Minggu, 20 Maret 2011

Minum Obat Penumbuh Rambut Berbuntut Hilang Gairah Seks

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, Dua masalah yang ditakuti pria masa kini adalah kebotakan dan disfungsi ereksi. Tapi hati-hati, bagi pria yang mengonsumsi obat penumbuh rambut karena efek sampingnya bisa bikin hasrat seks hilang.

Penelitian yang dipublikasikan Journal of Sexual Medicine seperti dikutip dari AOL, Minggu (20/3/2011) menemukan obat pencegah kebotakan yang mengandung bahan kimia finasteride memiliki efek samping serius bagi kejantanan pria.

Dr. Michael Irwig dari fakultas kedokteran George Washington University's melakukan penelitian terhadap obat penumbuh rambut yang mengandung finasteride.

Hasilnya, 2 obat pencegah kebotakan yang populer dengan merek dagang Propecia dan Proscar,-- keduanya produksi Merck--, ternyata memicu penurunan libido dan orgasme pada pria. Efek samping tersebut masih dirasakan meski para pria itu tidak lagi meminum obat tersebut.

"Obat ini mengacaukan beberapa jalur hormon yang penting yang berkaitan dengan libido dan fungsi seksual lainnya," kata Dr Irwig.

Dr Irwig menemukan meski sudah tidak minum obat tersebut, pria-pria tersebut masih mengalami gangguan seksual minimal 3 bulan. Tapi beberapa kasus pada pria yang pernah minum obat tersebut mengalami gangguan seksual selama 5-10 tahun.

Efek samping yang muncul selain gangguan seksual adalah masalah kejiwaan mulai dari kecemasan berlebih, depresi hingga pikiran untuk bunuh diri.

"Partisipan yang diteliti adalah orang-orang muda yang sebelumnya tidak punya masalah medis dan masalah gangguan kejiwaan. Tapi hasilnya setelah minum obat ini mereka terkena efek sampingnya," ujar Dr Irwig.

Dr Irwig dan timnya meneliti 71 pria usia produktif berumur 21-46 tahun yang mengonsumsi Proscar dan Propecia. Sebelum mengonsumsi obat, partisipan adalah tipe pria bugar yang tak satu pun punya masalah gangguan seksual.

Hasil penelitian menunjukkan 94 persen pria mengalami penurunan hasrat seks dan 69 persen mengaku susah mencapai orgasme, ditambah munculnya efek masalah kejiwaan.

Partisipan yang diteliti adalah mereka yang mengonsumsi obat pencegah kebotakan selama 1 bulan hingga 28 bulan.

Atas efek samping yang dialami pria peminum 2 obat tersebut, Merck kini harus menghadapi sejumlah tuntuntan hukum di Kanada dan Connecticut AS.

Sebenarnya pihak perusahaan obat sudah mencantumkan efek samping dari minum obat tersebut. Hanya saja menurut Dr Irwig, perusahaan tidak mencantumkan efek samping tersebut masih bisa terjadi walaupun sudah tidak minum obat itu lagi.

(ir/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar