Rabu, 15 Juni 2011

Wakatobi Pamornya Mendunia Tapi Belum Punya Rumah Sakit

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Kendari, Bagi penggemar olahraga selam, keindahan terumbu karang di Kepulauan Wakatobi Sulawesi Tenggara sudah sangat mendunia. Namun jika ada turis kecelakaan, jangan harap akan mendapat pertolongan yang layak karena belum ada rumah sakit di sana.

Pertolongan yang bisa didapatkan di Kepulauan Waktobi umumnya hanya bersifat layanan dasar untuk kondisi darurat karena di sana hanya ada Puskesmas. Untuk pertolongan lebih lanjut, korban harus dibawa ke Bau-Bau yang terletak di Pulau Buton.

Sementara jika harus mendapatkan perawatan yang benar-benar representatif atau layak, rumah sakit paling dekat hanya bisa dijumpai di Kota Kendari yang jaraknya 1 jam perjalanan lewat udara atau 4-8 jam dengan speed boat. Belum lagi jika cuaca buruk, waktu tempuhnya bisa lebih lama lagi.

Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam mengakui kondisi ini masih banyak dikeluhkan oleh para wisatawan khususnya yang berkunjung dari mancanegara. Jika tidak segera diatasi, hal ini dikhawatirkan bisa menghambat industri pariwisata di kawasan tersebut.

"Umumnya bule-bule menghendaki ada rumah sakit yang representatif. Sementara ini rujukannya masih di Kota Kendari, karena di Bau-bau sifatnya hanya untuk darurat," ungkap Nur Alam saat ditemui detikHealth di Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Kendari, Selasa malam (14/6/2011).

Menyadari bahwa potensi wisata di Wakatobi perlu didukung fasilitas kesehatan yang memadai, Nur Alam kini tengah membangun rumah sakit berskala internasional. Karena belum memungkinkan untuk dibangun di Wakatobi, rumah sakit tersebut tetap akan berada di Kota Kendari.

Meski rumah sakit internasionalnya dibangun di Kendari, bukan berarti layanan kesehatan di Wakatobi tidak dikembangkan. Nur Alam mengatakan, Puskesmas-puskesmas yang saat ini ada di Wakatobi akan dikembangkan menjadi Puskesmas-Plus dengan jenis layanan yang setara dengan rumah sakit.

Wakatobi merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara yang terdiri dari gugusan pulau-pulau. Fasilitas kesehatan dasar yang beroperasi di wilayah seluas 823 km2 ini terdiri dari sekitar 19 Puskesmas, dengan tenaga kesehatan sebanyak 17 dokter dan 116 bidan.

(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar