Selasa, 01 Maret 2011

Bedah Tanpa Bekas Luka dan Tidak Nyeri dengan Laparaskopi

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, Teknologi di bidang kedokteran terus berkembang, salah satunya teknologi pembedahan laparaskopi yang minim luka sayatan operasi serta minim rasa nyeri.

"Dulu pembedahan adalah salah satu momok yang mungkin kalau bisa jangan sampai terjadi dalam hidup kita," jelas dr H.M Jisdan Bambang H, Sp.B dalam acara Client Gathering & Health Talk Eka Hospital di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (1/3/2011).

Menurut dr Jisdan, salah satu ketakutan orang menjalani pembedahan adalah luka yang lebar dan sakit yang luar biasa, tapi hal itu tidak lagi terjadi dengan teknologi pembedahan minimal invasif atau laparaskopi.

"Ketika kita harus melakukan pembedahan, ada teknologi yang bisa membuat pembedahan itu tidak lagi menakutkan," tambah dr Jisdan yang mengambil spesialis laparaskopi di Jerman tahun 2004.

Bedah minimal invasif atau laparaskopi adalah tindakan pembedahan (operasi) dengan menggunakan kamera fiber optik yang dimasukkan ke rongga tubuh melalui lubang yang sangat kecil (5 mm-10 mm).

Pembedahan ini dilakukan untuk melacak sumber penyakit seseorang , mengangkat, mengambil penyakit dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui lubang yang kecil tersebut.

Keunggulan dari teknologi pembedahan ini adalah sebagai berikut:

  1. Ukuran atau sayatan luka operasi yang lebih kecil
  2. Rasa nyeri lebih sedikit dan lebih ringan jika dibandingkan dengan operasi konvensional
  3. Tidak ada otot yang terpotong
  4. Pendarahan akibat operasi lebih sedikit
  5. Mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi
  6. Bekas luka operasi lebih kecil
  7. Kontaminasi dari pasien risiko tinggi dapat dicegah (HIV, hepatitis, DSB).
  8. Dapat membantu diagnosis penyakit yang tidak diketemukan dengan alat periksa yang ada.
  9. Masa perawatan dan pemulihan jauh lebih singkat, yaitu 1 sampai 2 hari.
  10. Dan segera dapat melakukan aktivitas harian seperti biasa.

Selain itu, pembedahan ini bisa dilakukan untuk berbagai kasus operasi, antara lain:

  1. Operasi empedu
  2. Operasi appendix
  3. Operasi hernia (turun berok)
  4. Operasi perlengketan usus (adhesi)
  5. Operasi ginekologis seperti kista indung telur
  6. Operasi tumor intra abdominal
  7. Operasi hepar (liver)
  8. Operasi tumor gastrointestinal (saluran pencernaan)
  9. Operasi TBC usus
  10. Operasi trauma (kecelakaan) dan biopsi
  11. Serta semua jenis penyakit intraabdominal yang harus menjalani pembedahan.

"Namun ya tetap ada kendala, seperti investasi," jelas dr Jisdan.

Beberapa kendala bedah minimal invasif ini antara lain:

  1. Investasi alat canggih
  2. Perlu tatacara perawatan khusus untuk instrumen yang dipakai
  3. Pemahaman dan kebutuhan masyarakat terhadap kualitas dan hasil pelayanan yang masih terbatas.

Salah satu rumah sakit yang memiliki Layanan Pembedahan Akses Minimal (Minimal Invasif) ini adalah Eka Hospital di BSD City, Serpong, Tangerang.

(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar