Selasa, 29 Maret 2011

Program KB di Pulau Terluar Jadi Fokus BKKBN

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Batam, Pulau terluar dan terdepan acap menjadi sengketa dengan negara tetangga. Cara mempertahannya tidak saja dengan mengibarkan bendera merah-putih disana, tetapi juga dengan pembangunan masyarakat, salah satunya dengan program KB.

Pulau terluar dan terdepan merupakan istilah yang sudah sangat umum, salah satunya adalah Kepulauan Riau atau Kepri.

Kepri sebagai provinsi kepulauan pun memiliki pulau-pulau yang pantas disebut pulau terluar dan terdepan.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri memiliki peran serta dalam pembangunan masyarakat pulau terluar dan terdepan.

"Kedatangan tim ke pulau terluar jelas tidak akan signifikan jika hanya dilihat dari capaian kerja saja, sebab jumlah penduduknya sangat kecil dibandingkan dengan penduduk pulau utama di Kepri," jekas Ipin ZA Husni, Kepala BKKBN Kepri disela-sela acara Konsultasi Bidang Pembangunan Kependudukan dan Program Keluarga Berencana se Indonesia di Hotel Harmoni One, Batam, Selasa (29/3/2011).

Meski demikian, lanjut Ipin, langkah ini harus dilakukan, sebab kerja pemerintah bukan dihitung berdasarkan azas untung-rugi.

Menurutnya, seluruh masyarakat Indonesia berhak mendapatkan layanan informasi seputar KB dimanapun mereka berada.

"Tidak ada beda warga di kota ataupun warga yang berada di ujung-ujung pulau," tutur Ipin.

BKKBN Kepri pun memberikan road show pelayanan KB gratis di pulau terdepan dan terluar.

Dari beberapa kunjungan ke berbagai pulau di Kepri, Ipin menyaksikan sendiri bagaimana kehidupan masyarakat di pulau-pulau terluar di sekitar pulau utama di Kepri.

"Sebuah pulau dengan penduduk yang sangat sedikit tetapi relatif tak memiliki akses kepada informasi, khususnya KB," jelas ayah dua orang anak ini.

Ipin menjelaskan, fenomena penduduk di pulau terluar ialah jumlah pasangan usia subur banyak sementara taraf ekonomi kurang.

"Untuk itu BKKBN akan mencoba masuk ke sana dengan memberi layanan kontrasepsi jangka panjang," tambah Ipin.

Jenis kontrasepsi ini dipilih karena memang layanan KB tidak bisa setiap hari diberikan, jadi jenis ini diharapkan akan mampu menekan laju pertumbuhan penduduk yang pada akhirnya bisa membantu warga meningkatkan kehidupan ekonomi.

Demi menyukseskan rencana itu, BKKBN Kepri menggandeng mitra kerja dari TNI. Di Kepri, BKKBN menggandeng Korem 033 Wira Pratama dan Lantamal IV TNI AL.

“Sambutan dari mereka sangat positif,” kata Ipin bangga.

Angota TNI sangat mendukung penyebaran informasi KB. Untuk anggota Babinsa misalnya, selain bicara tentang ketahanan dan pertahanan serta bela negara, mereka pun sanggup menjadi penyambung informasi seputar KB kepada masyarakat.

”Hebatnya anggota Babinsa bisa menjadi vocal point, penyuluh KB di daerah,” ujar Ipin.

Untuk itu BKKBN pun senantiasa memberikan pelatihan kepada masyarakat pulau terluar seputar informasi KB.

Dalam ajang road show ke berbagai pulau ini pun TNI terlibat aktif.

Secara nasional, jelas Ipin, BKKBN telah menjalin kerjasama dengan Pelni dalam hal komunikasi seputar KB dengan penduduk di pulau-pulau terluar. Masalahnya, di Kepri, Kapal Pelni bersandar di pulau-pulau yang notabene tidak memiliki masalah akses informasi KB, seperti di Batam maupun Kijang.

Road show ke pulau terluar adalah sebuah terobosan untuk menembus isolasi informasi masyarakat di sana terhadap KB.

Ipin pun menyederhanakan terjemahan pulau terluar dan terdepan. "Bukan masalah jarak, tetapi asal di pulau tersebut belum mendapat layanan informasi seputar KB maka itu menjadi sasaran kami," tutup Ipin.

(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar