
(Foto: Thinkstock)
Meski bisa meningkatkan kenikmatan seksual, tapi ada banyak hal yang bisa membuat perempuan merasa cemas dengan kondisi payudaranya, mulai dari adanya benjolan hingga merasakan sakit yang aneh.
Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya diketahui mengenai kondisi payudara yang sehat, seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (3/5/2012) yaitu:
1. Nyeri payudara
Hampir sebagian besar nyeri biasanya disebabkan oleh perubahan hormon dan umumnya memburuk saat usia 40-an tahun karena proses perimenopause dimulai.
Jika nyeri di satu tempat ada kemungkinan besar karena ketegangan otot. Jika menyusui ada kemungkinan mengalami radang payudara yaitu infeksi yang terjadi saat ada saluran tersumbat.
Biasanya nyeri payudara ini tidak terkait dengan kanker, namun bisa diatasi oleh penggunaan obat tertentu, memperbaiki postur atau konsumsi vitamin B6 dan E. Tapi jika ditemukan ada benjolan sebaiknya periksakan ke dokter.
2. Cairan yang keluar dari puting
Normalnya memang ada sedikit cairan yang keluar dari puting ketika ia ditekan, isinya hanya protein normal dan cairan yang hidup di salurannya. Saluran ini dibuat untuk membawa susu, sehingga cairan yang keluar sesekali tidaklah mengherankan.
Jika menjelang menopause maka hormon berfluktuasi yang meningkatkan kadar prolaktin (hormon yang memberitahu payudara untuk membuat susu), kondisi ini menyebabkan munculnya cairan.
Sebaiknya jangan terus meremas karena itu artinya merangsang puting untuk mengirim pesan ke otak agar terus membuat prolaktin yang memproduksi cairan.
Jika cairan yang keluar puting berwarna putih susu, kuning, hijau atau cairan berdarah yang kekentalannya dari kental hingga lengket, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terutama jika cairan ini keluar tanpa diremas.
Sekitar 80 persen penyebabnya adalah intraductal papilloma (pertumbuhan non-kanker pada saluran). Pengobatannya saluran diperiksa dan diangkat melalui pembedahan lalu sel-sel diperiksa apakah ada kanker atau tidak.
Namun hanya sekitar 10 persen cairan puting yang mengindikasikan kanker payudara pada perempuan usia 40-60 tahun.
Jika tidak ditemukan papiloma atau galaktorea (aliran susu spontan), maka dokter akan mengirim sampel cairan ke laboratorium untuk memeriksa kanker serta kemungkinan melakukan mamogram.
3. Payudara kendur
Saat usia bertambah perubahan hormon membuat jaringan kelenjar yang padat diganti lebih lembut sehingga menjadi lebih rentan untuk melorot atau kendur.
Jika memiliki anak atau menyusui kemungkinan kendur lebih besar, karena saat hamil tubuh mengirim sinyal ke otak untuk menjaga kelenjar payudara membesar, setelah selesai menyusui kelenjar akan mengecil kembali sehingga terlihat kendur.
Untuk itu carilah bra dengan ukuran yang tepat sehingga masing-masing bagian payudara mendapat dukungan maksimal.
Sebaiknya jangan buang-buang uang dengan membeli krim atau pil karena belum ada bukti yang menunjukkan keduanya bekerja dengan baik untuk payudara.
(ver/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar