Senin, 25 Juni 2012

Banyak Merenung Bisa Menurunkan Kemampuan Otak

Browser anda tidak mendukung iFrame



ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Bagi para biang galau, sangat mudah merenungkan masalah dan berprasangka buruk apabila sedang menghadapi problematika. Merenung ada kalanya membuat orang jadi lebih menyadari kesalahannya, tapi sebaiknya jangan berlarut-larut. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa banyak merenung justru menurunkan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalahnya.

Untuk memahami faktor apa saja yang mempengaruhi manusia dalam memecahkan masalah, peneliti meminta 51 orang peserta penelitian untuk menonton video klip film pendek. Video klip ini dirancang untuk membuat penonton sedih. Setelah itu para peneliti memberikan tes untuk mengetahui kemampuan peserta dalam memecahkan masalah.

Para peneliti menemukan bahwa orang yang mampu mengalihkan perhatiannya dari rasa sedih mendapat skor yang lebih baik. Rendahnya kemampuan memecahkan masalah dalam hubungan personal membuat orang lebih rentan depresi.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cambridge ini menyimpulkan bahwa orang yang rentan depresi yang memiliki suasana hati yang lebih rendah dan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang buruk.

Penelitian lain menguji bagaimana suasana hati mempengaruhi manusia. Hasilnya, orang yang depresi cenderung memiliki suasana hati yang lebih buruk setelah merenungkan masalahnya. Sementara itu, orang yang tidak depresi tidak mengalami perubahan suasana hati sama sekali setelah merenungkan masalahnya.

"Terlepas dari apakah peserta cenderung merenungkan masalahnya, orang yang menanggapi mood negatif dengan segera mengalihkan pikiranya lebih besar kemungkinannya memperoleh solusi yang efektif atas masalahnya dibandingkan peserta yang menanggapi mood negatif dengan merenung," kata para peneliti seperti dilansir Medical Daily, Senin (25/6/2012).

Menurut penelitian ini, para perenung akan mendapat solusi pemecahan masalahnya dengan lebih baik apabila mengalihkan diri diri dari pikiran negatif. Memikirkan hal yang netral untuk jangka waktu yang singkat saja sudah cukup membuat seseorang bisa memecahkan masalahnya dengan baik.

"Merenung tidak akan menyulitkan seseorang dalam memecahkan masalahnya jika ia segera melakukan pengalihan. Dengan demikian, pengalihan perhatian ini akan melindungi individu dari efek perenungan yang mengganggu dalam proses pemecahan masalah," kata para peneliti.



(pah/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar