Kamis, 20 Januari 2011

Obat Masa Depan untuk Gangguan Seksual

Your browser does not support iframes.



(Foto: thinkstock)Jakarta, Pengobatan gangguan seks yang sering dialami pria seperti ejakulasi dini dan disfungsi ereksi menggunakan perawatan dengan Viagra, Levitra dan Cialis. Tapi karena takut efek sampingnya, banyak pria yang tidak mau mengonsumsinya. Karenanya saat ini tengah dikembangkan pengobatan seks masa depan.

Pria penderita disfungsi ereksi telah mendapatkan perawatan dengan Viagra, Levitra dan Cialis, tapi lebih dari setengahnya tidak ingin mengonsumsi obat tersebut secara terus menerus atau jangka panjang. Sementara itu hanya sedikit atau bahkan tidak ada bantuan untuk masalah seksual ejakulasi dini.

Seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (20/1/2011) Ian Kerner, seorang terapis seks dari New York City dan penulis buku Love in the Time of Colic menuturkan saat ini ada penelitian baru yang mengarah pada pengobatan masalah seksual masa depan dan dinilai potensial.

Pengobatan masa depan untuk masalah disfungsi ereksi yaitu:
1. Dopamin booster termasuk salah satunya adalah apomorphine (Uprima), berfungsi meningkatkan kadar senyawa kimia dopamin di otak untuk meningkatkan sensasi dan minat seksual. Saat ini Uprima baru tersedia di Eropa.
2. Melanocortin inhibitor, studi awal menunjukkan obat ini bisa memicu ereksi pada laki-laki yang mengalami disfungsi ereksi akibat gangguan psikologis.
3. Topiglan, bentuk dari aprostidal (obat yang disuntikan ke penis dan supositoria) ini sedang dipelajari untuk mengobati disfungsi ereksi, dan sejauh ini terlihat aman serta efektif.

Sedangkan pengobatan masa depan untuk ejakulasi dini ada dua cara yaitu:
1. Dapoxetine, dapoxetine merupakan selective serotonin reuptake inhibitor dan biasanya digunakan untuk mengobati depresi dengan meningkatkan kadar bahan kimia serotonin di otak. Hal ini karena kadar serotonin laki-laki yang mengalami ejakulasi dini lebih rendah. Obat ini bekerja cepat karena itu digunakan satu jam atau lebih sebelum melakukan hubungan seks.

Studi menunjukkan dapoxetine bisa menunda orgasme dan meningkatkan Intravaginal Ejaculatory Latency Time (IELT), yaitu waktu untuk mengukur berapa lama seorang laki-laki bisa melakukan hubungan intim sebelum ejakulasi. Dapoxetine juga diketahui bisa mengurangi kesedihan dan kesulitan dalam hubungan yang terkait dengan ejakulasi dini.

2. PSD502 atau dikenal sebagai spray TEMPE. Obat ini berisi senyawa lidocaine dan prilocaine dalam bentuk aerosol. Studi menunjukkan PSD502 yang disemprotkan ke penis secara signifikan akan meningkatkan IELT, meningkatkan kontrol ejakulasi dan kepuasan seksual dengan efek samping minimal.

Masalah kesehatan seksual disfungsi ereksi dan ejakulasi dini paling baik adalah ditangani dengan tindakan kombinasi termasuk konseling, perubahan perilaku dan pendekatan seksual.

(ver/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar