Selasa, 18 Oktober 2011

4 Juta Remaja Putri Lakukan Aborsi Tak Aman

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Yogyakarta, Kehamilan di luar nikah sering dianggap aib oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, inilah mengapa praktik aborsi masih banyak dilakukan. Tak hanya Indonesia, ada 4 juta remaja telah melakukan aborsi tak aman yang berisiko kematian di negara-negara berkembang.

1 dari 5 orang di Asia dan Pasific berusia kurang dari 15 tahun (2010 World Population Data Sheet, PRB). Dan tak sedikit dari remaja ini telah melakukan hubungan seksual pertama kali sebelum usia 15 tahun.

Dilaporkan 10 persen dari remaja yang melakukan hubungan seks sebelum usia 15 tahun berkontribusi pada kehamilan remaja yang tidak diinginkan.

"Setidaknya 2,2 hingga 4 juta remaja putri telah melakukan aborsi yang tidak aman setiap tahun di negara-negara berkembang," jelas Alejandra Trossero, Program Director IPPF (International Planned Parenthood Federation) East & South East Asia and Oceania Region, dalam acara Journalist Workshop di Hotel Santika, Yogyakarta, Selasa (18/10/2011).

Hal ini sangat memprihatinkan, karena Alejandra menjelaskan remaja putri usia kurang dari 16 tahun memilliki risiko 4 kali lipat lebih besar mengalami maternal death (kematian saat kehamilan, persalinan dan pasca persalinan) dibandingkan dengan perempuan usia 20-an tahun.

Pada dasarnya, aborsi adalah prosedur kesehatan yang sangat aman bila dilakukan oleh petugas kesehatan yang profesional dengan menggunakan metode yang aman, efektif dan steril.

Tetapi stigma, kemiskinan dan larangan hukum membuat banyak perempuan muda yang mengalami kehamilan tak diinginkan melakukan aborsi yang tidak aman dan berisiko kematian.

Tak hanya pada remaja, 1 dari 5 kehamilan di Asia juga berakhir dengan aborsi dan hampir 2 pertiganya dilakukan dengan tidak aman.

Secara keseluruhan, 21 juta aborsi tak aman terjadi di seluruh dunia dan 3,13 juta diantaranya terjadi di wilayah East & South East Asia and Oceania Region (ESEAOR).



(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar