Selasa, 29 Maret 2011

Pil KB untuk Pria Indonesia Masih Tahap Uji Klinis

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Batam, Untuk mengendalikan angka kelahiran tidak hanya wanita yang harus ber-KB tetapi juga pria. Pil KB untuk pria Indonesia masih dalam tahap uji klinis dan akan segera beredar.

Sampai saat ini, pilihan KB untuk pria di Indonesia masih terbatas pada kondom dan vasektomi (kontrasepsi bedah).

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah bekerja sama dengan Universitas Airlangga yang kini sedang melakukan uji klinis dan memperbanyak sampel demi menjamin keamanan dan kemudahan penggunaan pil KB untuk pria Indonesia.

Pil KB tersebut berasal dari bahan-bahan produksi dalam negeri termasuk daun gandarusa yang banyak digunakan oleh kaum pria di Papua.

"Pil KB pria sekarang dalam tahapan penelitian lanjutan. Karena terus terang saja ini kan penemuan dan termasuk kebanggaan bangsa Indonesia karena di dunia belum ada yang menemukan ekstrak untuk KB pria ini," jelas Dr Sudibyo Alimoeso, MA, Sestama BKKBN disela-sela acara Konsultasi Bidang Pembangunan Kependudukan dan Program Keluarga Berencana se Indonesia di Hotel Harmoni One, Batam, Selasa (29/3/2011).

Menurut Dr Sudibyo, temuan ini diharapkan bisa ditampilkan pada Hari Inovasi Nasional yang diselenggarakan Komite Inovasi Nasional melengkapi hasil temuan inovatif dari pemerintah.

Dr Sudibyo menjelaskan daun gandarusa yang dijadikan pil KB dalam bentuk ekstrak nantinya diharapkan bisa berbentuk butiran sehingga cukup diminum 1 pil saja.

"Sekarang kalau diminum masih 7 atau 6 pil, itu kan terlalu banyak," imbuh Dr Sudibyo.

Dr Sudibyo juga mengatakan bahwa uji klinis untuk pil KB pria ini terus berjalan. Jika sebelumnya sudah dilakukan uji klinis pada sampel 100 orang, nantinya akan dilakukan pada 300 orang atau lebih.

"Ini (pil KB pria) sudah bisa dikonsumsi tetapi belum digunakan secara massal. Tahun ini belum bisa dipastikan," tutup Dr Sudibyo.

Saat ini keikutsertaan pria menggunakan alat KB hanya 1,6 persen. Jauh lebih rendah dibanding wanita yang mencapai 98,4 persen.

(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar