Kamis, 22 September 2011

Sulit Mengingat Hal-hal Sepele Tandanya Harus Stop Merokok

Your browser does not support iframes.




foto: Thinkstock
Jakarta, Melupakan hal-hal sepele seperti janjian makan siang bersama serta di mana meletakkan kunci mobil merupakan tanda-tanda berkurangnya kapasitas memori harian di otak. Rokok terbukti dapat memangkas memori tersebut hingga 30 persen.

Memori harian termasuk dalam kategori ingatan jangka pendek, karena biasanya hanya dibutuhkan sepanjang hari itu saja. Keesokan harinya dan hari-hari berikutnya, ingatan tersebut sidah tidak terlalu dibutuhkan meski ada juga orang yang masih mampu mengingatnya.

Berbagai faktor bisa mengurangi kapasitas memori harian, di antaranya faktor kelelahan, stres dan juga kapasitas memori secara keseluruhan. Selain beberapa faktor tersebut, ada faktor lain yang sering luput dari perhatian yakni kebiasaan merokok.

Tim ahli dari Northumbria University baru-baru ini membuktikan pengaruh rokok terhadap memori harian dalam sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 70 orang. Rentang usianya 18-25 tahun, karena mewakili generasi muda yang seharusnya belum punya masalah kepikunan.

Para partisipan menjalani sebuah eksperimen yang melibatkan kemampuan mengingat jangka pendek. Peneliti meminta para partisipan mengingat-ingat hal-hal sepele dalam kehidupan sehari-hari, seperti musik apa yang baru saja didengarkan di kampus.

Hasil pengamatan menunjukkan, partisipan yang merokok hanya mampu mengingat 59 persen dari seluruh hal-hal detail yang ditanyakan. Angka ini terpaut cukup jauh jika dibandingkan dengan partisipan yang tidak merokok sama sekali, yakni 81 persen.

Penelitian ini juga menunjukkan, penurunan kapasitas memori harian hanya bersifat sementara dalam arti akan pulih ketika seseorang berhenti merokok. Dalam penelitian ini, partisipan yang pernah merokok namun sudah berhenti mampu mengingat 74 persen hal-hal detail.

"Kita sudah tahu, merokok tidak baik untuk kesehatan. Namun penelitian ini mengungkap fakta baru, bahwa berhenti merokok bisa mengembalikan fungsi memori jangka pendek," ungkap Dr Tom Hefferan yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (22/9/201
(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar