Rabu, 28 September 2011

Jadi Kecanduan Obat untuk Redakan Ereksi yang Lama dan Nyeri

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Gara-gara mengalami ereksi berkepanjangan yang menyakitkan tanpa ada rangsang seksual, seorang pria menjadi kecanduan minum obat penghilang rasa sakit. Saking tersiksanya, ia rela mencuri untuk mendapatkan uang guna membeli obat penghilang rasa sakit.

David Miller (30 tahun) yang berasal dari New York mengalami kondisi yang tidak biasa. Dia menderita Priapism sejak kecil, yaitu kondisi ereksi yang berlangsung selama lebih dari 4 jam tanpa adanya rangsangan seksual dan biasanya bersifat menyakitkan.

"Putra saya memiliki penyakit yang sangat langka, ia memiliki Priapism, yang berarti ia mendapatkan ereksi yang berlangsung 5 atau 6 jam dan itu sangat menyakitkan," kata Tommy Miller (57 tahun), ayah David Miller, seperti dilansir NYPost, Rabu (28/9/2011).

David telah menderita kelainan ereksi yang menyakitkan tersebut selama bertahun-tahun. Untuk mengurangi rasa sakit yang menyiksa, ia mengonsumsi obat oksikodon yakni obat analgesik (penghilang rasa sakit) yang diresepkan untuk meredakan rasa nyeri sedang hingga berat.

Karena rasa sakit yang dideritanya sangat menyiksa, Tommy mengatakan putranya David menjadi kecanduan obat penghilang rasa sakit.

"Mereka (dokter) memberinya oksikodon. Itulah masalahnya, dia kecanduan obat sekarang. Dia sudah sakit sejak masih kecil. Dia memiliki kekurangan enzim," jelas Tommy.

Karena tak memiliki uang dan harus menanggung rasa sakit yang menyiksa, David rela melakukan apa saja demi membeli obat penghilang rasa sakit. Bahkan ia ditangkap karena diduga berusaha mencuri uang dari ayahnya sendiri untuk membeli obat yang bisa menghilangkan rasa sakit di penisnya.

Seperti dikutip dari Webmd, Priapism adalah kondisi ereksi yang berlangsung selama lebih dari 4 jam tanpa adanya rangsangan seksual dan biasanya bersifat menyakitkan.

Kondisi ini terjadi jika darah di penis terjebak dan tidak mampu mengalir. Kondisi ini dapat terjadi pada semua kelompok umur termasuk bayi yang baru lahir. Jika tidak segera diobati maka bisa menyebabkan jaringan parut dan disfungsi ereksi permanen.

Terdapat dua kategori dari Priapism, yaitu:

1. Low-flow
Sering terjadi pada pria yang sehat tanpa diketahui sebabnya, tapi biasanya mempengaruhi orang yang memiliki penyakit sickle-cell, leukemia atau malaria.

2. High-flow
Disebabkan oleh arteri yang pecah akibat cedera pada penis atau perineum (daerah antara skrotum dan anus) sehingga mencegah sirkulasi di penis berlangsung normal.

Sekitar 42 persen penyebab Priapism akibat penyakit sickle-cell. Namun penyebab lainnya diduga akibat pengobatan terutama obat untuk penyakit mental tertentu, trauma pada saraf tulang belakang atau daerah genital, gigitan laba-laba hitam, keracunan karbon monoksida, penggunaan obat terlarang seperti kokain atau ganja dan pada kasus yang jarang terjadi akibat kanker yang dapat mempengaruhi aliran darah di penis.



(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar