Senin, 30 April 2012

Obat Tradisional Juga Diresepkan di Rumah Sakit Thailand

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Tak hanya di Indonesia, Thailand pun kaya akan obat-obatan tradisional. Bahkan, obat-obatan tradisional juga sudah diresepkan oleh dokter atau tenaga kesehatan di layanan kesehatan dan rumah sakit.

"Di fasilitas pelayanan kesehatan tidak lebih dari 10 persen pasien yang mendapatkan pengobatan tradisional atau pengobatan alternatif komplementer," jelas Dr Suphan Srithamma, Director General Department fot Development of Thai Traditional Alternative Medicine (DTAM) Ministry of Public Health, dalam acara diskusi kesehatan tradisional dan alternatif dengan Departemen Kesehatan Thailand di Gedung Kementerian Kesehatan, Senin (30/4/2012).

Pengobatan tradisional di fasilitas pelayanan kesehatan diberikan di rumah sakit regional (tidak lebih dari 2 persen), rumah sakit umum (tidak lebih dari 5 persen), rumah sakit komunitas (tidak lebih 10 persen), Tumbon Health Promotion Hospital (semacam Puskesmas) tidak lebih dari 10 persen.

Di Thailand, pengobatan tradisional dengan kenal Thai Traditional Medicine (TTM). Pengobatan ini berbasis pada prinsip Buddhism atau kepercayaan Budha.

TTM digunakan dalam beberapa bentuk pengobatan seperti obat-obatan, farmasi, pijat, kebidanan dan kesehatan ibu anak, upacara dan meditasi Budha serta ritual lainnya berdasarkan keyakinan pada kekuatan gaib atau kekuatan alam semesta.

Berdasarkan TTM, tubuh manusia terdiri dari empat elemen ('tard' dalam bahasa Thai), yaitu tanah, air, angin dan api. Ketika empat unsur tubuh dalam keadaan seimbang, maka tubuh akan sehat.

Sebaliknya, jika terjadi ketidakseimbangan dalam unsur-unsur tersebut (difisit atau kelebihan) atau cacat dalam salah satu elemen, maka seseorang akan menjadi sakit.

"Antara Indonesia dan Thailand tidak bisa dibandingkan karena masing-masing punya khas ketradisionalannya. Jika China punya basic, India punya basic, jika Indonesia basicnya jamu, ternyata Thailand menggunakan semua itu, seperti dari Arab, China, tetapi pendekatannya dengan Budha, yaitu dengan 4 elemen," jelas dr Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes, Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer.

(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar