Senin, 25 Juni 2012

Penurunan Testosteron Bukan Karena si Pria Tua Tapi Akibat Perilakunya

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Selama ini tentu Anda mengira penurunan kadar hormon testosteron merupakan akibat dari proses penuaan. Banyak juga pria tua yang memiliki kadar hormon testosteron rendah namun penyebabnya tidak pernah diketahui.

Jawabannya dipaparkan sebuah studi yang menemukan bahwa penurunan kadar testosteron pada pria merupakan akibat dari perubahan perilaku dan gaya hidupnya.

Studi ini telah melacak perubahan pada kadar testosteron diantara sejumlah pria dari waktu ke waktu, ungkap peneliti Gary Wittert.

"Penurunan kadar testosteron bukanlah bagian yang tak terelakkan dari proses penuaan, sebagaimana yang banyak dipikirkan orang," lanjut Wittert dari University of Adelaide, Australia seperti dilansir dari newkerala, Senin (25/6/2012).

"Perubahan testosteron bisa dijelaskan dengan perilaku merokok dan perubahan status kesehatan, terutama obesitas dan depresi," tambahnya.

Dalam studi ini, peneliti menganalisis kadar hormon testosteron pada lebih dari 1.500 pria dalam dua kali kunjungan klinik dengan jarak 5 tahun. Usia partisipan berkisar antara 35-80 tahun.

Menurut Wittert, seluruh sampel darah testosteron menjalani pengujian pada waktu yang bersamaan.

Setelah penelitian ini barulah diketahui bahwa pria yang mendapatkan nilai laboratorium abnormal atau mengonsumsi obat-obatan atau memiliki kondisi medis tertentu diketahui mempengaruhi hormon testosteronnya.

Rata-rata, kadar testosteron tidaklah menurun secara signifikan selama 5 tahun, melainkan hanya menurun kurang dari 1 persen setiap tahunnya, lapor peneliti.

Meski begitu, peneliti juga menemukan faktor-faktor tertentu yang dikaitkan dengan rendahnya kadar testosteron setelah 5 tahun daripada di awal studi.

"Pria yang kadar testosteronnya menurun cenderung menjadi obesitas, berhenti merokok atau mengalami depresi pada salah satu kunjungan klinik," terang Wittert.

Sedangkan bagi partisipan yang belum menikah mengalami penurunan kadar testosteron lebih besar daripada partisipan yang menikah. Wittert pun mereferensikan temuan ini pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa pria yang menikah cenderung lebih sehat dan lebih bahagia daripada pria yang tidak menikah.

"Selain itu, aktivitas seksual rutin juga cenderung meningkatkan kadar testosteron," pungkasnya.


(ir/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar