Kamis, 05 April 2012

Sang Dokter Anak Tertua di Dunia Tutup Usia

Browser anda tidak mendukung iFrame



Dr Leila Denmark (dok. dailymail)
Athena, Georgia AS, Saat memanggil pasien kecilnya, Dr Leila Denmark akan berkata 'Siapakah malaikat kecil berikutnya?'. Pengabdiannya yang tulus pada kesehatan anak membuat ia dicintai banyak orang. Tapi kini kisah sang dokter anak tertua di dunia itu berakhir.

Dr Leila Denmark merupakan dokter tertua di dunia yang sudah pensiun di usia 103 tahun. Dokter anak yang sangat mencintai pekerjaannya ini tutup usia hari Minggu 1 April 2012 di Athena, Georgia AS, pada usia 114 tahun.

Dr Denmark menjadi dokter residen pertama di Henrietta Egleston Hospital for Children di Atlanta ketika dibuka tahun 1928. Dr Denmark sangat senang membantu anak-anak, bahkan keluarga pasien tak sabar menunggu bila sedang berkonsultasi dengannya.

"Dia akan berkata, 'Siapakah malaikat kecil berikutnya?," jelas cucunya Steven Hutcherson dari Atlanta, seperti dilansir Foxnews, Kamis (5/4/2012).

Dr Denmark memulai praktik pediatri (dokter anak) di rumahnya di Atlanta pada tahun 1931 dan berlanjut sampai ia pensiun pada tahun 2001.

"Tahun ini, ia meraih predikat sebagai dokter tertua di dunia. Ia juga menjadi orang keempat tertua di dunia ketika ia masih hidup," ujar Robert Young, konsultan senior untuk ilmu mengenai usia lanjut Guinness World Records.

Sepanjang karirnya, Dr Denmark selalu berkantor di rumah atau di dekat rumahnya, di mana anak-anak dan orangtua bisa datang kapan saja saat mereka membutuhkan perawatan.

"Anak-anak akan datang dan dia akan menghabiskan waktu sebanyak yang dibutuhkan pasien dan orangtua untuk membantu mengobati bayi atau anak itu. Yang dia lakukan adalah mencari cara untuk membantu mereka tetap baik," tambah Hutcherson.

Membantu anak-anak untuk sembuh dan tetap sehat adalah tantangan di Atlanta saat langit gelap selama 'era depresi'. Dr Denmark merawat anak-anak termiskin saat menjadi relawan di Central Presbyterian Baby Clinic dekat ibukota negara di Atlanta.

Pekerja dan orang miskin lainnya yang tidak memiliki cara lain untuk mendapatkan perawatan medis akan membawa anaknya yang sakit ke klinik tersebut.

"Ia mencintai pekerjaan relawannya di klinik, seperti ia senang melihat pasien di rumahnya," ujar putrinya Mary Hutcherson dari Athena.

Menurut keluarga, cinta pada pekerjaan adalah kunci kehidupan Dr Denmark yang panjang, disertai dengan makan yang sehat.

Selama hidup, Dr Denmark menerima beberapa gelar kehormatan selama karirnya, termasuk Fisher Award pada tahun 1935 untuk penelitian yang luar biasa dalam diagnosis, pengobatan dan imunisasi batuk rejan.

Dia juga menerima penghargaan alumni dari Tift College, Mercer University, Georgia Southern and the Medical College of Georgia, serta gelar kehormatan dari Tift, Mercer and Emory University.

Dr Denmark rencananya akan dimakamkan pada hari Kamis 5 April 2012 pada pukul 13.00 waktu setempat di First United Methodist Church di Athena.



(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar