Kamis, 31 Mei 2012

Keranjingan Belanja? Kasih Obat Alzheimer Pasti Sembuh

Browser anda tidak mendukung iFrame



ilustrasi (foto: Thinkstock)
Jakarta, Bagi sebagian orang, keranjingan belanja adalah penyakit yang sulit disembuhkan. Orang-orang yang keranjingan belanja atau shopaholics bisa menghabiskan duit dalam jumlah yang besar. Anehnya, barang-barang yang dibeli belum tentu bermanfaat dan dana yang dimiliki pun terbatas sehingga harus berhutang.

Untuk menyembuhkannya, ternyata pil yang dibuat untuk mengobati penyakit Alzheimer bisa membantu para shopaholics mengatasi gangguan perilakunya. Pecandu belanja ini pada dasarnya mengidap gangguan obsesif kompulsif. Nah, obat alzheimer ternyata bisa menekan perilaku obsesif kompulsifnya ini.

Penderita shopaholics ini kebanyakan adalah perempuan. Mereka merasa sulit menolak untuk tidak membeli barang dan sering membeli barang-barang mahal yang sebenarnya tidak begitu diperlukan. Kebanyakan barang yang dibeli adalah pakaian.

Sebuah penelitian kecil mengikutsertakan 9 orang berusia 19 - 59 tahun yang didiagnosis memiliki gangguan perilaku belanja kompulsif. Akibatnya, para peserta sulit berkonsentrasi di tempat kerja maupun lingkungan sosial dan terbelit masalah keuangan. Menurut penelitian, gangguan ini mempengaruhi hingga 5,8 persen orang dewasa.

Peneliti memberi para pecandu belanja obat yang disebut memantine, yaitu obat yang diresepkan untuk mencegah kerusakan otak pada pasien Alzheimer. Setelah 8 minggu, hasil uji klinis menunjukkan bahwa pria dan wanita yang memakai memantine berkurang jumlah waktu dan uang yang dihabiskan untuk berbelanja.

Secara keseluruhan, efeknya dapat mengurangi gejala shopaholics sampai setengahnya. Hal ini terlihat dari berkurangnya dorongan, pikiran dan perilaku berbelanja.

"Waktu yang dihabiskan untuk belanja setiap minggu dan uang yang dikeluarkan untuk berbelanja menurun secara signifikan, tanpa efek samping," kata tim psikiater dari University of Minnesota di Minneapolis seperti dilansir Telegraph, Rabu (30/5/2012).

Peserta penelitian rata-rata mendapat penghasilah hampir £ 40.000 atau sekitar Rp 584,5 juta dalam setahun, tetapi menghabiskan 61% dari pendapatannya untuk membeli barang-barang secara impulsif. Para peserta berburu barang di toko-toko hingga 38 dalam jam seminggu.

Memantine awalnya dirancang untuk mengobati pasien Alzheimer dan telah disetujui untuk digunakan pada pasien yang gagal merespon pengobatan lain. Obat ini bekerja pada glutamat kimia di otak yang diduga berperan menyebabkan demensia. Diyakini, glutamat ini mempengaruhi perilaku obsesif sehingga berperan dalam pengembangan gangguan obsesif kompulsif.




(pah/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar