Jumat, 27 April 2012

5 Fakta Penting tentang Tanning dan Kanker Kulit

Browser anda tidak mendukung iFrame



Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Generasi muda masa kini tengah dilanda tren tanning atau penggelapan kulit agar terlihat eksotis. Padahal tanning merupakan salah satu penyebab utama munculnya melanoma dan kanker kulit.

Kita tahu, kanker kulit merupakan kanker yang paling sering didiagnosis di Kanada dan di penjuru dunia karena terjadi pada 1 dari setiap 5 orang.

Dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings, peneliti pun mengatakan bahwa wanita berusia di bawah 40 tahun-lah yang paling sering terserang bentuk terparah dari kanker kulit yaitu melanoma akibat tren tersebut.

"Generasi muda mengaitkan penggelapan kulit dengan daya tarik berkat tayangan televisi dan majalah yang mengunggulkan tampilan kulit yang lebih gelap. Namun faktanya tak ada yang namanya proses penggelapan kulit yang sehat," ungkap Dr. John Turner, ahli kulit di Southlake Regional Health Centre, Newmarket, Ont.

Untuk memahami bahaya tanning, kita perlu tahu 5 fakta penting tentang tanning dan kanker kulit dari Canadian Cancer Society seperti dilansir dari CBC News, Jumat (27/4/2012):


  1. Tak ada cara yang aman untuk mendapatkan kulit gelap. Menurut WHO, tanning bed (alat yang membantu menggelapkan kulit) bisa menyebabkan kanker kulit.
  2. Kanker kulit melanoma adalah salah satu bentuk kanker yang paling umum namun paling mematikan yang terjadi pada generasi muda berusia 15-29 tahun.
  3. Penggunaan tanning bed sebelum berusia 35 tahun dapat meningkatkan risiko kanker kulit sebesar 75 persen.
  4. Sinar UV dari tanning bed bisa jadi lima kali lebih kuat daripada sinar matahari di tengah hari.
  5. Kulit yang di-tanning adalah kulit rusak. Meskipun warna kecoklatannya akan memudar, kerusakannya akan terus ada di kulit.

Dalam sebuah studi di AS, angka kejadian melanoma pada wanita berusia 15-39 tahun di satu daerah di Minnesota lebih dari dua kali lipat antara tahun 1973 dan 2004.

Seperti dilaporkan Dr. Jerry Brewer dari Mayo Clinic di Rochester, Minn., kasusnya meningkat dari 5,5 persen per 100.000 orang pada 1973 menjadi 13,9 persen per 100.000 orang pada 2004.

"Selain paparan sinar UV pada orang dewasa, penggunaan tanning bed dan aktivitas berjemur yang dilakukan anak-anak dan remaja juga bisa berkontribusi terhadap perkembangan melanoma," simpul peneliti.

"Perilaku berisiko tinggi ini pun semakin umum di kalangan anak-anak dan remaja. Meskipun kampanye pendidikan kesehatan publik telah dirancang untuk mengurangi perilaku yang mengarah pada paparan sinar UV berlebihan, anehnya anak-anak, remaja dan orang dewasa terus melakukannya."
(ir/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar