Sabtu, 30 Juni 2012

Nonton TV Sambil Gelisah Lebih Sehat Daripada Terlalu Serius

Browser anda tidak mendukung iFrame



Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Perasaan gelisah dan tidak bisa diam selalu dikaitkan dengan stres yang memang tidak sehat secara kejiwaan. Namun bagi yang punya kebiasaan nonton televisi seharian, kegelisahan bisa membantu mengurangi efek negatif dari kurang gerak.

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa nonton elevisi seharian penuh bisa meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung. Penyebabnya tak lain karena tubuh menjadi kurang banyak bergerak, sehingga cadangan kalori tidak terbakar dan ditimbun dalam bentuk lemak.

Untungnya para ahli membuktikan bahwa, aktivitas fisik seringan apapun bisa mengurangi efeknya meski tidak akan benar-benar menyamai manfaat olahraga. Aktivitas ringan yang dimaksud juga mencakup meregangkan dan menggerak-gerakkan kaki, seperti yang dilakukan saat sedang gelisah.

Meski para ahli tetap menyarankan olahraga secara rutin sebanyak 150 menit setiap minggu jika ingin sehat, namun gerakan-gerakan kecil ini tetap dianggap memberi manfaat daripada tidak bergerak sama sekali. Setidaknya, tubuh sudah bergerak meski sangat sedikit.

"Risiko penyakit kardiovaskular meningkat setelah nonton TV selama 2 jam atau lebih. Jika bisa lebih aktif di depan TV, maka hal itu akan menguntungkan," kata Dr Wilby Williamson, pakar kesehatan olahraga dari National Health Service, seperti dikutip dari Telegraph, Minggu (1/7/2012).

Dr Williamson menambahkan, rata-rata manusia zaman sekarang menghabiskan waktu hingga 4 jam di depan televisi. Gaya hidupnya menjadi sangat tidak sehat karena 60-70 persen hidupnya dihabiskan dengan duduk-duduk tanpa melakukan aktivitas fisik apapun.

Padahal semakin lama duduk diam dan tidak bergerak, maka risiko berbagai penyakit bisa meningkat. Selain penyakit kardiovaskuler, berbagai risiko gangguan metabolisme seperti kelebihan lemak dan juga diabetes atau sakit gula juga meningkat karenanya.


(up/ir

Daging Organik Lebih Berisiko Tercemar Toksoplasma

Diet Vegan dapat Atasi Penyebab Kanker Payudara

Nafsiah Mboi, Menteri Kesehatan Tertua di Indonesia

Pesan IDI pada Menkes yang Baru

Risiko Stroke Bisa Kelihatan Saat Periksa Mata

10 Alasan Kenapa Pria Lebih Pilih Nonton Bola Dibanding Bercinta

Browser anda tidak mendukung iFrame



ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Musim pertandingan bola seringkali membikin kesal para istri. Bukan karena membuat suasana malam jadi berisik sehingga mengganggu tidur, tapi karena sang suami lebih memilih nonton tim kesayangannya dibanding bermesraan di ranjang. Nyatanya, banyak pria yang lebih memilih nonton pertandingan sepak bola ketimbang bercinta.

Sebuah survei tahun 2008 yang dilakukan di 6 negara Eropa yaitu Inggris, Spanyol, Swedia, Jerman, Portugal dan Belgia menemukan kesimpulan demikian. Sebanyak 72 persen peserta yang disurvei mengatakan lebih memilih menghabiskan waktu 90 menit menonton kesebelasan favoritnya daripada bercinta dengan kekasih.

Sebegitu cintanya terhadap sepak bola, sampai-sampai 3 dari 4 orang di Portugal mengaku menangis setelah menyaksikan pertandingan. Sementara itu, sebanyak 88 persen responden di Swedia mengaku memeluk atau mencium orang tak dikenal selama menonton pertandingan. Survei yang dilakukan Canon ini seolah-olah mengungkapkan romantisme penikmat sepak bola, dalam sudut pandang lain tentunya.

Sebuah penelitian juga dilakukan oleh ahli saraf dengan cara memindai otak penggemar sepak bola saat menonton pertandingan. Kesimpulannya menegaskan bahwa melihat tim kesayangan mencetak gol langsung memicu aktivitas di daerah otak yang diketahui berkaitan dengan kesenangan dan gairah seksual.

"Temuan kami menunjukkan bahwa bagian otak yang berhubungan dengan kesenangan dan gairah adalah bagian yang paling aktif saat terjadinya gol. Namun kami tidak tahu apakah rangsangan ini lebih kuat dibandingkan seks," kata peneliti, John McLean dari Institute of Neurological Sciences, Southern General Hospital di Glasgow seperti dilansir Telegraph, Sabtu (30/6/2012).

Sebuah saluran televisi olahraga internasional, ESPN, mendaftar 10 alasan penyebab kaum adam lebih memilih nonton bola ketimbang bercinta, yaitu:

1. Tidak ada yang marah jika menonton bola sambil minum atau makan, berbeda dengan seks.

2. Sah-sah saja memiliki olahraga favorit lain selain sepak bola, lain halnya dengan wanita.

3. Sepak bola bisa direkam dan ditonton lagi jika sedang ingin.

4. Bisa mengajak sahabat atau teman sebanyak-banyaknya. Bahkan makin ramai justru makin menyenangkan.

5. Jika pertandingan sepak bola membosankan, bisa langsung ditinggal atau mengganti saluran TV tanpa ada yang marah-marah.

6. Sepakbola tidak membanding-bandingkan golongan, semua orang boleh menikmati.

7. Pertandingan selalu berlangsung tepat waktu, meskipun ada berbagai kendala yang terjadi.

8. Setelah atau selama menyaksikan pertandingan bola, boleh-boleh saja melakukan toss atau high five dengan semua orang.

9. Penonton boleh berteriak sekencang-kencangnya tanpa harus dipandang aneh oleh orang lain.

10. Memacu adrenalin. Terkadang tim kesayangan nyaris mencetak gol atau justru nyaris kebobolan.
 
 

(pah/ir

Kalau Masih Mengatuk, Jangan Lewati Restoran Junk Food

Kalau Masih Mengantuk, Jangan Lewati Restoran Junk Food

Awas, Selingkuh Bisa Memicu Serangan Jantung

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Perselingkuhan atau ketidaksetiaan ternyata tak hanya berdampak buruk bagi pernikahan dan hubungan. Ternyata selingkuh juga bisa memicu terjadinya serangan jantung.

Studi yang dilakukan oleh peneliti Italia dari University of Florence memperingatkan para lelaki bahwa perselingkuhan yang dilakukan bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung.

Kondisi ini berhubungan dengan studi sebelumnya yang menunjukkan perselingkuhan membuat laki-laki mempertaruhkan kesehatan jantungnya ketika harus membohongi istri-istrinya.

Hasil analisis menunjukkan serangan jantung termasuk fatal namun relatif jarang terjadi ketika laki-laki berhubungan seks dengan istrinya. Bahaya ini akan muncul ketika ia berselingkuh dengan perempuan lain.

Para peneliti tidak yakin mengapa kondisi ini bisa terjadi, tapi ada kemungkinan dipicu oleh rasa bersalah di dalam hati. Hal lain yang diduga memicu adalah rasa stres dan keharusan memuaskan perempuan yang mungkin lebih muda darinya.

Hal ini juga didukung oleh peneliti dari Jerman yang menunjukkan kebanyakan laki-laki meninggal saat berhubungan seks dengan selingkuhannya dan jauh dari keluarga. Serangan jantung ini menjadi penyebab kematian terbesar seperti dilaporkan dalam Journal of Sexual Medicine.

"Selingkuh bisa berbahaya dan memicu stres, karena selingkuhan seringkali lebih muda sehingga dituntut harus bisa memuaskan pasangan dan biasanya diikuti dengan minum atau makan berlebihan," ujar peneliti Dr Alessandra Fisher, seperti dikutip dari Timesofindia, Jumat (29/6/2012).

Dr Fisher menjelaskan hubungan seksual secara rahasia dalam suasana yang asing secara signifikan bisa meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung yang membuat kebutuhan akan oksigen meningkat. Kondisi ini diperparah dengan adanya rasa bersalah dan stres.

(ver/ir

Kafein Tingkatkan Kekuatan Otot Kakek Nenek

Browser anda tidak mendukung iFrame



ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Kakek nenek sebaiknya beristirahat saja di rumah, itu anggapan para kaum muda jika melihat lansia. Lansia dinilai lembek dan lemah karena berkurangnya massa otot dan tulang. Ada ramuan sederhana yang membikin kekuatan otot lansia tetap fit, yaitu kopi. Penelitian menemukan bahwa minum kopi dapat meningkatkan kekuatan otot-otot tua.

Seiring bertambahnya usia, otot-otot lansia secara alami berubah dan melemah. Akibatnya, aktifitas sehari-hari jadi terganggu dan lebih sulit dikerjakan. Menurut peneliti, kafein bisa membantu mempertahankan kekuatan lansia serta memperkecil kemungkinan terjatuh dan cedera.

Dalam pertemuan Society for Experimental Biology, para ilmuwan di Universitas Coventry menjelaskan bahwa kafein membantu otot menghasilkan kekuatan lebih. Untuk pertama kalinya, kafein ditemukan mampu meningkatkan kekuatan otot lansia lewat penelitian pada tikus.

Kafein adalah zat stimulan yang banyak ditemukan dalam kopi dan minuman ringan. Para ilmuwan memfokuskan penelitiannya pada 2 otot yang berbeda, yaitu diafragma, otot yang digunakan untuk bernapas dan ekstensor digitorum longus, otot kaki yang digunakan untuk bergerak.

Peneliti menemukan bahwa kafein mampu meningkatkan kinerja pada 2 otot tersebut. Efek ini tidak terlihat pada anak-anak dalam masa perkembangan. Zat stimulan tersebut mampu memperkuat otot-otot pada tikus tua, tetapi efeknya kurang terlihat pada tikus dewasa yang masih fit.

"Meskipun efeknya kurang pada tikus dewasa, kafein nampaknya masih bermanfaat meningkatkan kinerja otot. Dengan menjaga gaya hidup yang aktif secara fisik, manfaat kafein dalam meningkatkan performa ini bisa terbukti pada populasi yang lebih tua," kata peneliti, Jason Tallis, seperti dilansir Medical Daily, Sabtu (30/6/2012).

Konsumsi kafein telah ditemukan dapat meningkatkan proses berpikir dan meningkatkan kemampuan daya ingat di kemudian hari. Namun dosisnya harus diperhatikan dengan seksama. Penelitian lain menunjukkan bahwa konsumsi kafein berlebihan dapat menyebabkan tubuh membuang kalsium, nutrisi yang penting bagi kekuatan tulang.

Kafein juga telah ditemukan dapat meningkatkan tekanan darah. Maka, beberapa dokter merekomendasikan kopi sebaiknya diminum paling banyak 2 gelas per hari. Pada pasien hipertensi, asupan kopinya perlu diperhatikan dengan lebih teliti.




(pah/ir

Kacamata Pintar Ini Dapat Mendeteksi Emosi dan Trauma Orang

Browser anda tidak mendukung iFrame



ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Sampai sejauh ini, kita bisa mengetahui emosi seseorang dengan melihat rona kulit wajah, nada ucapan ataupun lewat bahasa tubuhnya. Misalnya, kita tahu seseorang merasa malu lewat wajahnya yang memerah karena banyaknya aliran darah yang berkumpul di bawah kulit wajah. Nah, para ilmuwan saat ini sedang mengembangkan sebuah teknologi untuk mengetahui kondisi emosi seseorang menggunakan sebuah kacamata.

Para ilmuwan di 2AI Labs yang dipimpin oleh tim peneliti Mark Changiz menciptakan kacamata untuk meningkatkan kemampuan pemakaianya melihat darah di bawah permukaan kulit. Inovasi ini akan berdampak besar dalam kehidupan nyata, misalnya dalam permainan poker. Pemain poker bisa memakainya untuk mengetahui apakah lawan sedang berbohong atau mencoba menggertak.

Tujuan awal pembuatan kacamata pintar ini adalah agar bermanfaat di bidang kedokteran. Dalam pembuatannya, digunakan 3 teknologi yang berbeda untuk menentukan emosi dan trauma seseorang. Yang pertama adalah 'vena-finder', teknologi yang membuat pemakainya bisa lebih jelas melihat 'persepsi modulasi oksigenasi' di bawah kulit. Teknologi ini awalnya diciptakan untuk memudahkan perawat saat mengambil darah dari pasien.

Teknologi kedua adalah 'trauma-detector' yang memperkuat penampakan trauma di bawah permukaan kulit. Sedangkan teknologi ketiga adalah 'general clinical enhancer' yang berfungsi menggabungkan 2 teknologi yang telah disebutkan sebelumnya.

Seperti dilansir Medical Daily, Sabtu (30/6/2012), kacamata pintar ini sedang diuji di 2 rumah sakit New York. Di salah satu rumah sakit tersebut, Mount Sinai Hospital, dokter melaporkan bisa melihat secara detail penampakan yang ada di bawah permukaan kulit secara mencolok.

Selain berfungsi di rumah sakit, kacamata ini juga akan sangat berguna di negara berkembang dan di daerah bencana. Karena teknologi untuk mengetahui aliran darah di bawah permukaan kulit membutuhkan perangkat yang besar dan tenaga listrik, kacamata ini akan memungkinkan dokter menilai trauma dengan cepat dan merawat pasien gawat darurat dengan lebih efisien.

Kacamata berwarna hitam ini disebut O2Amps. Tim peneliti juga mempersiapkan kacamata cerdas ini agar dapat digunakan oleh umum. Dampaknya mungkin akan menimbulkan konsekuensi yang menarik dalam sebuah hubungan, yaitu membuat pasangan sulit menyembunyikan emosinya satu sama lain.




(pah/ir

Jumat, 29 Juni 2012

Plus Minus Punya Rambut Kemaluan

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Banyak orang yang merasa perlu mencukur rambut kemaluan untuk alasan kecantikan dan kebersihan. Sebenarnya apa plus minus kalau punya rambut kemaluan? Perlukah rambut kemaluan dicukur?

Pada zaman Mesir kuno dan Yunani, mencukur rambut kemaluan hanya dilakukan oleh wanita tuna susila untuk alasan kesehatan dan sebagai tanda yang jelas akan profesinya. Sehingga sampai sekarang banyak yang berpendapat bahwa mencukur rambut kemaluan bertentangan dengan norma sosial.

Mencukur rambut kemaluan memang pilihan pribadi masing-masing orang. Tetapi, sebelum melakukannya, Anda perlu mengetahui sisi positif dan negatif mencukur rambut kemaluan.

Berikut sisi positif atau manfaat mencukur rambut kemaluan seperti dilansir healthline, Jumat (29/6/2012):

1. Memperindah penampilan

Manfaat utama mencukur rambut kemaluan terkait dengan keinginan seseorang untuk memperindah penampilan. Rambut di daerah kemaluan tentu akan mengganggu penampilan seseorang ketika harus mengenakan pakaian renang.

Seseorang juga merasa lebih percaya diri di depan pasangannya jika kemaluannya bersih dari rambut. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hubungan intimnya bersama pasangan.

2. Penurunan bau vagina

Mencukur rambut kemaluan pada wanita memiliki manfaat yaitu dapat menurunkan bau pada vagina. Rambut vagina yang tidak dicukur dapat membuat keringat tertahan, kelembaban meningkat dan dapat menyebabkan infeksi ragi.

Sementara sisi negatif atau dampak buruk mencukur rambut kemaluan adalah sebagai berikut:

1. Reaksi pada kulit yang timbul akibat mencukur rambut kemaluan

Ada beberapa konsekuensi kesehatan yang berhubungan dengan semua jenis penghilangan rambut kemaluan, seperti menggunakan alat pencukur, waxing maupun pengobatan laser. Daerah kemaluan sangat sensitif terhadap teknik pencukuran apapun jenisnya.

Sehingga mungkin akan timbul reaksi pada kulit seperti gatal, pedih seperti terbakar, lecet, muncul benjolan, infeksi genital, rambut tumbuh ke dalam, dan folikulitis, yaitu infeksi pada folikel rambut yang biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus atau jamur.

2. Rambut kemaluan melindungi organ genital di bawahnya

Beberapa teori menyatakan bahwa mempertahankan rambut kemaluan sangat penting untuk mencegah masuknya kotoran ke dalam vagina, bagi wanita. Selain itu banyak orang percaya bahwa rambut kemaluan dapat menjaga suhu daerah kemaluan baik pria maupun wanita agar tetap hangat.

3. Memakan waktu dan biaya yang tidak murah

Jika Anda memutuskan untuk membersihkan rambut kemaluan, Anda perlu mencukurnya secara rutin. Selain memakan banyak waktu, perawatannya juga mahal karena Anda harus menggunakan peralatan cukur khusus dan krim cukur, baby oil atau krim lidah buaya.

Jangan menggunakan krim cukur yang biasanya digunakan untuk mencukur jenggot, karena biasanya mengandung pewangi yang dapat menyebabkan iritasi jika diterapkan pada daerah kemaluan. Gunakan krim khusus untuk mencukur rambut kemaluan yang banyak beredar di pasaran.



(ir/ir

Melacak Hubungan Cinta dan Hasrat Seksual di Otak

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: ThinkStock)
Jakarta, Cinta dan hasrat seksual mungkin berhubungan satu sama lain karena sama-sama dikendalikan oleh otak. Tetapi ternyata keduanya mengendalikan suatu daerah yang berbeda di otak tetapi saling mempengaruhi.

Para peneliti melakukan analisa terhadap 20 studi sebelumnya yang melakukan monitor terhadap aktivitas otak seseorang ketika melihat gambar erotis atau foto pasangannya.

Analisa ini bermaksud untuk menunjukkan hubungan antara perasaan cinta dengan hasrat seksual dalam otak manusia. Ternyata cinta dan hasrat seksual mengaktifkan dua daerah yang berbeda tetapi terkait dengan otak.

Daerah tertentu diaktifkan oleh suatu hasrat, misalnya aktivitas yang menyenangkan seperti seks atau makanan. Lalu daerah yang lainnya diaktifkan oleh cinta, misalnya perasaan menyenangkan terkait oleh hadiah, suatu penghargaan bahkan kecanduan obat.

Cinta sebenarnya adalah kebiasaan yang terbentuk dari hasrat seksual terhadap keinginan untuk merasa dihargai. Perasaan cinta bekerja dengan cara yang sama di otak seperti ketika orang kecanduan narkoba.

Cinta juga mengaktifkan jalur di otak yang melibatkan keinginan untuk mengikat perasaan pasangan atau keinginan untuk saling memiliki. Beberapa daerah di otak akan kurang aktif ketika orang merasakan cinta daripada ketika merasakan hasrat seksual.

"Hasrat seksual memiliki tujuan yang sangat spesifik, sedangkan tujuan cinta lebih abstrak dan kompleks," kata penulis studi Jim Pfaus, profesor psikologi di Concordia University di Montreal, seperti dilansir dari health, Jumat (29/6/2012).


(ir/ir

Gangguan Pencernaan Bisa Diatasi dengan Antibiotik

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: ThinkStock)
Jakarta, Jika Anda menderita gangguan pencernaan, selain mengatasinya dengan mengambil obat maag, Anda juga dapat mengambil antibiotik. Tujuannya untuk membasmi bakteri di perut agar pencernaan lancar kembali.

Gangguan pencernaan merupakan keluhan umum yang dialami oleh kebanyakan orang yang ditandai oleh mulas di perut. Tetapi tidak jelas apa yang menjadi penyebab utama gangguan pencernaan tersebut.

Gangguan pencernaan sebenarnya dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup seperti diet makanan sehat, olahraga dan manajemen stres. Tetapi jika hal tersebut tidak dapat membantu, para peneliti di Brasil menyarankan untuk menggunakan kombinasi antara obat mulas dan antibiotik.

Idenya adalah dengan membasmi bakteri Helicobacter pylori di perut untuk membantu menenangkan gangguan perut. Para peneliti melakukan penelitian terhadap 404 orang yang memiliki masalah gangguan pencernaan.

Sebagian pasien diminta mengambil kombinasi antara antibiotik omeprazol dan obat mulas, sedangkan sebagian yang lain hanya mengambil obat mulas saja.

Satu tahun kemudian, 49 persen dari pasien yang memakai antibiotik mengatakan gejala gangguan pencernaannya menurun hingga setengahnya, lebih banyak dibandingkan dengan 37 persen pasien yang hanya menggunakan obat mulas saja.

"Hal ini berarti pasien harus minum antibiotik ketika pencernaannya terganggu agar kondisinya cepat membaik," kata Dr. Luiz Edmundo Mazzoleni, peneliti dari Hospital de Clinicas de Porto Alegre di Brasil yang diterbitakan dalam jurnal Archives of Internal Medicine seperti dilansir dari foxnews, Jumat (29/6/2012).

Seperti obat maag, antibiotik juga memiliki efek samping seperti diare dan juga dapat membuat bakteri yang berkembang di perut menjadi resisten. Tetapi penggunaannya cukup membantu meringankan rasa mulas akibat gangguan pencernaan.


(ir/ir

FKUI Apresiasi Dr. Willem Bosch, si Perintis Pendidikan Dokter RI

Browser anda tidak mendukung iFrame



Dr. Willem Bosch (dok. FKUI)
Jakarta, Dr Cipto Mangunkusumo dikenal sebagai dokter pejuang di Indonesia, yang namanya kemudian diabadikan sebagai rumah sakit rujukan nasional, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tapi tahukah Anda bahwa Dr Cipto bersekolah di sekolah dokter yang perintisnya adalah seorang Belanda bernama Dr. Willem Bosch.

Perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia, tidak dapat terpisahkan dari perjuangan Dr. Willem Bosch (1798-1874), seorang warga Belanda yang seorang sangat gigih membela pribumi miskin pada pertengahan abad ke-19. Dr. Willem Bosch juga merupakan perintis pendidikan kedokteran di Indonesia.

Tidak semua sifat bangsa Belanda ingin menjajah Indonesia, karena tidak sedikit bangsa Belanda yang sangat peduli terhadap kehidupan layak pribumi yang miskin dan pendidikan bangsa dijajahnya. Diantaranya Dr. Willem Bosch.

"Dr Willem Bosch adalah orang yang pertama kali merencanakan Dokter Djawa yang kemudian menjadi STOVIA (sekolah kedokteran pertama di Indonesia). Dr Bosch orang Belanda, tapi sifat baiknya menolong orang-orang pribumi yang tidak mampu dan tersingkirkan, yang tidak diperhatikan baik oleh orang Indonesia maupun Belanda. Dan Dr Bosch-lah yang memperhatikan," ujar dr Ratna Sitompul, SpM(K), dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam acara pemberian apresiasi kepada Dr Willem Bosch yaitu 'Willem Bosch Commemoration' di Auditorium FKUI Jakarta, Jumat (29/6/2012).

Sejarah perkembangan institusi dan pendidikan kedokteran Indonesia memang berawal dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tidak ada yang memungkiri bahwa banyak ahli kedokteran Indonesia lahir dari institusi ini. Tidak heran, karena cikal bakal pengabdian FKUI sudah dimulai sejak abad 18-19.

Perjalanan sejarah FKUI dimulai dari sekolah Dokter Djawa pada 1853. Tersebutlah Dr. Willem Bosch yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Jawatan Kesehatan (Tentara dan Sipil) Hindia.

"Willem Bosch adalah seorang idealis. Dia orang yang penuh gairah. Semangatnya adalah memperjuangkan martabat kaum papa. Dia menghadapi pertentangan besar dan menderita dalam memperjuangkan cita-citanya. Dan dia saat ini diakui sebagai pendiri sekolah yang kemudian menjadi sekolah medis Universitas Indonesia," ujar Dr. Derek Bosch, cicit Dr Willem Bosch yang juga hadir di FKUI.

Dr Willem Bosch yang lahir tanggal 27 April 1798 di Amsterdam ini memprakarsai sekolah Dokter Djawa (yang awalnya merupakan sekolah juru cacar atau Vacinateur) atas dasar munculnya wabah penyakit di berbagai daerah di Hindia Belanda saat itu. Sebutlah wabah cacar di Ternate, Bali dan Ambon, wabah Kolera dan tipus di Jawa, dan wabah cacar yang cukup masif di Banyumas.

Banyaknya wabah penyakit ini menjadi perhatian utama pemerintah Belanda bahwa fasilitas pelayanan kesehatan harus ditingkatkan. Kendala kemudian muncul pada ketersediaan sumber daya manusia.

Sangat disadari bahwa jumlah tenaga dokter di Hindia saat itu masih sedikit. Tanggung jawab penanggulangan wabah penyakit tersebut kemudian diserahkan kepada Dr. Willem Bosch. Dr Bosch kemudian terpikir untuk membentuk sebuah korps kesehatan yang terdiri dari tenaga pribumi.

Perkembangan sejarah kedokteran pun dimulai dari sini. Bosch kemudian mengajukan usul untuk mendidik pemuda-pemuda Jawa menjadi ahli praktik pelayanan kesehatan.

Untuk tahap pertama, akan dididik para juru cacar (vacinateur). Proses pemilihan siswa didik dipilih dengan syarat-syarat yang ditetapkan oleh Keputusan Pemerintah.

Tepat pada tanggal 1 Januari 1851, Sekolah Pendidikan Vacinateur dibuka di Weltverden Gambir dengan lama pendidikan 2 tahun. Tempat pendidikan yang dirujuk adalah Rumah Sakit Militer di Jl. Hospital Weg, Batavia.

Seiring dengan berjalannya waktu, pendidikan ini kemudian disahkan menjadi Sekolah Dokter Djawa pada 1853 dengan masa pendidikan 3 tahun dan dipimpin oleh seorang perwira kesehatan bernama Dr. P. Bleeker.

Para lulusan Sekolah Dokter Djawa diberi gelar Dokter Djawa dan dipekerjakan sebagai dokter pembantu (hulp-geneesheer) dengan tugas utamanya memberikan pengobatan dan vaksinasi cacar.

Pada 1875, lama pendidikan Dokter Djawa ditingkatkan menjadi 7 tahun. Dan sejalan dengan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum, pada 1898 sekolah pendidikan kedokteran Hindia didirikan.

Sistem pendidikan ini selanjutnya disebut STOVIA (School tot Opleiding voor Indische Artsen). Kebijakan politik etis pada 1901 memberikan kesempatan yang lebih besar lagi bagi pendidikan orang-orang pribumi.

Sekolah Dokter Jawa kemudian diganti namanya menjadi sekolah Kedokteran STOVIA pada 1902. Lama pendidikan ditambah menjadi 9 tahun. Pada 1913, organisasi STOVIA disempurnakan dengan lama pendidikan menjadi 10 tahun, dan mulai terbuka bagi murid China dan Belanda.

Dalam rangka menunjang pendidikan kedokteran, kemudian dibangunlah sebuah rumah sakit pendidikan bagi siswa STOVIA pada 1919 di daerah Salemba. Rumah sakit ini dinamakan Rumah Sakit Umum Pusat (Centraal Bugerlijk Ziekenhuis/CBZ).

Tanggal 5 Juli 1920, Gedung Pendidikan Kedokteran di Salemba 6 selesai dibangun dan seluruh fasilitas pendidikan dari Hospital Weg dipindahkan ke Salemba 6 Jakarta hingga kini.

Gedung tua inilah yang kini dipakai oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk menyelenggarakan pendidikan kedokteran sebagai bagian dari kelanjutan pendidikan kedokteran dari Dr. Willem Bosch, sang perintis pendidikan kedokteran di Indonesia.

"Kita patut mengucapkan terimakasih kepadanya atas perjuangannya yang tidak ringan melawan Pemerintah Belanda pada saat itu untuk mendirikan pendidikan tenaga kesehatan untuk pribumi, cikal-bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, fakultas kedokteran tertua di Indonesia bahkan di kawasan Asia," Prof. dr. Somadikarta, pemerhati sejarah Willem Bosch.



(mer/ir

Baru 20 Persen Dokter Lulusan UI yang Mau Tugas ke Daerah

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Kurangnya minat dokter-dokter muda untuk ditugaskan di daerah membuat distribusi dokter di Indonesia kurang merata. Bahkan untuk fakultas kedokteran tertua di Indonesia, FKUI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), baru 20 persen lulusannya yang mau bertugas di daerah.

"Saat ini ada 20 persen dokter lulusan FKUI yang pergi ke daerah mengabdikan diri dari Sabang sampai Merauke," ujar dr Ratna Sitompul, SpM(K), Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam acara pemberian apresiasi kepada Dr Willem Bosch yaitu 'Willem Bosch Commemoration' di FKUI Jakarta, Jumat (29/6/2012).

20 persen dokter lulusan Universitas Indonesia mungkin belum terlalu besar bila dibandingkan dengan jumlah masyarakat di daerah terpencil yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang memadai.

Tak hanya menjadi tugas dokter-dokter UI, tetapi juga dokter-dokter lulusan fakultas kedokteran di seluruh Indonesia.

Untuk dapat meningkatkan jumlah dokter muda yang mau ditugaskan di daerah, FKUI pun telah memberikan beasiswa pada 30 persen mahasiswa daerah yang cerdas tapi kurang mampu.

"Tujuannya adalah ketika mereka selesai nanti, mereka mau mengabdikan diri di daerah asalnya," lanjut dr Ratna.

Dalam setiap prosesi wisuda pun, dokter-dokter muda lulusan UI selalu mendapatkan wejangan untuk mau mengabdikan dirinya ke daerah. Wejangan tersebut biasanya terkait dengan biaya pendidikan.

Menurut dr Ratna, biaya pendidikan (dokter) tidak semua berasal dari kantong sendiri, tapi juga kantong pemerintah (berupa subsidi) dan tentu saja kontribusi staf pengajar. Karena tidak semua dokter mau menjadi staf pengajar, mengingat upah yang diterima staf pengajar tentu tidak sebesar bila ia melakukan praktik sendiri.

dr Ratna pun menegaskan bahwa FKUI memiliki komitmen untuk terus mengajak anak-anak didiknya agar mau mengabdikan diri ke daerah. Hal yang sama juga ia harapkan bisa terwujud pada fakultas-fakultas kedokteran lain di seluruh Indonesia.


(mer/ir

2 Ilmuwan Ciptakan Tes Gangguan Pendengaran Pertama di Cina

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Tak banyak yang tahu bahwa di negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia yaitu China ada sekitar 100 juta orang yang mengalami gangguan pendengaran. Hal ini tentu menimbulkan banyak kekhawatiran mengingat indera pendengaran merupakan salah satu komponen penting bagi manusia.

Oleh karena itu baru-baru ini University of Southampton lewat salah satu lembaga risetnya, Institute of Sound and Vibration Research (ISVR) telah menciptakan sebuah tes pendengaran yang diharapkan dapat membantu penderita gangguan pendengaran di China tersebut.

Tujuan pembuatan tes ini adalah untuk mengetahui sejauh mana gangguan pendengaran yang dialami oleh sekian juta orang di China tersebut dan apakah orang-orang ini membutuhkan bimbingan dari dokter dan alat bantu pendengaran atau tidak.

Sebelumnya tes ini telah diujicobakan pada lebih dari satu juta orang di penjuru Eropa. Namun setelah dibandingkan dengan kondisi di China, faktanya sangat timpang. Di Eropa saja persentase orang yang mengalami gangguan pendengaran dan menggunakan alat bantu diperkirakan hanya 16 persen, padahal di Cina angkanya hanya 1 persen.

Hebatnya, tes ini bisa dilakukan lewat telepon sehingga memudahkan individu untuk mendapatkan penilaian obyektif tentang kemampuan pendengarannya dan panduan apakah mereka harus mencari pembimbing profesional untuk mengatasi hal itu atau tidak.

Tes yang dikembangkan di ISVR tersebut didasarkan pada kemampuan responden untuk mendengarkan presentasi tiga digit seperti "2-5-9" dengan diberi latar belakang sebuah suara. Setelah presentasi selesai, responden diminta untuk menekan nomor yang sesuai pada keypad telepon.

Ketika responden bisa menjawab dengan benar, hal itu menunjukkan bahwa tingkat kebisingannya meningkat sehingga tesnya terasa lebih sulit, sebaliknya saat responden memberikan jawaban yang salah berarti tingkat kebisingannya menurun dan tesnya menjadi semakin mudah. Secara keseluruhan tes ini menunjukkan bahwa tingkat kebisingan yang tertinggi kompatibel dengan jawaban responden yang benar.

Kinerja pada tes mencerminkan kesulitan yang dialami oleh penderita gangguan pendengaran dalam kehidupan sehari-hari karena orang-orang ini harus memahami apa yang dikatakan orang lain dengan latar belakang suara kebisingan.

Tes ini dikembangkan oleh Profesor Mark Lutman dan Dr. Guoping Li dari ISVR. "Proyek ini akan memberikan dampak sosial yang besar di China. Pasalnya ada sedikitnya 100 juta orang dewasa yang mengalami gangguan pendengaran dan ini merupakan tes pendengaran pada orang dewasa lewat telepon yang pertama di China," kata Dr. Li seperti dilansir dari healthcanal, Jumat (29/6/2012).

"Diharapkan dengan tersebarnya penggunaan tes ini di China akan meningkatkan kesadaran terhadap masalah pendengaran dan ketersediaan solusinya dapat mengurangi beban ekonomi, kesehatan dan sosial akibat kehilangan pendengaran pada populasi China yang besar itu.

"Beban-beban ini akan meningkat seiring populasi yang semakin menua kecuali ada upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak gangguan pendengaran tersebut," tambah Profesor Lutman.
(ir/ir

2 Ilmuwan Ciptakan Tes Gangguan Pendengaran Pertama di China

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Tak banyak yang tahu bahwa di negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia yaitu China ada sekitar 100 juta orang yang mengalami gangguan pendengaran. Hal ini tentu menimbulkan banyak kekhawatiran mengingat indera pendengaran merupakan salah satu komponen penting bagi manusia.

Oleh karena itu baru-baru ini University of Southampton lewat salah satu lembaga risetnya, Institute of Sound and Vibration Research (ISVR) telah menciptakan sebuah tes pendengaran yang diharapkan dapat membantu penderita gangguan pendengaran di China tersebut.

Tujuan pembuatan tes ini adalah untuk mengetahui sejauh mana gangguan pendengaran yang dialami oleh sekian juta orang di China tersebut dan apakah orang-orang ini membutuhkan bimbingan dari dokter dan alat bantu pendengaran atau tidak.

Sebelumnya tes ini telah diujicobakan pada lebih dari satu juta orang di penjuru Eropa. Namun setelah dibandingkan dengan kondisi di China, faktanya sangat timpang. Di Eropa saja persentase orang yang mengalami gangguan pendengaran dan menggunakan alat bantu diperkirakan hanya 16 persen, padahal di Cina angkanya hanya 1 persen.

Hebatnya, tes ini bisa dilakukan lewat telepon sehingga memudahkan individu untuk mendapatkan penilaian obyektif tentang kemampuan pendengarannya dan panduan apakah mereka harus mencari pembimbing profesional untuk mengatasi hal itu atau tidak.

Tes yang dikembangkan di ISVR tersebut didasarkan pada kemampuan responden untuk mendengarkan presentasi tiga digit seperti "2-5-9" dengan diberi latar belakang sebuah suara. Setelah presentasi selesai, responden diminta untuk menekan nomor yang sesuai pada keypad telepon.

Ketika responden bisa menjawab dengan benar, hal itu menunjukkan bahwa tingkat kebisingannya meningkat sehingga tesnya terasa lebih sulit, sebaliknya saat responden memberikan jawaban yang salah berarti tingkat kebisingannya menurun dan tesnya menjadi semakin mudah. Secara keseluruhan tes ini menunjukkan bahwa tingkat kebisingan yang tertinggi kompatibel dengan jawaban responden yang benar.

Kinerja pada tes mencerminkan kesulitan yang dialami oleh penderita gangguan pendengaran dalam kehidupan sehari-hari karena orang-orang ini harus memahami apa yang dikatakan orang lain dengan latar belakang suara kebisingan.

Tes ini dikembangkan oleh Profesor Mark Lutman dan Dr. Guoping Li dari ISVR. "Proyek ini akan memberikan dampak sosial yang besar di China. Pasalnya ada sedikitnya 100 juta orang dewasa yang mengalami gangguan pendengaran dan ini merupakan tes pendengaran pada orang dewasa lewat telepon yang pertama di China," kata Dr. Li seperti dilansir dari healthcanal, Jumat (29/6/2012).

"Diharapkan dengan tersebarnya penggunaan tes ini di China akan meningkatkan kesadaran terhadap masalah pendengaran dan ketersediaan solusinya dapat mengurangi beban ekonomi, kesehatan dan sosial akibat kehilangan pendengaran pada populasi China yang besar itu.

"Beban-beban ini akan meningkat seiring populasi yang semakin menua kecuali ada upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak gangguan pendengaran tersebut," tambah Profesor Lutman.
(ir/ir

Ini Bedanya Rontgen Saat Ini dengan Masa Depan

Usia-usia Terbaik di Tubuh Manusia

Alzheimer itu Hanyalah Bagian dari Proses Penuaan

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Alzheimer merupakan penyakit kedua yang paling ditakuti di dunia setelah kanker, namun para pakar kesehatan mental telah menyatakan bahwa penyakit ini tak perlu dianggap sebagai tragedi karena sebenarnya eksistensinya hanyalah salah satu bagian dari proses penuaan yang normal, terutama bagi orang-orang berusia 85 tahun ke atas.

Sama halnya dengan bagian tubuh lain yang mengalami degenerasi seperti mata, tulang, jantung dan kulit maka otak Anda juga akan cenderung untuk mengalami degenerasi ketika Anda memasuki usia senja.

David Spektor, seorang pakar kesehatan mental lansia menyatakan bahwa memberi label pada orang-orang berusia 80-an dan 90-an yang menderita penyakit Alzheimer tidaklah adil dan produktif.

"Kita memberi banyak ketakutan bagi jutaan orang dengan mengatakan kepadanya bahwa mereka mengidap suatu penyakit, padahal otak setiap orang akan menua walaupun dengan cara yang berbeda-beda. Justru dengan begitu kita akan mengubah proses normal tersebut menjadi suatu penyakit," ujar Dr. Spektor.

Dr. Spektor yang juga psikolog klinis senior di Melbourne Health mengatakan bahwa realita penuaan yang dimaksud pada orang-orang berusia 80-an dan 90-an berupa kehilangan memori dan kemampuan kognitif sama halnya dengan kecenderungan lansia untuk kehilangan pendengaran dan kemampuan penglihatan yang memburuk.

"Didiagnosis hal semacam itu bisa menyebabkan orang-orang terlalu mengharapkan apa yang tak bisa mereka lakukan dan terlalu meremehkan apa yang bisa mereka lakukan. Padahal hal-hal sederhana seperti tertawa, berpelukan, berempati dan mencintai justru sebenarnya merupakan aspek-aspek yang jauh lebih penting bagi manusia," terang Dr. Spektor seperti dilansir dari newkerala, Jumat (29/6/2012).

Dr. Spektor mengaku takkan mempertanyakan eksistensi penyakit Alzheimer sebagai sebuah kondisi medis karena diagnosis dan pengobatan untuk memperlambat kondisi itu memang bermanfaat, terutama bagi orang-orang berusia 85 tahun ke atas.

Namun Dr. Spektor berharap fokus terhadap Alzheimer sebagai penyakit bisa diwujudkan lewat berbagai upaya penelitian untuk menemukan obat yang mujarab untuk mengatasi penyakit tersebut. Hal ini lebih penting daripada sekedar mencari cara yang lebih baik untuk merawat jutaan lansia yang menderita Alzheimer dan jenis dementia lainnya.

"Kita perlu penelitian lebih lanjut agar para lansia ini bisa mendapatkan hidup yang berkualitas dan bermartabat meski kondisinya ini menunjukkan gejala-gejala memburuk," pungkasnya.


(ir/ir

Pria Ini Sakit Kepala Tiap Kali Nonton Film Porno

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: ThinkStock)
Jakarta, Seorang pria berusia 24 tahun di India mengalami sakit kepala yang begitu parah ketika menonton video porno. Hal tersebut terus menerus terjadi hingga dua tahun yang memaksanya untuk berhenti menonton film porno.

Sakit kepala yang menyerang akan berkembang secara bertahap, dimulai dalam 5 menit pertama menonton video dan akan mencapai titik paling parah setelah 8 sampai 10 menit.

"Ada dua jenis sakit kepala yang terkait dengan aktivitas seksual, dimana rasa nyeri di kepala akan muncul perlahan-lahan seiring dengan meningkatnya gairah seksual. Sakit kepala ini lebih umum terjadi ketika orgasme," kata Dr. Amy Gelfand, ahli saraf di University of California menanggapi kasus tersebut.

Sampai sekarang belum ada yang mengetahui penyebab pasti sakit kepala tersebut. Beberapa orang berspekulasi bahwa kontraksi pada otot leher dan rahang saat berhubungan seks dapat memicu sakit kepala. Ada juga spekulasi yang menyatakan bahwa sakit kepala terjadi karena pembuluh darah di kepala menunjukkan reaksi yang tidak normal terhadap aktivitas seksual.

Para peneliti yang merawat pria di India tersebut menyatakan bahwa kasusnya disebabkan oleh perubahan dalam syaraf-syaraf sensorik di wajah dan rahang yang menyebabkan meningkatnya sensitivitas nyeri karena kondisi emosional yang tinggi ketika menonton video porno.

Sakit kepala karena seks hanya menyerang 1 persen dari populasi manusia dan lebih sering terjadi pada pria. Setengah dari orang yang merasakan sakit kepala karena seks juga umumnya mempunyai migrain, sehingga tidak dapat diketahui dengan pasti apakah meningkatnya sakit kepala tersebut karena seks atau sebaliknya.

Pasien di India tersebut tidak memiliki riwayat migrain dan tidak pernah merasakan sakit kepala sebelumnya terkait dengan aktivitas seksual, termasuk masturbasi. Pria tersebut juga tidak pernah mengalami luka di kepala atau infeksi meningitis.

Uji fisik dan neurologis pasien tersebut menunjukkan hasil yang normal. Dokter menyarankan agar pasien mengambil kombinasi ibuprofen dan asetaminofen setengah jam sebelum menonton video porno. Pasien melaporkan sakit kepala yang menyerangnya ketika menonton video porno, berkurang secara signifikan setelah mendapatkan perlakuan tersebut.

Peneliti menyimpulkan penanganan yang tepat untuk sakit kepala jenis tersebut dengan mengambil obat indometasin, yang merupakan obat anti-inflamasi non-steroid. Obat tersebut tersedia dengan resep dokter dan juga dapat digunakan untuk mengobati jenis-jenis sakit kepala yang lain.

Laporan kasus ini diterbitkan secara online dalam jurnal Archives of Sexual Behavior edisi 14 Juni, seperti dilansir msn, Jumat (29/6/2012).


(ir/ir

Menopause Dini Berisiko Sakit Jantung

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Dalam kondisi tertentu, sejumlah wanita akan mengalami menopause sebelum usia 45 tahun atau biasa disebut menopause dini. Sejauh ini para ilmuwan menduga hal ini disebabkan oleh gaya hidup dan kebiasaan makan yang tak sehat.

Padahal sebuah studi baru menemukan bahwa wanita yang mengalami menoupause dini memiliki kemungkinan dua kali lipat mengalami serangan jantung atau stroke dibandingkan wanita yang tidak mengalaminya.

"Ada beberapa kriteria wanita tertentu yang berisiko tinggi," ujar Dr. Melissa Wellons, ketua tim peneliti dari University of Alabama di Birmingham.

"Lebih baik cek faktor risiko tradisionalnya terlebih dulu seperti mengecek kadar kolesterol dan tekanan darah yang seringkali dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung," tambahnya seperti dilansir dari reuters, Kamis (28/6/2012).

Studi yang dipublikasikan di jurnal Menopause ini melibatkan 2.509 wanita Amerika, 331 dari etnis China, 641 wanita kulit hitam dan 550 wanita Latin.

Hampir 700 orang atau 28 persen diantaranya mengalami menopause dini, baik secara alami maupun menopause pasca histerektomi atau operasi untuk menghilangkan rahim yang dapat menyebabkan menopause dini. Selain itu, di awal studi tak ada partisipan yang dilaporkan mengidap penyakit jantung tertentu.

Setelah 5 tahun, peneliti menemukan 23 partisipan (3,3 persen) yang mengalami menopause dini dan 27 partisipan (1,5 persen) yang tidak mengalami menopause dini, menderita serangan jantung atau jantungnya berhenti.

Sama halnya dengan 18 partisipan (2,6 persen) yang mengalami menopause dini dan terjangkit stroke selama studi, padahal partisipan yang tidak mengalami menopause dini dan terjangkit stroke hanya 19 orang (1 persen).

Tidak jelas mengapa menopause dini bisa dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular. Hanya saja Wellons menduga estrogen-lah penyebabnya karena tubuh wanita menghasilkan sedikit estrogen setelah mengalami menopause.

Namun tidak ada bukti bahwa mengonsumsi hormon untuk mengatasi perubahan tersebut dapat menurunkan risiko wanita terhadap penyakit kardiovaskular.

Sebaliknya, studi yang digelar Women's Health Initiative menyarankan agar terapi penggantian hormon harus dihentikan lebih awal karena wanita yang mengonsumsi hormon setelah menopause justru berisiko lebih tinggi terserang penyakit jantung dan kanker-kanker tertentu.


(ir/ir

Kamis, 28 Juni 2012

Respons Tubuh Terhadap Fase Hubungan Seksual

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Ketika berhubungan seksual, tubuh akan mengeluarkan respons tertentu. Tahapan dalam berhubungan seksual dibedakan menjadi 3 dan masing-masing ditandai dengan respons tubuh yang berbeda-beda.

Berikut respons tubuh terhadap fase-fase hubungan seksual, seperti dilansir dari onlymyhealth, Kamis (28/6/2012) antara lain:

Fase Terangsang

Ini adalah fase awal ketika berhubungan seks. Pada fase ini, tubuh pria maupun wanita akan mengalami perubahan ketika mulai terangsang oleh sentuhan dan ciuman.

Berikut perubahan tubuh yang dialami ketika mulai terangsang:
1. Peningkatan tingkat ketegangan otot
2. Peningkatan denyut nadi dan tekanan darah
3. Kulit memerah disertai dengan bercak kemerahan pada daerah dada dan punggung.
4. Puting mengeras
5. Peningkatan aliran darah ke alat kelamin, sehingga klitoris dan labia wanita membengkak sedangkan pada pria terjadi ereksi penis
6. Keluar cairan vagina dan otot di sekitarnya menegang
7. Payudara wanita menjadi lebih besar
8. Pembengkakan skrotum dan testis pada pria dan sekresi cairan pelumas

Banyak pria memiliki pengertian yang salah bahwa ketika cairan vagina sudah keluar, merupakan tanda wanita siap untuk penetrasi. Padahal cairan vagina keluar karena wanita mulai terangsang dan membutuhkan foreplay agar vagina cukup licin dan tidak nyeri ketika penetrasi.

Fase Menuju Penetrasi

Pada fase ini, perubahan dalam tubuh menjadi lebih intens. Tahap ini membutuhkan foreplay yang harus dilakukan untuk mempersiapkan penetrasi.

Perubahan yang dialami tubuh pada fase ini antara lain:
1. Ketegangan seksual makin intensif
2. Vagina terus membengkak dan pembukaan mulai menyempit, dinding vagina berubah warna dari pink menjadi ungu karena aliran darah meningkat
3. Klitoris tegak dan sensitif
4. Penis mulai membesar dan muncul warna keunguan pada kepala penis
5. Testis dan skrotum bergerak lebih dekat ke tubuh
6. Denyut nadi, pernapasan dan tekanan darah terus meningkat
7. Keluar cairan pra-ejakulasi dari penis

Fase Orgasme

Fase terakhir adalah orgasme dimana merupakan puncak gairah seksual tubuh. Orgasme atau klimaks hanya berlangsung selama beberapa detik saja. Semua ketegangan seksual yang dibangun selama durasi seks akan dilepaskan di fase ini, sehingga menghasilkan sensasi kuat yang nikmat.

Orgasme jarang dialami bersamaan oleh pasangan, karena rata-rata pria selalu terburu-buru melalui setiap fase hubungan seks, sedangkan wanita cenderung lebih lambat mencapai orgasme.


(ir/ir

Kelahiran Prematur Meningkat Hampir di Seluruh Dunia

Orang yang Nafsu Makannya Rendah Lebih Berisiko Kecanduan Obat

Browser anda tidak mendukung iFrame



ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Banyak orang yang menyamakan makan berlebihan seperti halnya orang kecanduan obat terlarang karena saking sulitnya mengontrol keinginan makan. Namun penelitian menemukan kebalikannya. Orang yang memiliki nafsu makan rendah ternyata lebih sulit mengontrol keinginan untuk mendapat kesenangan dari hal lain selain makanan, misalnya kokain.

Pada mulanya para peneliti di Yale School of Medicine ingin melakukan penelitian yang mencoba mencari hubungan antara makan berlebihan dan kecanduan kokain. Tapi kesimpulan penelitian yang diperoleh ternyata berbeda jauh di luar perkiraan.

Dalam jurnal Nature Neuroscience, penelitian yang dipimpin oleh Marcelo O. Dietrich ini membagi tikus menjadi dua kelompok. Pada kelompok pertama, peneliti mematikan saraf tikus yang berfungsi mengontrol rasa lapar pada bagian hipotalamus. Pada kelompok kedua, saraf yang mendorong rasa lapar yang dimatikan. Saraf tersebut dimatikan dengan dengan racun difteri.

Para peneliti kemudian mengamati reaksi tikus terhadap pengalaman baru, kecemasan dan kokain. Awalnya para peneliti memperkirakan bahwa makanan akan menyerupai efek penyalahgunaan obat sehingga memicu reaksi makan berlebihan.

Namun ternyata, peneliti menemukan bahwa tikus pada kelompok yang tidak memiliki nafsu makan lebih mudah tertarik pada hal baru dan kokain. Di sisi lain, tikus dengan nafsu makan yang meningkat justru lebih ragu-ragu mencoba hal baru dan kokain.

Para peneliti menduga hal yang sama dapat digeneralisasikan pada manusia. Temuan ini menjelaskan bahwa ada orang-orang yang kurus tetapi telah mengalami peningkatan aktivitas sel-sel saraf di bagian otak yang berperan penting dalam penghargaan.

"Hipotalamus berfungsi mengontrol rasa lapar, suhu tubuh, rasa haus, keinginan tidur serta diketahui penting bagi perkembangan fungsi otak yang lebih tinggi. Kami percaya bahwa peningkatan aktifitas pada bagian otak ini terjadi selama masa perkembangan dan mempengaruhi respon terhadap pengalaman yang baru dan kokain ketika dewasa," kata Dietrich seperti dilansir Medical Daily, Selasa (26/6/2012).

Para peneliti menunjukkan bahwa orang yang tidak tertarik terhadap makanan lebih berisiko mengalami kecanduan obat. Orang-orang ini mencari penghargaan dari hal lain selain makanan.

Makan makanan secara berlebihan yang menjadi pemicu obesitas sering disamakan seperti meningkatnya dorongan untuk bersenang-senang. Namun dalam percobaan ini, para ilmuwan telah menemukan kelompok lain yang ingin mencari kesenangan seperti halnya pada orang gemuk, tapi kebetulan badannya lebih kurus.

Pada kelompok kurus ini, kesenangan tidak diperoleh dari memakan banyak makanan, tetapi melalui hal baru dan bahkan dengan penyalahgunaan obat.




(pah/ir

Pertempuran Melawan Kanker Plasenta

Berat Badan Sudah Turun 102 Kg Tapi Masih Tak Pede Karena Kulit Gelambir

Browser anda tidak mendukung iFrame



Stephen (dok: Mirror)
Staffordshire, Inggris, Pria 32 tahun awalnya bertubuh amat tambun seberat 195,9 kg, lalu dengan diet ketat selama 18 bulan (1,5 tahun) beratnya turun 102,5 kg menjadi 93,4 kg. Tapi meski kini badannya sudah ramping, si pria tetap tak percaya diri karena banyak kulit sisa gemuknya yang menggelambir.

Stephen Hodson masih belum percaya diri meski berat badannya sudah turun, ini karena kulitnya kini jadi bergelambir. Ia pun mengaku belum pernah berhubungan seksual.

Stephen (32 tahun) awalnya memiliki berat badan 195,9 kg dengan ukuran pinggang mencapai 172 cm akibat ia sering mengonsumsi bir dan banyak makan hingga mencapai 6.000 kalori, saat itu ia menjadi tidak percaya diri dan sulit menemukan teman kencan.

"Saya belum pernah berhubungan seksual karena tidak ada perempuan yang tertarik dengan saya," ujar Stephen yang merasa sedih, seperti dikutip dari Mirror.co.uk, Kamis (28/6/2012).

Akibat kondisinya tersebut, ia pun memutuskan melakukan tindakan drastis untuk membantunya mencapai impian mendapatkan cewek cantik seperti Cheryl Cole. Ia pun menyewa pelatih pribadi dan mengurangi asupan makan hanya sebesar 1.200 kalori per hari.

Setelah 18 bulan melakukan diet kini ia memiliki berat badan 93,4 kg serta ukuran pinggang 96,52 cm. Namun meski berat badannya sudah berkurang banyak dan pakaiannya menjadi longgar, ia tetap tidak merasa percaya diri akibat banyaknya kulit bergelambir.

Saat ini ia berharap bisa melakukan operasi untuk memotong lipatan kulit berlebih atau bergelambir setelah melakukan diet ketat selama beberapa bulan. ia masih berharap dengan operasi tersebut bisa meningkatkan kesempatannya untuk mendapatkan pasangan.

Stephen menuturkan orang memang tidak menunjuk-nunjuk tubuhnya lagi seperti dulu, tapi ia tahu dibalik pakaian ini ada kulit bergelambir yang mempengaruhi kepercayaan dirinya.

"Saya menurunkan berat badan karena ingin menemukan orang yang tepat dan merasa sehat, tapi kondisi saat ini sangat berat dan membuat tidak nyaman, saya takut perempuan tidak tertarik karena tubuh kendor ini," ungkap Stephen yang tinggal di Stoke-on-Trent, Staffordshire, Inggris.

Stephen yang merupakan seorang auditor klinis di University Hospital North Staffordshire pernah 2 kali ditolak saat ingin melakukan operasi untuk menghilangkan kulit bergelambirnya.

Tapi setelah melakukan upaya yang luar biasa, kini ia berhasil mendapat persetujuan untuk melakukan operasi pada bulan Agustus mendatang. Stephen percaya setelah operasi nanti ia akan memiliki berat badan 82,8 kg.

"Saya berharap bisa memiliki tubuh yang bagus saat pesta Natal nanti. Saya tidak sabar untuk memulai kencan dan berharap ada perempuan yang tertarik dengan saya," ujar Stephen.
 


(ver/ir

Gara-gara Gelap, Orang Bisa Jadi Insomnia

Orang Indonesia Makin Blak-blakan Ngomong Seks

Browser anda tidak mendukung iFrame



ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Seks tak lagi menjadi hal yang tabu di masyarakat. Wacana mengenai seks ini semakin meningkat secara global, terutama setelah kesadaran mengenai penyebaran penyakit menular seksual dan HIV semakin tinggi. Kesadaran ini perlu diimbangi dengan pendidikan seks yang seimbang agar masyarakat mendapat pemahaman yang benar mengenai seks.

Makin meningkatnya pemahaman mengenai seks itu terlihat dari hasil survei bertajuk Sexual Wellbeing Global Survey. Survei yang dilakukan oleh Durex, produsen kondom internasional ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai kesejahteraan seksual masyarakat. Sebanyak 29.003 orang dewasa berusia lebih dari 18 tahun di 36 negara ambil bagian dalam survei ini. Sebanyak 1.015 orang di antaranya berasal dari Indonesia.

Dalam rentang waktu 6 September sampai 3 Oktober 2011, responden diberi pertanyaan mengenai aspek penting dalam kehidupannya seperti kesehatan, kesejahteraan secara umum, kepercayaan, seks dan hubungan, perilaku terhadap seks dan kecenderungan sosial.

Hasil survei menunjukkan bahwa 78% responden secara global mengatakan masyarakat semakin terbuka dalam membicarakan seks. Pandangan ini lebih banyak ditemukan di Amerika Selatan (85%), Amerika Utara (84%), Afrika (84%) dan Australia (83%), dibandingkan dengan di Eropa (78%) dan Asia (74%).

Di Indonesia sendiri, masyarakat juga semakin terbuka. Survei mengungkapkan bahwa 76% orang Indonesia setuju bahwa masyarakat saat ini lebih terbuka membicarakan seks. Jumlah ini sama dengan Malaysia dan Thailand (76%) dan sedikit lebih tinggi dari Singapura (66%).

"Membicarakan seks berdasarkan informasi yang benar memiliki banyak keuntungan. Salah satunya adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang seks beserta risikonya, serta menyukseskan upaya pencapaian program keluarga berencana dan sejahtera," ungkap Ratanjit Da, General Manager Reckitt Benckiser Indonesia, perusahaan yang memasok produk rumah tangga di Indonesia, termasuk kondom merk Durex dalam rilis yang diterima detikHealth, Kamis (28/6/2012).

Makin terbukanya wacana mengenai seks ini tak lepas dari pemahaman mengenai penyakit menular seksual. Ketika ditanya mengenai hal ini, sebanyak 82% responden mengaku percaya diri mampu melindungi diri dari infeksi penyakit menular seksual. Amerika Utara berada pada urutan teratas dengan 90% orang yang percaya diri, diikuti Amerika Selatan dan Australia (87%), Eropa (85%), Afrika (81%) dan Asia (73%).

Sementara di Asia Tenggara, sebanyak 82% orang Indonesia mengaku tahu cara melindungi diri sendiri, setingkat dengan Thailand (82%), diikuti oleh Malaysia (79%) dan Singapura (68%). Seiring meningkatnya pemamahan ini, masyarakat juga makin setuju akan pentingnya pendidikan seks yang benar.

Sebanyak 4 dari 5 orang di seluruh dunia setuju bahwa pendidikan seksual membuat orang lebih bertanggung jawab terhadap pasangannya. Fakta ini terlihat di seluruh dunia, dengan hasil tertinggi di Afrika 85%, diikuti Amerika Selatan (83%), Amerika Utara (82%), Eropa dan Australia (79%) dan Asia (77%).

Yunani (90%), Indonesia (89%) dan Rumania (89%) adalah negara-negara di mana masyarakatnya banyak yang setuju bahwa pendidikan seksual memungkinkan orang lebih bertanggungjawab dengan perilaku seksnya. Hong Kong (64%) dan SIngapura (65%) adalah negara dengan skor terendah dalam memandang manfaat pendidikan seks.
(pah/ir

Jerman Larang Sunat Anak Kecil Lelaki

Browser anda tidak mendukung iFrame



ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Pengadilan di kota Cologne, Jerman memutuskan pada hari Selasa (26/6/2012) lalu bahwa menyunat anak laki-laki merupakan tindakan yang sangat membahayakan. Keputusan ini kemudian berujung pada kecamaan keras dari beberapa kelompok agama.

Keputusan ini muncul karena insiden komplikasi penyunatan yang dilakukan dokter terhadap anak berusia 4 tahun dari keluarga Muslim. Beberapa hari setelah disunat, anak malang tersebut harus dirawat di rumah sakit karena mengalami pendarahan berat. Sang dokter pun dilaporkan ke pengadilan lokal di Cologne dengan tuduhan membahayakan tubuh.

Namun dokter tersebut dibebaskan oleh pengadilan. Ia dianggap tak melanggar hukum karena orangtua telah memberikan persetujuan. Selain itu, pengadilan menganggap keputusan hukum mengenai sunat masih sangat membingungkan. Akhirnya, pengadilan memutuskan bahwa orangtua tidak berhak melakukan sunat kepada anaknya.

Pengadilan menganggap bahwa 'hak fundamental bagi integritas tubuh' milik anak lebih penting daripada hak orangtua. Menurut pengadilan, kebebasan beragama tidak akan terganggu karena anak kelak bisa memutuskan apakah ingin disunat atau tidak.

Praktik sunat telah dilakukan masyarakat Muslim dan Yahudi di seluruh dunia selama ratusan tahun. Tak ayal, masyarakat Yahudi marah terhadap keputusan tersebut. Presiden Central Council of Jews atau perkumpulan masyarakat Yahudi di Jerman, Dieter Graumann, menyebut keputusan tersebut keterlaluan dan tidak sensitif.

"Sunat telah dipraktekkan di seluruh dunia selama ribuan tahun. Setiap negara di dunia ini sangat menghormati agama," kata Graumann seperti dilansir New York Times, Kamis (28/6/2012).

Lebih lanjut lagi, Graumann mengecam keputusan tersebut sebagai tindakan campur tangan terhadap identitas keagamaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Lembaga ini juga menyerukan parlemen Jerman untuk membuat peraturan yang melindungi sunat sebagai bagian dari praktik keagamaan.

Jerman tidak memiliki hukum yang melarang sunat laki-laki, namun ada larangan untuk sunat perempuan. Maka, keputusan tersebut tidak akan berlaku di yurisdiksi lain selain di Cologne. Namun ketidakpastian hukum dan ancaman tuntutan bisa menyebabkan para dokter menolak melakukan penyunatan.

Jutaan Muslim bertempat tinggal di Jerman, begitu pula lebih dari 100.000 orang Yahudi. Sejak Perang Dunia II, banyak orang Jerman berhati-hati terhadap isu sensitif mengenai Yahudi. DI masa lalu, pernah terjadi kejahatan perang yang dilakukan terhadap orang Yahudi selama masa Holocaust oleh partai Nazi.




(pah/ir

Sindrom Patah Hati Ternyata Baik Bagi Jantung

Browser anda tidak mendukung iFrame



ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Sindrom patah hati adalah sebuah kondisi yang diyakini menyebabkan gagal jantung pada orang yang mengalami stres. Ternyata, kondisi ini sebenarnya berfungsi melindungi jantung dari paparan adrenalin dalam jumlah tinggi.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Circulation menjelaskan bahwa takotsubo cardiomyopathy atau disebut juga 'sindrom patah hati' terjadi karena stres emosional yang berat. Biasanya gangguan ini dialami orang yang kehilangan seseorang yang disayangi akibat kematian atau perpisahan.

Sekitar 1 - 2% orang yang awalnya diduga menderita serangan jantung ternyata ditemukan memiliki sindrom ini. Ternyata, gangguan ini sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan jantung dari limpahan hormon adrenalin yang bisa berakibat fatal.

Peneliti dari Imperial College London mensimulasikan kondisi ini pada hewan. Hasilnya menunjukan bahwa tubuh merespon adrenalin lewat mengalihkan fungsi normal jantung dengan cara mengurangi kekuatan memompa. Respon terhadap adrenalin ini diduga dilakukan untuk melindungi jantung dari adrenalin kadar tinggi yang dilepaskan tubuh ketika stres.

Pasien dengan sindrom patah hati kebanyakan adalah wanita tua. Biasanya gejala yang dialami menyerupai serangan jantung, tapi hasil pemeriksaan tidak menemukan adanya penyumbatan di arteri koroner. Jantung akan terlihat seperti balon disebabkan bagian bawah jantung tidak berkontraksi dengan benar. Kondisi ini juga terlihat pada orang yang disuntik adrenalin untuk mengobati reaksi alergi yang parah.

Dalam penelitian, peneliti meniru kondisi tersebut dengan cara menyuntikkan adrenalin dosis tinggi pada tikus yang sudah dibius. Seperti halnya pada pasien sindrom patah hati, kontraksi otot jantung ditekan ke bagian bawah jantung. Para peneliti menemukan bahwa mekanisme ini melindungi jantung dari rangsangan adrenalin berlebihan yang bisa berakibat fatal.

"Perangsangan adrenalin di jantung penting untuk membantu mendapatkan lebih banyak oksigen dalam situasi stres, tetapi dapat merusak jika berlangsung terlalu lama. Pada pasien sindrom patah hati, adrenalin bekerja dengan cara berbeda dan melindungi jantung agar tidak merespon secara berlebihan," kata kata Profesor Sian Harding dari National Heart dan Lung Institute (NHLI ) di Imperial College London seperti dilansir Sciene Daily, Kamis (28/6/2012).

Dr Alexander Lyon, ahli jantung dan konsultan di Royal Brompton Hospital mendirikan layanan pertama di Inggris yang berfokus merawat pasien sindrom patah hati. Menurutnya, mekanisme penanganan pasien dengan sindrom ini belum diketahui sepenuhnya.

"Temuan ini sangat bermanfaat. Kami telah mengidentifikasi suatu terapi obat yang mungkin bisa membantu. Tetapi hal yang paling penting adalah mengenali kondisi dan tidak membuatnya menjadi makin buruk dengan memberikan pasien obat seperti adrenalin," kata dr Lyon.




(pah/ir

Siap-siap! Pil Anti Gendut akan Beredar Tahun 2013

Browser anda tidak mendukung iFrame



Belviq (dok. reuters)
Jakarta, Obesitas atau kegemukan sepertinya sudah menjadi epidemi di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Untuk mengatasi hasil ini, FDA akhirnya menyetujui pil anti obesitas dan siap-siap beredar di tahun 2013.

Regular kesehatan AS akhirnya telah menyejutui pil anti obesitas atau pil penurunan berat badan untuk pertama kalinya setelah 13 tahun. Pil tersebut dikenal dengan Belviq.

Belviq (lorcaserin hydrochloride) yang dibuat oleh Arena Pharmaceutical, dapat digunakan oleh orang dewasa yang obesitas atau kelebihan berat badan dengan setidaknya memiliki 1 masalah kesehatan.

Dengan hasil studi klinis, Belviq terbukti dapat membantu orang untuk menurunkan rata-rata sekitar 5 persen berat badan.

Sebelumnya, di tahun 2010 Belviq telah ditolak karena kekhawatiran atas tumor yang berkembang pada hewan uji. Namun setelah Arena Pharmaceutical mengirim kembali aplikasi dengan data yang lebih banyak, US Food and Drug Administration (FDA) menemukan sedikit risiko tumor pada manusia.

Obat yang rencananya akan diluncurkan pada 2013 ini dirancang untuk memblokir sinyal nafsu makan di otak, yang dapat membuat pasien merasa lebih kenyang dengan jumlah makanan yang sedikit.

Obat ini telah disetujui untuk digunakan pada orang dewasa obesitas dengan indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih besar.

Obat ini juga dapat digunakan oleh orang dewasa yang kelebihan berat badan dengan BMI 27 atau lebih besar jika memiliki minimal satu kondisi lain seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2 atau kolesterol tinggi.

Namun FDA memperingatkan bahwa Belviq bukan untuk wanita yang sedang hamil atau menyusui.

Dengan tingkat obesitas AS mendekati 35 persen pada orang dewasa dan biaya kesehatan yang meningkat, banyak dokter telah mendesak regulator kesehatan untuk memberikan lampu hijau untuk perawatan baru penurunan berat badan.

Tetapi badan itu telah menetapkan standar yang tinggi untuk obat-obat jenis ini, karena terkait masalah keamanan yang sebelumnya terjadi dengan obat-obatan populer penurunan berat badan.

"Kombinasi fen-phen telah ditarik dari pasar pada tahun 1997 setelah dikaitkan dengan kerusakan katup jantung. Belviq tampaknya tidak membawa risiko yang sama," dalam sebuah pernyataan FDA, seperti dilansir BBC, Kamis (28/6/2012).

Namun, ada efek samping dari Belviq termasuk penyimpangan depresi, migrain dan memori.

Label FDA juga menyatakan obat tersebut tidak boleh digunakan selama lebih dari 12 minggu jika penurunan berat badan 5 persen tidak terjadi. Arena Pharmaceutical akan diminta untuk melakukan enam studi setelah pemasaran obat, termasuk studi tentang efek obat jangka panjang terhadap kesehatan jantung.



(mer/ir

Jamu Perlahan-lahan Mulai Dibinasakan?

Rabu, 27 Juni 2012

5 Jenis Telur yang Sama Sehatnya dengan Telur Ayam

Browser anda tidak mendukung iFrame



ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Jika Anda menginginkan protein yang tinggi dan rasa yang lezat ketika sarapan, cobalah menjadikan telur sebagai menu sarapan. Tetapi bosan dengan rasa telur ayam, ada alternatif jenis telur lain yang bermanfaat sama tetapi rasanya berbeda.

Berikut 5 jenis telur yang dapat Anda jadikan alternatif pengganti telur ayam, seperti dikutip dari rodale, Kamis (28/6/2012) antara lain:

1. Telur bebek

Telur bebek mengandung protein, kalsium, zat besi, kalium, dan hampir semua mineral utama yang terdapat dalam telur ayam. Telur bebek adalah alternatif terbaik sebagai pengganti telur ayam karena rasa dan ukurannya yang hampir sama.

2. Telur puyuh

Di Amerika, telur puyuh adalah jenis telur yang banyak digemari, tetapi jarang ditemukan dan harganya juga mahal. Tetapi di negara Asia, telur puyuh dapat Anda dapatkan dengan mudah dan merupakan jenis telur termurah.

Bentuknya yang hanya seperempat telur ayam, memudahkan Anda untuk mengolahnya bersama makanan lain. Kandungan gizinya juga sama dengan telur ayam, tetapi dalam kadar yang lebih rendah setiap porsinya.

3. Telur Angsa

Telur angsa berukuran besar dan hampir tiga kali lebih besar dari telur ayam yang berukuran besar. Tekstur telur angsa lebih keras ketika dimasak ceplok biasa dibandingkan telur ayam yang empuk.

4. Telur burung unta

Telur burung unta telah dimakan sejak peradaban Yunani kuno, alasan mengonsumsi telur burung unta adalah karena sebuah telur burung unta dapat memberi makan 10 orang. Berat satu telur burung unta kurang lebih 5 kg atau setara dengan dua lusin telur ayam.

Untuk merebus telur burung unta, Anda memerlukan waktu hingga satu setengah jam sampai benar-benar matang. Tetapi jenis telur ini sangat sulit didapatkan karena populasi burung unta yang tidak terdapat di negara Asia. Sehingga tidak banyak orang yang mengonsumsi telur burung unta.

5. Telur kalkun

Telur kalkun memiliki rasa yang lebih lembut dari telur ayam dan ukurannya satu setengah kali lebih besar. Tetapi telur kalkun tidak banyak dijual karena peternak lebih menginginkan telur tersebut tumbuh menjadi ayam kalkun yang lebih menguntungkan jika dijual.
 
 

(ir/ir

Sukses Turunkan 70 Kg Berat Badan Hanya dalam Waktu 9 Bulan

Browser anda tidak mendukung iFrame



ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Kebanyakan orang yang berpapasan dengan Belmond Lee bisa jadi kini sudah tak mengenalinya lagi. Bukan karena tampangnya berubah, melainkan bobot tubuhnya yang turun secara drastis. Dalam waktu 9 bulan saja, ia sudah berhasil menurunkan berat badan hingga 70 kg lebih.

Dua tahun lalu, jarum di timbangan Belmond Lee sudah mencapai angka 146 kg. Dengan tinggi 1,82 m, membuat indeks massa tubuhnya mencapai 44 yang mengindikasikan bahwa ia sudah tergolong obesitas.

Sejak kecil Belmond selalu bertubuh besar, sama seperti orangtunya. Dari seluruh keluarganya, hanya adiknya yang memiliki berat badan normal.

Pada usia 19 tahun saja, ia sudah menderita sakit intens di punggung dan lutut, yang disebabkan karena kelebihan berat badan yang dialaminya.

Putus asa untuk menurunkan berat badan, ia pun mengikuti instruksi dokter untuk mengikuti program penurunan berat badan yang mengharuskannya untuk makan lebih sedikit dan berolahraga lebih banyak, sambil minum obat penurunan berat badan.

Dia pun tetap aktif di sekolah, ikut serta dalam kegiatan olahraga seperti menembak. Namun ia hanya dapat menurunkan 5 kg berat badannnya, tidak lebih.

Saat itulah ia membuat keputusan yang mengubah hidupnya. Belmond memutuskan untuk mengambil tindakan sesuai saran dokter untuk melakukan operasi penurunan berat badan.

Dia mengaku sempat merasa takut, tetapi memutuskan untuk mengambil lompatan untuk hidup yang lebih sehat, bahkan jika itu berarti mengorbankan sesuatu.

Belmond memilih untuk melakukan sleeve gastrectomy, yaitu operasi minimal invasif di mana sebagian besar perutnya dipotong, meninggalkan lambung seukuran dan berbentuk seperti pisang.

Kondisi ini berarti Belmond tak bisa lagi makan dalam porsi besar. Dan hanya dalam waktu sembilan bulan, berat badannya pun turun drastis lebih dari 71 kg, seperti dilansir asiaone, Kamis (28/6/2012).

Dan lebih dari setahun kemudian, ia telah mempertahankan berat badannya yang langsing. BMI (indeks massa tubuh) pun sudah turun menjadi 22,6, yang merupakan BMI sehat.

Kini pakaian lamanya sudah tidak muat lagi. Namun dengan ukuran yang lebih kecil, ia mengatakan lebih mudah untuk berbelanja mencari pakaian dengan ukuran baru.

Dengan ukuran lambung yang baru, pada awalnya Belmond merasa kesulitan karena ia harus tetap berpegang pada diet lunak. Ia pun tidak bisa makan dengan cara cepat.








(mer/ir