Kamis, 03 Maret 2011

Ayo, Ikut Tes Kebugaran di Pekan Kebugaran 2011

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, Apakah tubuh Anda sudah tergolong sehat dan bugar? Untuk mengetahuinya, yuk, ikutan Pekan Tes dan  Kebugaran Jasmani 2011. Acaranya digelar pada 20 Mei mendatang di Jakarta.

Acara tersebut diselenggarakan Federasi Olah Raga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI). Perhimpunan  olah raga non-prestasi ini diketuai oleh mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga Hayono Isman.

Hayono beserta sejumlah pengurus FORMI menemui Wakil Presiden Boediono di Kantor Wapres, Jl Medan  Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (3/3/2011). FORMI bermaksud mengundang Wapres untuk membuka acara  Pekan Kebugaran tersebut.

"Tes kebugaran dilakukan agar bangsa Indonesia kembali giat melaksanakan kegiatan olah raga. Setelah  berolah raga, dalam kegiatan itu, mereka akan dites kebugarannya melalui cara-cara yang murah dan  praktis," kata Hayono.

Menurut Hayono, Pekan Kebugaran dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal itu ditunjukkan makin banyaknya penduduk yang mengidap penyakit tidak menular namun mematikan seperti  jantung, stroke, diabetes, dan lain-lain.

"FORMI berpendapat penyakit-penyakit itu harus dicegah, karena berpengaruh terhadap produktifitas  nasional dan pembangunan bangsa yang memerlukan masyarakat yang sehat. Tidak ada gunanya kalau anak- anak kita pintar, namun badannya tidak sehat," lanjut Hayono.

Hayono mengatakan, semua masyarakat boleh ikut dalam acara ini. Pekan Kebubaran ditujukan untuk kalangan masyarakat yang berusia antara 7-60 tahun. Pertamakali, acara tersebut digelar di Jakarta, namun diharapkan berkembang ke seluruh wilayah di Indonesia.

Apa saja yang dites?

Sekjen FORMI Iskandar Zulkarnaen mengatakan, ada beberapa jenis tes yang akan dilakukan pada Pekan Kebugaran:

Pertama, adalah tes untuk mengukur kesehatan  jantung dan paru-paru. Untuk anak-anak, mereka diminta lebih dulu berlari sejauh 1,6 KM, sedangkan  orang dewasa 2,4 KM.

"Apabila tidak bisa berlari, maka disediakan tes step, yaitu dengan bangku tes yang kita buat sendiri  setinggi 30 Cm. Ini bisa dilakukan di dalam ruangan," jelas Zulkarnaen.

Kedua, tes mengukur kebugaran otot rangka dengan meminta peserta melakukan push-up dan sit-up. Kedua jenis peragaan olah raga itu juga bisa digunakan untuk melihat fleksibilitas  atau kelenturan otot.

Ketiga, adalah pengukuran massa tubuh dengan melihat tinggi dan berat badan. Dengan memakai rumus tertentu, melalui metode tersebut dapat diketahui apakah seseorang menderita obesitas, normal- proporsional atau kurus.

"Satu lagi adalah kita mengetahui lingkar perut, yang menjadi salah satu indikator risiko penyakit tidak menular terutama untuk penyakit jantung. Jadi kalau lebih dari 108 itu sudah indikasi jantung koroner," tandasnya.

Bagaimana, tertarik
(irw/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar