Your browser does not support iframes.
foto: ThinkstockJenewa, Tidur di ranjang empuk memang nyaman, namun tidak lebih nyenyak dibandingkan tidur siang di ayunan. Penelitian membuktikan, gerakan berayun membuat tidur siang lebih nyenyak dan kualitasnya meningkat hingga setara dengan tidur malam.
Ranjang berayun atau disebut juga hammock merupakan tempat tidur yang diikatkan pada 2 tiang sehingga posisinya menggantung dan bisa berayun. Jenis ranjang seperti ini banyak dipakai untuk bayi, karena bisa membuatnya lebih cepat tertidur.
Sophie Schwartz, ahli saraf dari University of Geneva menemukan bawah efek yang sama juga terjadi pada orang dewasa. Dalam sebuah eksperimen ia melibatkan 12 pria berusia 22-38 tahun, sebagian diminta tidur siang di ranjang biasa dan sisanya tidur di ranjang berayun.
Seluruh partisipan dikondisikan untuk tidur dalam durasi yang sama yakni 45 menit. Selama tertidur, aktivitas dan spektrum otak para partisipan dipantau dengan seperangkat alat khusus antara lain polysomnography dan electroencephalogram (EEG).
Hasil analisis spektrum otak menunjukkan, partisipan yang tidur dengan ranjang berayun bisa terlelap dalam waktu lebih cepat. Sementara dari pengakuan para partisipan, tidur ranjang berayun dirasakan lebih nyenyak dibandingkan ranjang biasa.
Schwartz menyimpulkan, tidur siang selama 45 menit bisa menyamai kualitas tidur malam jika dilakukan di atas ranjang berayun. Indikatornya adalah lamanya waktu saat otak berada dalam fase N2, yakni fase tidur lelap yang umumnya hanya bisa dicapai pada malam hari.
"Hasil ini sesuai tujuan penelitian kami, yakni melihat apakah efek gerakan bisa membuat tidur lebih nyenyak dan bagaimana mekanisme ini bekerja di otak," ungkap Schwartz dalam laporannya di jurnal Current Biology seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Rabu (22/6/2011).
Secara spesifik Schwartz menjelaskan, frekuensi ayunan yang dipakai dalam penelitian itu adalah 0,25 Hz alias 0,25 gerakan/detik. Artinya untuk membuat 1 kali gerakan berayun pada ranjang yang digunakan, butuh waktu rata-rata sekitar 4 detik.
Sementara itu, waktu ideal untuk tidur siang di atas ranjang berayun adalah antara pukul 2-4 siang dengan durasi sekitar 10 menit. Kondisi ini memberikan efek paling optimal, yakni peningkatan konsentrasi dan bisa mengatasi susah tidur pada malam harinya.
(up/ir

foto: ThinkstockJenewa, Tidur di ranjang empuk memang nyaman, namun tidak lebih nyenyak dibandingkan tidur siang di ayunan. Penelitian membuktikan, gerakan berayun membuat tidur siang lebih nyenyak dan kualitasnya meningkat hingga setara dengan tidur malam.
Ranjang berayun atau disebut juga hammock merupakan tempat tidur yang diikatkan pada 2 tiang sehingga posisinya menggantung dan bisa berayun. Jenis ranjang seperti ini banyak dipakai untuk bayi, karena bisa membuatnya lebih cepat tertidur.
Sophie Schwartz, ahli saraf dari University of Geneva menemukan bawah efek yang sama juga terjadi pada orang dewasa. Dalam sebuah eksperimen ia melibatkan 12 pria berusia 22-38 tahun, sebagian diminta tidur siang di ranjang biasa dan sisanya tidur di ranjang berayun.
Seluruh partisipan dikondisikan untuk tidur dalam durasi yang sama yakni 45 menit. Selama tertidur, aktivitas dan spektrum otak para partisipan dipantau dengan seperangkat alat khusus antara lain polysomnography dan electroencephalogram (EEG).
Hasil analisis spektrum otak menunjukkan, partisipan yang tidur dengan ranjang berayun bisa terlelap dalam waktu lebih cepat. Sementara dari pengakuan para partisipan, tidur ranjang berayun dirasakan lebih nyenyak dibandingkan ranjang biasa.
Schwartz menyimpulkan, tidur siang selama 45 menit bisa menyamai kualitas tidur malam jika dilakukan di atas ranjang berayun. Indikatornya adalah lamanya waktu saat otak berada dalam fase N2, yakni fase tidur lelap yang umumnya hanya bisa dicapai pada malam hari.
"Hasil ini sesuai tujuan penelitian kami, yakni melihat apakah efek gerakan bisa membuat tidur lebih nyenyak dan bagaimana mekanisme ini bekerja di otak," ungkap Schwartz dalam laporannya di jurnal Current Biology seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Rabu (22/6/2011).
Secara spesifik Schwartz menjelaskan, frekuensi ayunan yang dipakai dalam penelitian itu adalah 0,25 Hz alias 0,25 gerakan/detik. Artinya untuk membuat 1 kali gerakan berayun pada ranjang yang digunakan, butuh waktu rata-rata sekitar 4 detik.
Sementara itu, waktu ideal untuk tidur siang di atas ranjang berayun adalah antara pukul 2-4 siang dengan durasi sekitar 10 menit. Kondisi ini memberikan efek paling optimal, yakni peningkatan konsentrasi dan bisa mengatasi susah tidur pada malam harinya.
(up/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar