Rabu, 24 Agustus 2011

Hormon Cinta Jadi Inspirasi untuk Obat Kanker Paru-paru

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, Hormon oksitosin atau dikenal dengan hormon cinta diketahui memiliki dampak baik bagi tubuh. Kini peneliti mengungkapkan bahwa hormon oksitosin ini bisa menjadi inspirasi untuk obat kanker paru-paru.

Profesor Chris Easton, Ph.D dan rekan meneliti cara untuk mengurangi tingkat kematian akibat sel kanker paru-paru dengan menciptakan mediasi baru yang menargetkan faktor biologi yang melandasi penyakit tersebut. Penelitian ini sendiri telah dipublikasikan dalam Medicinal Chemistry Communication.

"Kanker paru-paru masih menjadi penyebab kematian paling umum. Karenanya ada kebutuhan nyata dalam mengembangkan obat baru untuk mengobati penyakit ini. Walaupun masih dini, tapi hasil yang kami peroleh sangat menjanjikan," ujar Prof Easton, seperti dikutip dari medicalnewstoday, Kamis (25/8/2011).

Para ilmuwan meneliti PAM, enzim yang mengaktifkan kunci beberapa hormon peptida, termasuk kalsitonin yang mempromosikan proliferasi sel dan oksitosin, yang dikenal sebagai hormon cinta.

Pada penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ketidakseimbangan hormon peptida menyebabkan beberapa jenis kanker, asma dan penyakit radang. Dan peningkatan kalsitonin berhubungan dengan kelangsungan hidup sel kanker paru. Jadi studi ini bekerja untuk mengurangi kadar kalsitonin dengan mengendalikan aktivitas enzim PAM.

"Kami telah mengembangkan senyawa baru yang disebut O-decanoylglycolate untuk menghambat produk kalsitonin dan membatasi pertumbuhan sel, senyawa ini akan diujikan pada hewan terlebih dahulu," ungkapnya.

Terobosan kalsitonin juga telah menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana salah satu hormon dapat dikontrol. Dengan mempelajari lebih luas bagaimana produksi hormon peptida diatur dan saling terkait, maka dapat merangsang produksi beberapa hormon dan mengurangi kadar hormon lain.

"Sejumlah senyawa sangat efektif dalam mengurangi kegiatan PAM dan menurunkan kadar kalsitonin. Kami berharap bisa memberikan terapi obat baru untuk meningkatkan dan memperpanjang kehidupan penderita kanker paru-paru," ujar Prof Easton.



(ir/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar