Senin, 26 September 2011

Tak Ada Pelabuhan yang Bebas Pelacuran Bikin HIV Merajalela

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Pelabuhan adalah salah satu tempat yang menyumbang kasus HIV. Merebaknya penyakit mematikan ini karena tidak ada 1 pelabuhan pun yang tidak ada pelacurannya.

Secara nasional tingkat infeksi HIV masih terus meningkat walaupun kelihatannya stabil, hal ini karena masih meningkatnya kasus infeksi baru yang bisa berujung menjadi AIDS.

"Tidak ada satu pelabuhan pun yang tidak ada pelacuran," ujar Dr Nafsiah Mboi, selaku Sekretaris Komisi Penangulangan Aids Nasional (KPAN), dalam acara Rakorkesra tentang HIV/AIDS bersama KPA di gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (26/9/2011).

Selain itu Dr Nafsiah juga menuturkan di pelabuhan orang bisa datang dari mana-mana dan di pelabuhan angka penggunaan kondomnya juga terbilang hampir nol, yang berarti masuk ke dalam hubungan seks berisiko.

"Umumnya orang-orang ini tergolong 4M (Mobile Men with Money and Macho), yaitu laki-laki yang sering berpindah-pindah dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya dan mereka memiliki uang, sebagian dari mereka biasanya mencari hiburan yang salah satunya adalah seks," ungkapnya.

Jika tidak segera ditangani, maka jumlah orang yang terinfeksi akan semakin besar. Salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah penularan infeksi ini adalah dengan melakukan kerjasama pada pemerintah terutama dengan departemen perhubungan.

"Selain itu juga memberikan pengetahuan dan informasi mengenai HIV/AIDS dan penyakit kelamin lainnya pada para ABK (Anak Buah kapal)," ujar Dr Nafsiah.

Virus HIV ini berada di dalam cairan tubuh manusia, yang berarti penularannya terjadi dari cairan di tubuh. Cairan yang potensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu, sedangkan keringat, air liur dan air mata tidak menularkan virus HIV.

Orang yang punya penyakit infeksi jika memiliki luka atau ada cairan dari tubuh yang keluar maka bisa 10 kali menularkan potensi HIV kepada pasangannya lewat hubungan seks. Serta perilaku gonta ganti pasangan seks tanpa menggunakan kondom juga sangat berisiko.


(ver/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar