Sabtu, 30 Juni 2012

Kacamata Pintar Ini Dapat Mendeteksi Emosi dan Trauma Orang

Browser anda tidak mendukung iFrame



ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Sampai sejauh ini, kita bisa mengetahui emosi seseorang dengan melihat rona kulit wajah, nada ucapan ataupun lewat bahasa tubuhnya. Misalnya, kita tahu seseorang merasa malu lewat wajahnya yang memerah karena banyaknya aliran darah yang berkumpul di bawah kulit wajah. Nah, para ilmuwan saat ini sedang mengembangkan sebuah teknologi untuk mengetahui kondisi emosi seseorang menggunakan sebuah kacamata.

Para ilmuwan di 2AI Labs yang dipimpin oleh tim peneliti Mark Changiz menciptakan kacamata untuk meningkatkan kemampuan pemakaianya melihat darah di bawah permukaan kulit. Inovasi ini akan berdampak besar dalam kehidupan nyata, misalnya dalam permainan poker. Pemain poker bisa memakainya untuk mengetahui apakah lawan sedang berbohong atau mencoba menggertak.

Tujuan awal pembuatan kacamata pintar ini adalah agar bermanfaat di bidang kedokteran. Dalam pembuatannya, digunakan 3 teknologi yang berbeda untuk menentukan emosi dan trauma seseorang. Yang pertama adalah 'vena-finder', teknologi yang membuat pemakainya bisa lebih jelas melihat 'persepsi modulasi oksigenasi' di bawah kulit. Teknologi ini awalnya diciptakan untuk memudahkan perawat saat mengambil darah dari pasien.

Teknologi kedua adalah 'trauma-detector' yang memperkuat penampakan trauma di bawah permukaan kulit. Sedangkan teknologi ketiga adalah 'general clinical enhancer' yang berfungsi menggabungkan 2 teknologi yang telah disebutkan sebelumnya.

Seperti dilansir Medical Daily, Sabtu (30/6/2012), kacamata pintar ini sedang diuji di 2 rumah sakit New York. Di salah satu rumah sakit tersebut, Mount Sinai Hospital, dokter melaporkan bisa melihat secara detail penampakan yang ada di bawah permukaan kulit secara mencolok.

Selain berfungsi di rumah sakit, kacamata ini juga akan sangat berguna di negara berkembang dan di daerah bencana. Karena teknologi untuk mengetahui aliran darah di bawah permukaan kulit membutuhkan perangkat yang besar dan tenaga listrik, kacamata ini akan memungkinkan dokter menilai trauma dengan cepat dan merawat pasien gawat darurat dengan lebih efisien.

Kacamata berwarna hitam ini disebut O2Amps. Tim peneliti juga mempersiapkan kacamata cerdas ini agar dapat digunakan oleh umum. Dampaknya mungkin akan menimbulkan konsekuensi yang menarik dalam sebuah hubungan, yaitu membuat pasangan sulit menyembunyikan emosinya satu sama lain.




(pah/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar