
foto: Thinkstock
Menurut sebuah penelitian di University of Stirling, pil KB dapat menurunkan ketertarikan fisik seorang perempuan terhadap lawan jenisnya. Di sisi lain, sebenarnya efek ini menguntungkan karena si perempuan akan lebih melihat calon pasangan berdasarkan kepribadian dan perilakunya.
Namun sayangnya, penelitian ini juga membuktikan bahwa beberapa perempuan yang memakai pil KB terlalu terpesona oleh sifat lembut calon pasangannya lalu terburu-buru mantab menjalin hubungan. Menurut penelitian tersebut, lelaki dengan sifat seperti itu cenderung labil dan tidak konsisten.
Efek pil KB ini mulai muncul ketika seorang perempuan tertarik pada lawan jenis, lalu bertahan selama 2 tahun setelah keduanya menjalin hubungan. Ketika mulai berkurang, perempuan mungkin akan merasakan ketidakpuasan secara seksual dan cendeung akan menghadapi konflik yang potensial berujung perceraian.
"Pengguna pil KB cenderung memilih lelaki yang penuh perhatian, dominan sifat femininnya daripada maskulinnya. Sayangnya, yang dipilih biasanya labil," ungkap Dr Craig Roberts yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari The Sun, Rabu (12/10/2011).
Karena sifat inilah, Dr Roberts menganjurkan agar para perempuan menghentikan dulu penggunaan pil KB saat sedang berjuang mencari jodoh. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa perempuan itu benar-benar tertarik luar dalam, tidak hanya karena lelakinya tampak penyayang tapi tidak konsisten.
Pil KB adalah metode kontrasepsi hormonal yang paling populer, karena penggunaannya lebih praktir dibanding kontrasepsi hormonal lainnya seperti implan maupun suntik. Namun beberapa perempuan tidak suka memakainya karena kadang-kadang memicu efek samping berupa flek di wajah dan peningkatan berat badan.
(up/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar