Senin, 30 April 2012

Perempuan Tak Ingin Sensitivitas Hilang Usai Payudara Dipermak

Browser anda tidak mendukung iFrame



Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Klinik bedah plastik untuk permak payudara makin banyak tersedia di Jakarta. Meski relatif aman, perempuan di Jakarta yang mendatangi klinik rata-rata menanyakan apakah sensitivitas payudaranya hilang kalau melakukan rekonstruksi payudara.

Salah satu kekhawatiran orang saat memperbesar payudara adalah berkurangnya sensitivitas terhadap rangsang seksual. Namun menurut ahli bedah plastik, payudara tetap sensitif meski dipasangi implan atau diperbesar dengan cangkok lemak.

Ahli bedah plastik dari RS Siloam Kebon Jeruk, dr Linawati Makmur, SpBP mengakui hal yang paling sering ditanyakan saat memperbesar payudara adalah soal sensitivitas puting. Banyak yang khawatir, bagian itu jadi tidak sensitif setelah dipermak.

Menurutnya ada 2 metode yang sering dipakai untuk memperbesar ukuran payudara, yakni dengan memasang implan silikon serta dengan cangkok lemak atau fat grafting. Asal dilakukan dengan teknik yang benar, keduanya sama-sama tidak mempengaruhi sensitivitas area di sekitar puting.

Fat grafting dilakukan dengan mengambil lemak dari bagian tubuh yang lain misalnya perut dan paha dalam. Lemak tersebut lalu diolah, kemudian ditanamkan lagi dengan menggunakan alat khusus ke jaringan payudara di bagian yang ingin diperbaiki bentuknya.

Alat khusus yang disebut kanul ini dimasukkan melalui sayatan kecil yang panjangnya tidak lebih dari 1 cm, yang dibuat di beberapa titik penyuntikan. Ukuran sayatan tentu jauh lebih kecil dibandingkan saat memasang implan payudara dari bahan silikon padat.

"Sensitivitas tidak masalah. Pakai implan juga tetap sensitif kok," kata dr Lina saat diwawancarai wartawan seusai peresmian Skin Plastic Surgery and Aesthetic Clinic di RS Siloam Kebon Jeruk, Senin (30/4/2012).

Ditambahkan oleh dr Lina, penggunaan implan payudara sejauh ini aman-aman saja asal jenis implan dan cara pemasangannya tidak sembarangan. Jenis implan yang aman digunakan adalah implan silikon padat, yang terbungkus kapsul sehingga tidak bereaksi dengan jaringan lain di sekitarnya.

Jenis silikon yang sama sekali tidak dianjurkan adalah silikon cair, yang sering disuntikkan sembarangan di beberapa salon kecantikan. Karena cair, silikon jenis ini mudah bereaksi dan bercampur dengan jaringan lain di dalam payudara sehingga kalau bermasalah sudah tidak bisa dipisahkan.

"Kalau silikon padat, sewaktu-waktu kalau ada masalah tinggal dilepas. Tapi kalau silikon cair tidak bisa seperti itu, sudah campur jadi kalau bermasalah maka penanganannya seperti kanker. Harus diangkat semuanya," kata dr lina.

Skin Plastic Surgery and Aesthetic Clinic merupakan fasilitas terbaru di RS Siloam Kebon Jeruk yang baru saja diresmikan hari ini. Dengan ditangani 2 dokter spesialis kulit dan kelamin, 2 dokter bedah plastik dan 2 dokter yang berkecimpung di bidang laser, klinik ini diharapkan bisa menjadi trendsetter di bidang pelayanan kecantikan.

Layanan yang tersedia di klinik ini antara lain laser untuk menghilangkan tato dan tahi lalat, Intense Pulse Light (IPL) untuk menghilangkan rambut-rambut halus, botox untuk menghilangkan kerutan, bedah plastik baik untuk keperluan estetik maupun rekonstruksi dan sebagainya.


(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar