Senin, 26 September 2011

Kantor di Texas Menolak Pelamar Kerja yang Merokok

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Texas, Besarnya biaya kesehatan yang dikeluarkan perusahaan untuk menanggung karyawan yang merokok, membuat sebuah perusahaan di Texas menolak calon karyawan yang masih merokok dan tidak mau menghentikan kebiasaan buruknya.

Baylor Health Care System adalah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan. Dengan kebijakan baru, perusahaan ini menolak setiap calon karyawan yang masih merokok dan tidak mau berhenti menghisap racun 9 cm tersebut.

Kebijakan baru ini menyebabkan keributan di kalangan perokok, yang mengatakan pekerjaan tidak seharusnya tergantung pada apakah pekerja mampu untuk menghentikan kebiasaan buruknya untuk merokok.

Namun pihak Baylor mengatakan kebijakan ini dirancang untuk memerangi peningkatan biaya perawatan kesehatan. Badan Pengawas Obat AS (FDA) memperkirakan biaya merokok yang dikeluarkan perusahaan sekitar US$ 200 milyar untuk membayar produktivitas karyawan yang hilang (karena sakit) dan biaya medis.

"Ini tentang bagaimana kita terus berhubungan dengan meningkatnya biaya perawatan kesehatan. Tentang bagaimana kita benar-benar fokus pada model baru perawatan kesehatan untuk pencegahan dan bagaimana kita menjaga orang tetap sehat," jelas Joel Allison, CEO perusahaan, seperti dilansir Dailymail, Senin (26/9/2011).

Perusahaan memang tidak bisa menolak calon karyawan berdasarkan jenis kelamin atau etnis, namun perusahaan bebas untuk menolak calon karyawan yang merokok.

"Tentu saja bisa. Orang mungkin berpikir ini diskriminatif, tapi benar-benar ada faktor tertentu yang membuat perusahaan mempertimbangkan untuk menolak calon karyawan pada proses perekrutan," jelas Thomas Brandt, pengacara Dallas.

Tahun ini, Baylor Health Care System terdaftar pada Dallas Business Journal sebagai tempat terbaik untuk bekerja.






(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar