Depresi Tidak Terbukti Bikin Sinusitis Susah Sembuh

Browser anda tidak mendukung iFrame

Ilustrasi (dok: Thinkstock)

Jakarta, Sinusitis seringkali susah disembuhkan, bahkan kadang-kadang masih bisa kambuh lagi setelah dioperasi. Beberapa penelitian mengaitkannya dengan depresi, namun penelitian terbaru membantah bahwa depresi membuat sinusitis susah sembuh.

Penelitian terbaru di Henry Ford Hospital menunjukkan bahwa pasien sinusitis memiliki peluang kesembuhan yang sama, terlepas dari ada tidaknya riwayat depresi. Bahkan setelah dioperasi, risiko kekambuhan masih ada meski tidak memiliki riwayat depresi.

"Meski literatur menunjukkan hubungan antara perkembangan negatif pada pasien rhinitis alergi dan rhinosinusitis dengan gangguan suasana hati, namun penelitian kami menunjukkan hasil yang berbeda," kata Lamont R Jones, MD yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Selasa (24/4/2012).

Dari sekitar 437 pasien yang menjalani operasi sinusitis pada tahun 2005 hingga 2010, 398 pasien atau sekitar 91 persen berhasil sembuh total. Para peneliti mencatat hanya ada 39 pasien atau sekitar 9 persen yang keluhannya tidak sembuh setelah operasi.

Setelah diperiksa kondisi kejiwaan yang mungkin diderita, 31 persen pasien yang sembuh memiliki riwayat gangguan suasana hati atau mood disorder yang berhubungan dengan risiko depresi. Perbandingannya tidak jauh berbeda dengan kelompok yang operasinya gagal, yakni 36 persen.

Operasi bukan satu-satunya terapi bagi penderita sinusitis. Beberapa jenis obat bisa diberikan melalui bilasan air garam atau nasal saline irrigation, semprotan kortikosteroid sebagai antiradang, maupun obat antialergi jika sinusitisnya disebabkan oleh alergi.

Meski ada banyak pilihan terapi, tidak semua penderita sinusitis bisa sembuh dengan mudah dan bahkan masih bisa kambuh meski sudah sembuh. Beberapa ahli menduga, hal itu dipengaruhi oleh gangguan suasana hati terutama depresi yang diduga bisa memperburuk gejala sinusitis.

(up/ir