Kamis, 27 Januari 2011

Ibu-ibu Posyandu Dilatih Mendeteksi Penyakit Kulit

Your browser does not support iframes.



Menkes (dok: uyung - detikHealth)Jakarta, Salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat adalah pos pelayanan terpadu atau Posyandu. Agar lebih punya peran dalam memelihara kesehatan masyarakat, para kader Posyandu se-Indonesia kini diberi pelatihan kesehatan kulit.

Program pelatihan ini diluncurkan oleh Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di Posyandu Bungur III, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, hari ini (27/1/2011). Fasilitator yang akan menjalankan program ini adalah Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).

Untuk tahap awal, program ini baru akan dilaksanakan oleh 14 cabang PERDOSKI di seluruh Indonesia, termasuk DKI Jakarta, Banten dan Palembang. Untuk wilayah DKI Jakarta, pelatihan telah dilakukan pada 18-19 Januari 2011.

Materi yang akan diberikan akan lebih banyak menyangkut upaya pencegahan dan deteksi dini berbagai jenis penyakit kulit yang sering ditemukan di masyarakat. Selain itu, para kader juga akan dibekali pengetahuan tentang cara-cara penganggualangannya.

Dalam pelatihan ini, para kader Posyandu yang sebagian besar adalah ibu-ibu akan mendapat berbagai kelengkapan yang dibutuhkan sebagai penyuluh. Diantaranya buku lembar balik (flip chart), panduan bagi kader, boneka peraga dan produk-produk perawatan kulit bayi dan anak.

"Pelatihan ini sangat relevan bagi kader Posyandu karena pengunjung Posyandu adalah para ibu. Selanjutnya ibu dapat berperan meningkatkan kesehatan kulit bagi dirinya dan keluarga di rumah," ungkap Menkes dalam sambutannya.

Ke-14 wilayah yang menjadi tempat pelaksanaan program pada tahap awal ini dipilih karena memiliki prevalensi dermatitis atau infeksi kulit di atas prevalensi nasional yakni 6,8 persen. Diharapkan, pelatihan ini bisa menekan jumlah kasus dermatitis di wilayah-wilayah tersebut.

Dermatitis sendiri merupakan jenis penyakit kulit paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Secara umum, penyakit kulit masih menduduki peringkat ke-3 di antara jenis penyakit yang paling banyak diderita orang Indonesia.

(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar