Selasa, 24 April 2012

Orang Hispanik Lebih Mampu Bertahan dari Kanker Paru

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: thinkstock)
Jakarta, Daya tahan seseorang dalam menghadapi suatu penyakit bisa ditentukan oleh ras, warna kulit maupun budaya kesehatannya.

Menurut sebuah studi, orang-orang Hispanik/Latin yang menderita kanker paru-paru cenderung hidup lebih lama daripada orang berkulit putih atau hitam dengan penyakit yang sama.

Peneliti mengatakan bahwa hal ini terjadi karena faktor genetik atau keuntungan yang didapatkan dari lingkungannya seperti tingkat penggunaan tembakau yang lebih rendah.

Peneliti mengidentifikasi 172.000 orang dewasa di Amerika Serikat yang didiagnosis dengan bentuk yang paling umum dari kanker paru-paru (non-small cell lung cancer) dari berbagai stadium antara tahun 1988-2007.

Dari data ini diketahui orang Hispanik memiliki risiko kematian 15 persen lebih rendah dari orang kulit putih. Hal ini benar-benar terjadi baik pada orang Hispanik yang lahir di AS maupun di luar negeri.

Studi yang dipublikasikan secara online di jurnal Cancer ini menekankan bahwa orang Hispanik cenderung memiliki peluang hidup yang lebih baik meski menghadapi hambatan lebih untuk mendapatkan akses perawatan kesehatan dan tingginya tingkat kemiskinan bila dibandingkan kelompok lain.

"Hal ini penting karena temuan kami merupakan indikasi dari populasi Hispanik secara umum, bukan kelompok tertentu dari Hispanik," kata pemimpin studi Ali Saeed, kandidat M.D./Ph.D. di University of Miami Miller School of Medicine seperti dilansir dari Health.com, Selasa (24/4/2012).

Peneliti menambahkan bahwa pasien berkulit putih juga memiliki kemungkinan sedikit lebih tinggi untuk bertahan hidup dibanding pasien berkulit hitam. Hispanik pun lebih sering didiagnosis dengan bentuk kanker paru-paru yang tidak begitu serius atau bronchioalveolar carcinoma.



</
(ir/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar