
(Foto: thinkstock)
"Kalau yang ada di Lombok itu kasus flu burung pada unggas, sampai saat ini belum ada suspect di manusia," ujar Menkes dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DrPH disela-sela acara acara Menkes menerima tim kesehatan Indonesia untuk Pakistan di gedung Kemenkes, Senin (17/10/2011).
Menkes menuturkan dari waktu ke waktu kasus flu burung memang ada di unggas dan Lombok termasuk salah satu provinsi endemis. Saat ini sekitar 30 provinsi di Indonesia masuk dalam kategori endemis flu burung di unggas, jadi hanya 3 propinsi saja yang tidak endemis.
"Tapi tidak selalu kasus flu burung di unggas ini loncat ke manusia, kadang-kadang saja menular ke orang tapi belum tahu kapan loncatnya (menularnya)," ujar Menkes.
Menkes menuturkan hal ini karena ada yang unggasnya mati banyak tapi peternaknya tidak apa atau baik-baik saja, tapi ada juga yang hanya kontak sebentar lalu tertular flu burung. Kondisi ini tergantung dari daya tahan yang dimiliki orang tersebut dan juga jenis virusnya.
Untuk mencegah penularan flu burung ini sudah dilakukan kerja sama dengan para peternak seperti menciptakan kondisi peternakan yang higienis, serta pada manusia dianjurkan untuk selalu cuci tangan karena meskipun langkah ini sederhana tapi terbilang cukup efektif untuk mencegah flu.
Selain itu kemampuan surveilans atau pendeteksian kasus memegang peran yang sangat penting. Artinya setiap ada kasus harus terpantau, jangan sampai kecolongan sehingga tahu-tahu jatuh korban.
Faktor berikutnya yang juga harus diperkuat adalah kerjasama yang baik antara sektor kesehatan manusia dengan sektor kesehatan hewan. Mutasi H5N1 pada hewan jauh lebih cepat dibandingkan pada manusia sehingga kewaspadaan tidak hanya dibutuhkan pada manusia saja.
Flu burung atau avian influenza (H5N1) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi.
(ver/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar