Kamis, 28 Juni 2012

Orang yang Nafsu Makannya Rendah Lebih Berisiko Kecanduan Obat

Browser anda tidak mendukung iFrame



ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Banyak orang yang menyamakan makan berlebihan seperti halnya orang kecanduan obat terlarang karena saking sulitnya mengontrol keinginan makan. Namun penelitian menemukan kebalikannya. Orang yang memiliki nafsu makan rendah ternyata lebih sulit mengontrol keinginan untuk mendapat kesenangan dari hal lain selain makanan, misalnya kokain.

Pada mulanya para peneliti di Yale School of Medicine ingin melakukan penelitian yang mencoba mencari hubungan antara makan berlebihan dan kecanduan kokain. Tapi kesimpulan penelitian yang diperoleh ternyata berbeda jauh di luar perkiraan.

Dalam jurnal Nature Neuroscience, penelitian yang dipimpin oleh Marcelo O. Dietrich ini membagi tikus menjadi dua kelompok. Pada kelompok pertama, peneliti mematikan saraf tikus yang berfungsi mengontrol rasa lapar pada bagian hipotalamus. Pada kelompok kedua, saraf yang mendorong rasa lapar yang dimatikan. Saraf tersebut dimatikan dengan dengan racun difteri.

Para peneliti kemudian mengamati reaksi tikus terhadap pengalaman baru, kecemasan dan kokain. Awalnya para peneliti memperkirakan bahwa makanan akan menyerupai efek penyalahgunaan obat sehingga memicu reaksi makan berlebihan.

Namun ternyata, peneliti menemukan bahwa tikus pada kelompok yang tidak memiliki nafsu makan lebih mudah tertarik pada hal baru dan kokain. Di sisi lain, tikus dengan nafsu makan yang meningkat justru lebih ragu-ragu mencoba hal baru dan kokain.

Para peneliti menduga hal yang sama dapat digeneralisasikan pada manusia. Temuan ini menjelaskan bahwa ada orang-orang yang kurus tetapi telah mengalami peningkatan aktivitas sel-sel saraf di bagian otak yang berperan penting dalam penghargaan.

"Hipotalamus berfungsi mengontrol rasa lapar, suhu tubuh, rasa haus, keinginan tidur serta diketahui penting bagi perkembangan fungsi otak yang lebih tinggi. Kami percaya bahwa peningkatan aktifitas pada bagian otak ini terjadi selama masa perkembangan dan mempengaruhi respon terhadap pengalaman yang baru dan kokain ketika dewasa," kata Dietrich seperti dilansir Medical Daily, Selasa (26/6/2012).

Para peneliti menunjukkan bahwa orang yang tidak tertarik terhadap makanan lebih berisiko mengalami kecanduan obat. Orang-orang ini mencari penghargaan dari hal lain selain makanan.

Makan makanan secara berlebihan yang menjadi pemicu obesitas sering disamakan seperti meningkatnya dorongan untuk bersenang-senang. Namun dalam percobaan ini, para ilmuwan telah menemukan kelompok lain yang ingin mencari kesenangan seperti halnya pada orang gemuk, tapi kebetulan badannya lebih kurus.

Pada kelompok kurus ini, kesenangan tidak diperoleh dari memakan banyak makanan, tetapi melalui hal baru dan bahkan dengan penyalahgunaan obat.




(pah/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar