Jumat, 24 Juni 2011

Ini Alasan Dokter Lulusan Negeri Diwajibkan Ikut PTT

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, Setelah lulus menjadi dokter, umumnya dokter harus mengikuti program PTT (Pegawai Tidak Tetap) terlebih dahulu. Meski banyak diprotes karena dianggap melanggar HAM, pemerintah beralasan dokter lulusan negeri tetap wajib PTT sebagai bentuk balas budi karena kuliahnya disubsidi negara.

irjen Bidang Upaya Kesehatan Kemenkes, Dr Suprijantoro, SpP, MARS menuturkan biaya kuliah satu semester untuk kedokteran sekitar Rp 30-50 juta, sedangkan yang dibayar oleh mahasiswa yang mendapat subsidi hanya sekitar Rp 7,5 juta per semesternya.

"Subsidinya lebih besar untuk fakultas kedokteran, jadi begitu lulus ia punya keharusan untuk bekerja (PTT)," ujar Dr Suprijantoro disela-sela acara talkshow Launching of The Lancet special ASEAN Health Edition, di Hotel Bidakara, Rabu (22/6/2011).

Dr Suprijantoro menjelaskan bahwa hal ini bukan melanggar HAM (Hak Asasi Manusia), tapi mahasiswa ini mendapat subsidi yang secara tidak langsung sudah dinikmatinya selama ia kuliah. "Informasi mengenai hal ini yang tidak diketahui oleh masyarakat," ungkapnya.

Terlebih distribusi tenaga kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan belum merata sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Untuk itu diperlukan distrusi tenaga kesehatan yang merata sehingga masyarakat bisa mudah mendapatkan akses pelayanan kesehatan.

Sementara Dr Mahlil Ruby, MKes selaku Ketua bidang pembiayaan dan ekonomi kesehatan PB-IDI menuturkan saat ini jumlah dokter dan dokter gigi yang terdata ada sekitar 120 ribu.

"Di Indonesia ada sekitar 72 Fakultas Kedokteran yang rata-rata menghasilkan 5.000-5.500 dokter per tahunnya, tapi distribusinya memang masih rendah," ujar Dr Mahlil.

Dr Mahlil menuturkan pendapatan yang diterima oleh dokter yang bekerja di pemerintah dan swasta berbeda. Ia mengungkapkan pendapatan dokter dari swasta atau private bisa 10-20 kali lebih tinggi dibanding dari pemerintah, sehingga terkadang lebih mementingkan private.

(ver/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar