Jumat, 22 Juni 2012

Desa Kanker yang Jadi Desa Kematian di China

Browser anda tidak mendukung iFrame



Desa Xing Long (dok. journeyman.tv)
Xing Long, China, Udara dan air seharusnya memberikan kehidupan pada makhluk hidup. Namun tanpa disadari, di sebuah di China udara yang dihirup tiap hari saat sekolah, bekerja atau bahkan bermain di luar, perlahan-lahan telah membunuh penduduknya. Desa-desa itu pun mendapat julukan 'desa kanker'.

Di Yunan, sebuah provinsi kecil di barat daya China, dilaporkan bahwa di sekitar 500 desa banyak penduduk yang sekarat dan meninggal karena berbagai kanker.

Xing Long, salah satu desa yang mendapat julukan 'desa kanker'. Dalam Bahasa Indonesia, Xing Long berarti 'sejahtera', tetapi karena polusi desa itu telah menjadi desa kematian dan desa kanker.

Warga Xing Long menggunakan air dari sungai Nanpan untuk mengairi sawah-sawahnya yang kaya padi, sampai pabrik dibangun pada tahun 1998 yang mulai membuang limbah kromium ke sungai, sehingga membuat semua ladang tak subur.

Anak tertua dari keluarga Wu hanya salah satu korban dari polusi. Dia meninggal pada usia 15 tahun akibat leukemia (kanker darah) dan thymoma (tumor dari kelenjar timus).

"Ketika ia masih kecil, ia akan pergi dengan kakeknya untuk mengembala domba dan sapi. Kami dulu punya banyak sapi tetapi mati dan tidak tahu kenapa. Kami tidak tahu tentang bahayanya (limbah kromium) sampai kami melihatnya di televisi," jelas ayahnya, seperti dilansir weirdasianews, Jumat (22/6/2012).

Kromium merupakan logam berat yang digunakan di dunia industri, seperti di elektroplating. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kromium adalah karsinogen, mematikan bagi manusia dan hewan bila digunakan dalam jumlah besar.

Seorang wakil dari Greenpeace mengatakan bahwa keasaman air Xing Long 200 kali lebih tinggi dari biasanya. Ini berarti bahwa kulit seseorang mungkin gatal atau terbakar hanya setelah kontak dengan air.

"Tapi kami tidak punya pilihan lain. Itu satu-satunya sumber kami," kata seorang warga Xing Long sekitar sungai.

Di desa-desa lain, petani meninggal karena kanker hati. Juga telah dilaporkan bahwa petani China kini empat kali lebih mungkin meninggal karena kanker hati dari biasanya. Dan semua kematian ini diyakini sebagai akibat dari industrialisasi dan polusi.

Meskipun pemerintah China mengatakan sudah ada upaya serius untuk menangani masalah polusi, tampaknya hanya orang-orang di kota besar yang diberi perhatian. Sementara itu, orang-orang di pedesaan dan daerah terpencil diabaikan.

"Pejabat pemerintah dan pengusaha adalah teman. Hal ini mungkin menjadi alasan media China enggan melaporkan tentang tangisan dan permohonan dari orang yang terkena dampak. Pabrik ini dilindungi oleh pemerintah. Itu sebabnya polusi mereka juga dilindungi," kata seorang penduduk desa Xing Long yang marah.

Penduduk Xing Long juga mengatakan bahwa mereka hanya bisa menunggu dengan khawatir dan melihat apa yang akan terjadi pada mereka di masa yang akan datang.




(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar