Kamis, 24 Mei 2012

Air Liur Dapat Memprediksi Kesiapan Bayi untuk Menerima Makanan

Browser anda tidak mendukung iFrame



(Foto: ThinkStock)
Jakarta, Seorang bayi yang belum siap menerima makanan dari mulut dapat mengalami masalah pencernaan jika tetap dipaksa. Penelitian terbaru berusaha mengetahui kapan bayi siap menerima makanan melalui mulut dengan menganalisis air liur bayi.

Peneliti dari Tufts Medical Center menyatakan bahwa fakta bahwa keberadaan gen yang terkait dengan peraturan nafsu makan dan kesiapan bayi untuk diberi makan secara oral sifatnya masih sangat prediktif.

Untuk mencegah masalah pencernaan dan komplikasi medis yang memerlukan pengobatan mahal karena bayi terlalu dini menerima makanan, peneliti melakukan analisis terhadap setetes air liur bayi.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE edisi 21 Mei, peneliti telah mengidentifikasi biomarker dalam air liur yang memprediksi bayi belum siap untuk menerima makanan. Biomarker, gen untuk reseptor neuropeptida Y2, NPY2R adalah pengatur perilaku makan.

Dalam studi tersebut, para peneliti menunjukkan bahwa tingkat NPY2R dalam air liur bayi akan menurun hingga bayi siap mmendapatkan makanan secara oral. Biasanya bayi yang baru lahir perlu tumbuh hingga tiga atau empat kali dari berat lahir awalnya untuk siap menerima makanan.

Saat ini, perawat menggunakan pengukuran subyektif, seperti mengevaluasi cara bayi menghisap dan menelan susu, untuk menentukan kapan bayi aman untuk diberi makan. Tapi metode ini tidak tepat dan sering dinilai terlalu dini, yang bisa menyebabkan anak tersedak dan makanan masuk ke dalam paru-paru yang mengarah ke pneumonia, atau masalah lainnya.

Bayi yang menderita kesulitan makan dini juga dapat terus mengembangkan masalah makan dalam jangka panjang dan beresiko keterlambatan perkembangan. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 40 persen anak-anak memiliki masalah terhadap perkembangan karena terlalu dini mendapatkan makanan secara oral.

Gen NPY2R telah dipelajari karena membantu mengatur nafsu makan dan berperan dalam obesitas dan gangguan makan. Tapi sebagian besar peneliti tidak memfokuskan penelitian pada peran gen tersebut dalam masalah pemberian makan bayi yang baru lahir.

"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan mekanisme biologis yang mengatur gen NPY2R pada bayi. Namun, jika NPY2R dalam air liur bayi yang baru lahir dapat terdeteksi, ada 95 persen kemungkinan untuk memprediksi kapan bayi siap mendapatkan makanan,'' kata Maron, seorang ilmuwan yang terlibat dalam penelitian tersebut, seperti dilansir dari medindia, Kamis (24/5/2012).


(ir/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar