Selasa, 01 Maret 2011

Pekerja Kesehatan Paling Rentan Alami Gangguan Reproduksi

Your browser does not support iframes.



foto: ThinkstockJakarta, Di tempat kerja, ancaman terhadap kesehatan reproduksi bisa datang dari penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya. Salah satu profesi yang rentan mengalami gangguan reproduksi akibat penggunaan bahan-bahan tersebut adalah tenaga kesehatan.

Pakar kesehatan kerja dari Universitas Indonesia, Dr dr Astrid W Sulistomo, MPH, SpOk (spesialis okupansi atau spesialis kesehatan dan keselamatan kerja) mengatakan pejanan gas-gas anestesi di rumah sakit dalam jangka panjang bisa memicu ketidaksuburan baik pada pria maupun wanita. Pada ibu hamil, risikonya adalah kelainan kongenital atau pertumbuhan struktur organ pada janin.

Ancaman bagi kehamilan juga bisa datang dari pejanan obat-obat kanker atau antineoplastik dalam waktu yang lama dan terus menerus. Selain memicu kelainan kongenital seperti halnya gas anestesi, obat-obat antineoplastik juga bisa memicu keguguran atau abortus spontan.

"Menurut penelitian, pekerja di sektor kesehatan dan manufaktur paling rentan mengalami gangguan reproduksi. Khusus di negara berkembang, yang paling rentan adalah pertanian akibat penggunaan pestisida," ungkap Dr Astrid dalam seminar Kesehatan Reproduksi di Tempat Kerja di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (1/3/2011).

Selain akibat pejanan bahan-bahan kimia, Dr Astrid mengatakan ancaman di tempat kerja bisa datang dari pejanan fisik seperti suhu yang terlalu panas. Pejanan fisik berupa temperatur tinggi antara lain mengancam para pekerja di peleburan baja, tukang las dan koki atau juru masak.

Risikonya memang lebih banyak mengancam pria, antara lain memicu ketidaksuburan atau oligospermia serta menurunkan libido atau gairah seks. Namun ada juga pejanan fisik yang mengancam wanita, misalnya getaran mesin yang bisa memicu keguguran atau kelahiran prematur.

Meski demikian Dr Astrid mengatakan tidak semua risiko tersebut didukung dengan bukti ilmiah yang kuat, beberapa di antaranya masih berupa dugaan. Misalnya gas anestesi, pengaruhnya terhadap kesehatan reproduksi masih inkonklusif atau belum disimpulkan sementara obat antineoplastik pengaruhnya sudah didukung bukti kuat.

(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar