
(Foto: thinkstock)
"Jangan identikkan lansia dengan sakit, pikiran seperti itu harus disingkirkan," ujar Dr Martina Wiwie, SpKJ dalam acara temu media di Gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis (5/4/2012).
Perempuan yang akrab disapa Wiwie ini menuturkan ada banyak lansia yang sehat misalnya masih bisa melakukan olahraga, sosialisasi, rekreasi. Dengan melakukan aktivitas ini juga bisa mencegah demensia.
"Kalau hipertensi sedikit mah itu nggak apa-apa, kalau lansia sakit disiasati biar tidak menghambat aktivitas sosialnya," ujar Dr Wiwie yang juga tergabung dalam Asosiasi Alzheimer Indonesia.
Salah satu kunci agar para lansia tetap sehat meski ia sudah berusia senja adalah dengan menerapkan pola hidup yang sehat sepanjang kehidupannya. Hal ini karena kesehatan yang baik bisa memperpanjang usia dan kehidupan.
Selain itu pelayanan kesehatan dasar yang ramah usia bisa memperkecil risiko terkena penyakit tidak menular maupun kronis dan untuk mendapatkan proses penuaan yang sehat diperlukan perubahan paradigma.
Jika para lansia ini tidak dibekali dengan pola hidup yang sehat maka akan muncul masalah penyakit degeneratif yang bersifat kronis serta multi gejala yang nantinya membutuhkan biaya kesehatan yang besar.
"Untuk itu kita harus tahu bagaimana cara mencegah hal tersebut karena proses penuaan adalah sesuatu yang tidak bisa ditunda," ujar dr Eka Viora, SpKJ, Kepala Pusat Intelegensia Kesehatan Kemenkes.
dr Eka menuturkan orang lanjut usia yang sehat dan produktif bisa menjadi sumber daya yang baik, memungkinkannya untuk hidup lebih lama serta memperluas keterlibatannya secara aktif dalam semua kegiatan masyarakat.
"Selain pola hidup sehat, lansia juga harus diberi kesempatan, kadang ada anak yang melarang orang tua nya beraktivitas padahal sebenarnya mereka masih mampu dan potensial," ujar Dr Wiwie.
(ver/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar