Jumat, 23 September 2011

Sembuh dari Stroke Jadinya Malah Suka Sesama Jenis

Your browser does not support iframes.




Chris Birch (Foto: WNS)
Jakarta, Chris Birch terlahir sebagai pria heteroseks yang menyukai lawan jenis. Namun setelah terserang stroke akibat terjatuh, hidupnya mengalami perubahan yang drastis. Stroke membuatnya menjadi seorang gay. Pekerjaannya sebagai pegawai bank ditinggalkan demi menjadi penata rambut.

Sebelumnya, tak ada yang luar biasa di hidup Chris Birc. Pria 26 tahun asal South Wales ini bekerja di bank dan sedang merencanakan pernikahan dengan wanita idamannya. Ia juga sangat menyukai olahraga rugby dan sepakbola.

Tapi satu hari yang besar mengubah hidupnya. Suata hari, ia pergi ke taman untuk bermain sepakbola. Chris mencoba menghabiskan waktu dan membuat teman-temannya tertawa dengan melakukan jungkir balik. Tapi karena melakukan satu gerakan yang salah, ia terjatuh dan pingsan.

"Saya jungkir balik dan kemudian semua yang saya ingat adalah rasa sakit luar biasa berjalan melalui tubuh saya, kemudian semuanya menjadi gelap," kenang Chris Birch, seperti dilansir mirror.co.uk, Jumat (23/9/2011).

Saat jungkir balik, Chris mendarat dengan posisi yang aneh dan membuat lehernya patah. Kondisi tersebut juga membuat Chris mengalami serangan stroke. Teman-temannya yang takut langsung melarikannya ke rumah sakit.

"Hal pertama yang saya ingat adalah melihat ibu saya dengan tempat tidur saya. Kedengarannya aneh, tapi ketika saya sadar, saya langsung merasa berbeda," ungkap pria yang dibesarkan di bagian pedesaan Caerphilly, South Wales.

Setelah sadar dan selamat dari kematian, Chris harus menjalani fisioterapi dan fokus pada pemulihan. Ia harus belajar berjalan, makan dan berbicara lagi. Semua keluarga mendukungnya dan berharap Chris dapat kembali pulih seperti sebelumnya.

Namun tak banyak yang tahu, Chris tidak pernah kembali seperti sedia kala. Stroke mengubah hidupnya.

"Saya telah menjalani fisioterapi selama 5 bulan dan benar-benar fokus, tapi saya terlihat lucu di depan keluarga. Mereka mengatakan saya berbeda," jelasnya.

Kini ia tidak tertarik dengan rugby, menonton sepakbola atau melakukan hal lain yang dulu sangat sering ia lakukan.

"Semua orang mengatakan saya lebih sarkastis, berperilaku berbeda dan bahkan tingkah laku saya sudah berubah, tetapi bagi saya cara saya merasa wajar. Jadi saya mulai menghindari teman-teman lama saya, yang ingin saya menjadi seseorang yang bukan diriku," papar Chris.

Namun perubahan tidak hanya terjadi pada kepribadian Chris. Hal-hal lain tentang dia sudah mulai berubah, juga penampilan dan orientasi seksualnya.

"Saya menonton TV suatu hari ketika seorang pria sangat tampan datang. Saya merasa perutku bergetar dan ada perasaan yang mirip ketika gadis-gadis cantik datang pada saya. Saya belum pernah merasa seperti itu dengan seorang pria sebelumnya, tapi saya langsung tahu apa perasaan itu. Saya naksir dia," kata Chris.

Pada awalnya, ia tak terlalu menanggapi perasaannya. Dia tidak yakin apakah perasaan itu akan cepat berlalu dan hanya berkonsentrasi pada kembali ke kehidupan lamanya.

"Saya kembali ke pekerjaan saya di bank dan berusaha keras untuk masuk kembali ke kehidupan saya yang lama, tapi sepertinya tidak bisa lagi. Tiba-tiba saya benci segala sesuatu tentang kehidupan lama saya. Saya tidak cocok dengan teman-teman saya, benci olahraga dan pekerjaan ini membuat saya bosan," jelasnya.

Ia mulai berubah. Chris menurunkan berat badannya, mengubah gaya rambut dan kini ia bekerja sebagai penata rambut. Stroke benar-benar membuat perubahan besar dalam hidupnya. Ahli saraf mengatakan perubahan penampilan, kepribadian dan seksualitas yang terjadi pada Chris terjadi karena stroke telah membuka bagian lain di otaknya.

"Keluarga saya butuh waktu untuk membiasakan diri dengan perubahan dalam diriku. Sulit bagi mereka. Mereka mengharapkan saya pulih dan kembali menjadi Chris berperut besar, yang menyukai wanita, olahraga dan bir. Mereka tidak tahu mengapa saya begitu berbeda," ujarnya.



(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar