Rabu, 28 September 2011

Bujuk Waria Pakai Kondom Lebih Mudah dari Wanita Pekerja Seks

Your browser does not support iframes.




Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Palembang, Data Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatra Selatan (Sumsel) mencatat penggunaan kondom di kalangan lelaki masih lebih rendah dibanding alat kontrasepsi lain. Namun di kelompok berisiko, kesadaran memakai kondom di kalangan gay dan waria lebih tinggi dibandingkan kalangan perempuan pekerja seks.

Rendahnya kesadaran untuk memakai kondom di kalangan perempuan pekerja seks salah satunya disebabkan oleh kurangnya pendampingan. Akibatnya banyak yang tidak tahu pentingnya seks yang aman, lalu tidak merasa perlu membujuk pelanggan untuk saling melindungi diri dari infeksi menular seksual (IMS).

"Kami akui pendampingan bagi kelompok perempuan pekerja seks memang masih kurang," kata Ketua Bidang Pengelolaan Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sumatera Selatan, Agusdin saat ditemui di kantornya, Jl Kapt Anwar Sastro, Palembang, Rabu (28/9/2011).

Faktor lain di balik rendahnya kesadaran untuk memakai kondom, menurut Agusdin adalah posisi tawar para perempuan pekerja seks yang relatif lemah. Jika terlalu memaksakan penggunaan kondom, para pekerja seks biasanya akan ditinggalkan pelanggannya untuk 'jajan' di tempat yang lain.

Sementara di kalangan Gay, Waria dan Lelaki yang Berhubungan Seks dengan Lelaki (GWL), menurut Agusdin kesadaran untuk memakai kondom justru lebih tinggi. Faktor utamanya adalah soal pendampingan, yang menurutnya lebih optimal dilakukan pada kelompok ini.

Hal itu diakui sendiri oleh Ketua Maharani Kasih Peduli, Juned (36 tahun) yang aktif mendampingi komunitas GWL. Juned mengatakan, dampingan KPA Provinsi Sumatera Selatan cukup efektif meningkatkan kesadaran untuk melakukan seks yang aman dengan memakai kondom.

"Kalau dikira-kira, mungkin 80 persen komunitas GWL udah memakai kondom. Kalaupun ada yang masih sulit mengakses kondom, masalahnya adalah transportasi misalnya untuk menjangkau wilayah perairan seperi Kabupaten Banyuasin," papar Juned yang juga tinggal di Banyuasin.

Menurut data BKKBN Sumsel, tingkat penggunaan kondom baru sekitar 59,6 persen. Angka ini belum terlalu memuaskan, sehingga masih diberi nilai kuning pada rapor pencapaian kinerja BKKBN.



(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar