
(Foto: Thinkstock)
Andropause disebut sebagai menopause laki-laki atau bahasa sehari-harinya manopause. Kondisi ini terjadi karena adanya penurunan hormon testosteron yang dialami oleh laki-laki setelah usia pertengahan.
Testosteron ini mencapai puncaknya pada usia pertengahan hingga akhir 20an tahun dan setelahnya akan terus menurun setiap tahun. Saat produksi testosteron ini menurun maka kadar hormon lain seperti estrogen akan meningkat.
Fluktuasi kadar hormon ini membuat jumlah testosteron yang tersisa sulit untuk berfungsi secara efektif. Kekurangan hormon testosteron ini bisa berdampak bagi kesehatan dan kehidupan seksual laki-laki.
Meski begitu perbedaan utama antara menopause dan andropause adalah pada proses menopause penurunan jumlah hormon estrogennya terjadi begitu cepat atau drastis, sedangkan pada anropause penurunan hormon ini secara bertahap sehingga kadang tidak diketahui atau dianggap bagian normal dari proses penuaan, seperti dikutip dari Foxnews, Rabu (4/4/2012).
Hormon testosteron pada tubuh laki-laki membantu pembentukan protein, sangat penting untuk gairah seks normal, stamina dan kemampuan mencapai ereksi, serta berkontribusi terhadap fungsi metabolisme hati, pembentukan tulang, pertumbuhan kelenjar prostat dan produksi sel darah.
Para ahli mengungkapkan sekitar 52 persen laki-laki yang berusia 40-70 tahun memiliki masalah ereksi. Gejala lain yang muncul dari andropause ini seperti keringat di malam hari, mudah marah, dorongan seks berkurang, kelelahan dan penurunan massa otot.
Ketika hormon testosteron ini menurun, maka sex binding hormone globulin (SHBG) atau disebut juga dengan protein pengikat androgen meningkat. SHGB ini menghambat sebagian besar kerja testosteron yang tersisa sehingga menyebabkan perkembangan gejala klasik terkait andropause.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi andropause ini adalah dengan terapi penggantian testosteron, tapi terapi ini kadang tidak bisa bekerja optimal untuk semua pria karena itu perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu apakah penurunan testosteron membutuhkan perawatan atau tidak.
(ver/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar