Senin, 31 Oktober 2011

Sudah Ada 14 Rumah Sakit di Indonesia yang Meresepkan Jamu

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Penggunaan obat-obatan tradisional akan semakin digalakkan. Apalagi riset menunjukkan separo penduduk Indonesia gemar minum jamu. Bahkan saat ini sudah terdapat 14 rumah sakit di Indonesia dan 30 Puskesmas di Jawa Tengah (Jateng) yang menggunakan jamu sebagai obat resmi.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dalam pembukaan 'The 3rd Conference on Traditional Medicine in ASEAN Countries' yang digelar di The Sunan Hotel Solo, Senin (31/10/2011).

Menkes mengatakan penggunaan obat tradisional hingga saat ini masih sangat tinggi. Bahkan 80 persen penduduk di Afrika masih tergantung obat tradisional. Sedangkan riset di Indonesia menunjukkan 49,53 persen penduduk di atas usia 15 tahun rutin mengonsumsi jamu. Dari angka itu 4,36 persen mengonsumsi jamu setiap hari.

Kepercayaan konsumen itu harus dijadikan sebagai tantangan ke depan dalam meningkatkan produksi obat-obatam tradisional aman, efektif, berkualitas untuk pemanfataan pelayanan kesehatan.

Saat ini, lanjutnya, terdapat tidak kurang dari 280 ribu praktisi pengobatan tradisional di Indonesia. Yang perlu diperhatikan adalah pelayanan kesehatan tradisional seringkali kurang didukung oleh penelitian ilmiah. Ini berbeda dengan sistem pelayanan kesehatan moderen didukung pengetahuan yang jelas dan metodologi penelitian.

"Pemerintah Indonesia berkomitmen mengembangkan obat tradisional, khususnya jamu buatan Indonesia. Untuk mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem kesehatan nasional, sejumlah kerangka regulasi telah diterbitkan, dari tingkat UU hingga keputusan menteri," ujar Menkes.

Menkes juga mengatakan saat ini departemen yang dipimpinnya sedang melakukan penelitian ilmiah di Tawangmangu Jateng untuk menemukan obat dengan bahan-bahan tradisional untuk empat penyakit yaitu gula darah, lemak darah, tekanan darah dan asam urat.

"Untuk saat ini baru empat penyakit itu yang dicarikan obatnya, ke depan akan dikembangkan untuk penyakit-penyakit lainnya. Selain itu saat ini sudah terdapat di 14 rumah sakit di Indonesia 30 Puskesmas di Jawa Tengah yang menggunakan obat tradisional sebagai obat resmi. Ke depan akan semakin banyak lagi," ungkapnya.




(mbr/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar