Jumat, 29 Juni 2012

Alzheimer itu Hanyalah Bagian dari Proses Penuaan

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Alzheimer merupakan penyakit kedua yang paling ditakuti di dunia setelah kanker, namun para pakar kesehatan mental telah menyatakan bahwa penyakit ini tak perlu dianggap sebagai tragedi karena sebenarnya eksistensinya hanyalah salah satu bagian dari proses penuaan yang normal, terutama bagi orang-orang berusia 85 tahun ke atas.

Sama halnya dengan bagian tubuh lain yang mengalami degenerasi seperti mata, tulang, jantung dan kulit maka otak Anda juga akan cenderung untuk mengalami degenerasi ketika Anda memasuki usia senja.

David Spektor, seorang pakar kesehatan mental lansia menyatakan bahwa memberi label pada orang-orang berusia 80-an dan 90-an yang menderita penyakit Alzheimer tidaklah adil dan produktif.

"Kita memberi banyak ketakutan bagi jutaan orang dengan mengatakan kepadanya bahwa mereka mengidap suatu penyakit, padahal otak setiap orang akan menua walaupun dengan cara yang berbeda-beda. Justru dengan begitu kita akan mengubah proses normal tersebut menjadi suatu penyakit," ujar Dr. Spektor.

Dr. Spektor yang juga psikolog klinis senior di Melbourne Health mengatakan bahwa realita penuaan yang dimaksud pada orang-orang berusia 80-an dan 90-an berupa kehilangan memori dan kemampuan kognitif sama halnya dengan kecenderungan lansia untuk kehilangan pendengaran dan kemampuan penglihatan yang memburuk.

"Didiagnosis hal semacam itu bisa menyebabkan orang-orang terlalu mengharapkan apa yang tak bisa mereka lakukan dan terlalu meremehkan apa yang bisa mereka lakukan. Padahal hal-hal sederhana seperti tertawa, berpelukan, berempati dan mencintai justru sebenarnya merupakan aspek-aspek yang jauh lebih penting bagi manusia," terang Dr. Spektor seperti dilansir dari newkerala, Jumat (29/6/2012).

Dr. Spektor mengaku takkan mempertanyakan eksistensi penyakit Alzheimer sebagai sebuah kondisi medis karena diagnosis dan pengobatan untuk memperlambat kondisi itu memang bermanfaat, terutama bagi orang-orang berusia 85 tahun ke atas.

Namun Dr. Spektor berharap fokus terhadap Alzheimer sebagai penyakit bisa diwujudkan lewat berbagai upaya penelitian untuk menemukan obat yang mujarab untuk mengatasi penyakit tersebut. Hal ini lebih penting daripada sekedar mencari cara yang lebih baik untuk merawat jutaan lansia yang menderita Alzheimer dan jenis dementia lainnya.

"Kita perlu penelitian lebih lanjut agar para lansia ini bisa mendapatkan hidup yang berkualitas dan bermartabat meski kondisinya ini menunjukkan gejala-gejala memburuk," pungkasnya.


(ir/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar