Selasa, 25 Oktober 2011

Kena Cacar Air Saat Dewasa Bisa Lebih Berbahaya

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Cacar air merupakan penyakit yang gampang menular dan dapat menyerang siapa saja, baik anak kecil maupun orang dewasa yang sistem kekebalan tubuhnya menurun. Tapi cacar air bisa lebih berbahaya bila menyerang orang dewasa. Kenapa?

Cacar air (chickenpox) adalah salah satu penyakit yang dapat menular dengan cepat dan disebabkan oleh virus varicella zoster. Dibutuhkan waktu inkubasi sekitar 2-3 minggu setelah kontak dengan orang yang terkena cacar air.

"Kalau kena cacar air saat dewasa lebih berbahaya, karena reaksi virusnya bisa lebih besar dan menyebabkan komplikasi. Komplikasinya bisa sampai peradangan otak atau ensefalitis," jelas Dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM saat dihubungi detikHealth, Selasa (25/10/2011).

Orang dewasa yang terkena cacar air ada kemungkinan berisiko mengalami komplikasi, terutama pada perempuan hamil, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, orang yang sedang menjalani kemoterapi atau radioterapi untuk kanker, orang yang pernah menjalani transplantasi dan orang yang memiliki masalah jantung atau paru-paru.

Pada ibu hamil, infeksi cacar bisa mempengaruhi janin yang dikandungnya. Jika tertular pada trimester pertama, maka bisa menyebabkan risiko sindrom varicella kongenital yaitu sindrom cacat lahir pada bayi yang bisa mencakup kepala, masalah mata, berat badan bayi lahir rendah dan keterbelakangan mental.

Sedangkan jika ibu hamil tertular cacar pada trimester ketiga memiliki risiko lebih besar terkena pneumonia varicella. Infeksi ini berpotensi mengancam kehidupan paru-paru atau bayi lahir dengan memiliki cacar.

Selain komplikasi, gejala cacar air yang timbul cenderung lebih parah pada orang dewasa dibandingkan dengan anak-anak.

"Orang dewasa dengan kekebalan tubuh rendah bisa mengalami infeksi macam-macam (komplikasi cacar air), apalagi kalau kebersihannya tidak dijaga. Bisa kena infeksi sekunder, meradang sampai jadi koreng dan sembuhnya lebih lama," lanjut Dr Ari.

Menurut Dr Ari, pada orang dewasa penyakit cacar lebih lama sembuh dibandingkan dengan anak-anak. Hal ini karena daya tahan tubuh orang dewasa rentan turun karena ia harus bekerja atau memikirkan banyak hal. Sedangkan pada anak-anak umumnya bisa beristirahat dengan benar selama sakit tanpa banyak pikiran atau kegiatan.

Benarkah orang hanya bisa kena cacar satu kali seumur hidup?

"Prinsipnya, orang yang sudah pernah kena cacar bisa kena cacar lagi tapi dalam bentuk lain. Kalau dengan virus yang sama tidak, tapi masih bisa terjadi cross, bukan disebabkan oleh virus varicella zoster tapi herpes zoster. Gambaran klinisnya sama, bulat-bulat kecil, lesi berisi air di seluruh tubuh. Tapi kalau cross (karena herpes zoster), bulat-bulat kecil itu cuma mempengaruhi satu bagian tubuh, misal di dada sebelah kiri saja," jelas Dr Ari.

Cacar herpes zoster ini menurut Dr Ari biasanya hanya mempengaruhi orang-orang dewasa yang memiliki kekebalan tubuh lemah atau sedang menurun. Jika seseorang memiliki kekebalan tubuh yang baik, maka jarang mengembangkan kondisi ini.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan cacar air atau cacar kedua kalinya adalah melalui vaksinasi. Vaksin yang diberikan akan memproduksi antibodi dan menjaga tubuh dari virus cacar air di masa mendatang. Serta jangan lupa untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap optimal.

"Pencegahannya ada vaksin, tapi kadang-kadang kita tidak tahu kapan kita kenanya. Tapi yang jelas, jangan lakukan kontak dengan orang yang menderita cacar, sebaiknya diisolasi. Makanya ada anjuran kalau anak kena cacar mending istirahat di rumah saja, jangan masuk sekolah. Juga tingkatkan kekebalan tubuh, makan yang banyak, istirahat cukup," tutup Dr Ari.

Yang terpenting adalah selalu menjaga kekebalan tubuh dengan tidur cukup, makan sehat dan teratur serta berolahraga.



(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar