Sepatu orang pikun (Foxnews)
Pada masa itu, para pekerja seks memakai sepatu yang bisa meninggalkan jejak bertuliskan "ikuti saya" agar orang-orang mudah menemukannya. Jejak unik tersebut tercetak di tanah atau pasir yang dilakuinya, berkat desain khusus pada hak sepatunya.
Kini setelah jalan-jalan tidak lagi berupa tanah berpasir, desain hak sepatu tidak lagi efektif untuk meninggalkan jejak unik. Agar keberadaan pemakai sepatu tetap mudah dilacak, jejak-jejak itu kini digantikan dengan teknologi Global Positioning System (GPS).
Sebuah perusahaan sepatu, GTX Corp baru-baru ini memperkenalkan sepatu yang dilengkapi teknologi GPS sehingga keberadaan pemakainya lebih mudah dilacak. Sama seperti sepatu para pekerja seks zaman Romawi kuno, teknologi ini juga dipasang di hak sepatu.
Namun kali ini sasaran penggunanya sudah bukan lagi para pekerja seks, melainkan para penderita demensia atau pikun yang sering tersesat karena lupa jalan pulang. Dengan sepatu ini, para lansia yang mulai pikun akan mudah dilacak saat sedang kebingungan.
Perangkat GPS pada sepatu khusus orang pikun ini terhubung oleh gelombang radio ke perangkat lain yang dipegang oleh keluarga atau pengasuhnya. Kedua perangkat bisa diatur, agar alarmnya berbunyi jika lansia yang memakainya berjalan-jalan di luar area aman misalnya keluar kompleks perumahan.
"Inovasi ini sangat membantu pada kepikunan tahap awal yang memang berisiko tinggi untuk tersesat. Pada tahap ini, orang pikun bisa bingung meski ada di rumah sendiri lalu pergi keluar dan malah tersesat," ungkap Prof Andrew Carle, ahli saraf dari George Mason University seperti dikutip dari Foxnews, Jumat (28/10/2011).
(up/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar