(Foto: thinkstock)
Sebenarnya Jampersal bisa didapatkan di puskesmas, namun masyarakat kemudian memilih untung langsung merujuk ke RSUP karena peralatan dan penanganan yang dinilai lebih baik.
"Sejak bulan Mei kemarin, ada lonjakan jumlah pasien yang masuk sekitar kira-kira 50% daripada sebelum mulai diberlakukannya Jampersal," ucap Dr Puspita Laksmintari, SpKK, Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP (Rumah Sakit Umum Pusat) Klaten kepada detikhealth, Selasa (27/9/2011).
"Hampir tiap bulan ada 600 pasien yang masuk menggunakan Jampersal. Dari jumlah tersebut, terdapat sekitar 300 ibu hamil yang melahirkan," kata Dr Puspita
Padahal menurut Dr Puspita, pasien-pasien pengguna Jampersal yang dirujuk ke RSUP seharusnya adalah pasien patologis atau yang mengalami penyakit sehingga membahayakan keselamatan jiwa ibu dan bayi.
Untuk pasien melahirkan biasa, sebenarnya bisa dirujuk ke puskesmas atau bidan yang telah bekerja sama dengan pemerintah dalam program Jampersal. "Namun tetap kami layani," ujarnya.
Dr. Puspita menuturkan bahwa bangsal-bangsal di rumah sakit ini yang sebelumnya ditutup kemudian dibuka dan direvitalisasi untuk menampung pasien-pasien tersebut.
Tak hanya sekedar revitalisasi, RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten juga merombak penataan ruangan sehingga bisa lebih optimal dalam melayani pasien ibu melahirkan yang datang. Ruangan tersebut disebut ruang maternitas. Di ruangan ini, ruangan antara ibu melahirkan dan bayinya terletak berdekatan sehingga juga memudahkan bagi tenaga medis untuk memberikan pelayanannya.
RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten saat ini juga memiliki beberapa program yang berfokus pada anak, diantaranya menambah fasilitas tumbuh kembang anak dan mendirikan tempat penitipan anak untuk pegawai dan umum.
"Saat ini kami juga sedang menambah beberapa gedung untuk pelayanan pasien, di antaranya ruang VVIP untuk anak," pungkasnya.
(mer/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar