Rabu, 30 Mei 2012

Amerika Diserang Wabah 'AIDS Baru' yang Ditularkan Serangga

Browser anda tidak mendukung iFrame



Kutu Vinchuca (Foto: NY Times)
Jakarta, Sebuah penyakit mematikan yang disebarkan lewat serangga asal Amerika Latin mulai menginvasi Amerika Serikat. Penyakit ini disebut-sebut sebagai penyakit AIDS jenis baru dari Amerika karena masa inkubasinya yang panjang serta sulit atau bahkan tidak bisa disembuhkan.

Penyakit ini disebut penyakit Chagas dan disebabkan oleh parasit yang disebut Trypanosoma cruzi (T. cruzi). Parasit ini tetap aktif dalam tubuh manusia selama 30 tahun hingga kemudian membunuh secara tiba-tiba dengan cara menghentikan detak jantung atau menghancurkan usus penderitanya.

Penularannya adalah lewat gigitan binatang kecil yang disebut vinchuca atau kissing bug karena menggigit wajah orang ketika sedang tidur. Penyakit mematikan akibat ciuman parasit ini merupakan silent killer karena pasien jarang menunjukkan gejala atau tahu bahwa ia telah terinfeksi.

Dalam sebuah editorial yang dimuat jurnal PLoS Neglected Tropical Diseases, para ahli penyakit tropis dari Baylor College of Medicine di Houston, berpendapat bahwa penyebaran Chagas ini menyerupai penyebaran awal HIV/AIDS.

"Seperti AIDS, penyakit Chagas memiliki waktu inkubasi yang panjang dan sulit atau tidak mungkin disembuhkan. Chagas menginfeksi hingga 8 juta orang di bebagai belahan bumi, sebagian besar di Bolivia, Meksiko, Kolombia dan Amerika Tengah. Tapi lebih dari 300.000 orang yang terinfeksi tinggal di Amerika Serikat, kebanyakan di antaranya adalah para imigran," kata Peter J. Hotez, pakar vaksin dan penyakit tropis Baylor College of Medicine seperti dilansir New York Times, Rabu (30/5/2012).

Penyakit ini dapat ditularkan dari ibu ke anaknya atau lewat transfusi darah. Sekitar seperempat korban akhirnya akan mengalami pembesaran jantung atau usus yang kemudian berhenti berfungsi atau meledak sehingga menyebabkan kematian mendadak.

Penyakit ini diyakini telah membunuh Charles Darwin beberapa puluh tahun setelah digigit oleh serangga di Amerika Selatan. Pasien yang terinfeksi harus meminum obat keras selama 3 bulan dan hanya manjur jika penyakit ini terdeteksi sejak dini.

Obat Chagas ini memang tidak semahal obat AIDS, tetapi di negara miskin pasokannya mengalami kekurangan. Karena penyakit ini identik dengan penyakit kaum miskin, tidak banyak perusahaan yang mau berinfestasi untuk menemukan pengobatan baru.

"Penyakit ini juga sangat berkaitan dengan stigma miskin di masyarakat. Kebanyakan korbannya adalah imigran yang sulit mendapat akses perawatan medis. Hal ini membuat Chagas lebih mudah menyebar," kata Hotez.
 
 

(pah/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar