeberkan bahwa Chavez menderita rhabdomyosarcoma, yaitu tumor kanker pada otot-otot yang melekat pada tulang dan telah mengalami metastasis atau penyebaran sel kanker.

Dokter kepresidenan telah memberikan fentanil untuk menghilangkan rasa sakit, bifosfonat untuk memerangi metastasis dan kortikosteroid untuk mengurangi efek samping radiasi dan kemoterapi. Pengobatan ini hanya dapat dilakukan untuk memerangi penyebaran kanker, bukan membasmi kanker.

Baru-baru ini, ia mengklaim bahwa Amerika Serikat adalah pihak yang bertanggung jawab atas terinfeksinya para pemimpin sayap kiri di Amerika Latin oleh penyakit kanker. Dia melontarkan tuduhan ini setelah presiden Brasil, Paraguay dan Argentina mengalami penyakit yang serupa.
 
 

(pah/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar