
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Ada banyak alasan yang membuat orang takut terbang, salah satunya takut pesawatnya jatuh karena kemungkinan ini memang paling mengerikan. Statistik boleh mengatakan bahwa naik pesawat 261 kali lebih aman daripada mengendarai mobil jarak jauh, tetapi tetap saja mengerikan.
Biasanya, gangguan ini ditandai dengan perasaan panik dan gelisah ketika berada di dalam pesawat. Saat mendarat maupun lepas landas, keringat dingin akan keluar dan tangannya mencengkeram kuat sementara matanya berkeliling mencari wajah kru pesawat atau penumpang lain yang sedang tersenyum untuk sedikit meredakan kepanikan.
Gangguan takut terbang atau pteromerhanophobia sangat sering dijumpai. Di Amerika Serikat yang sudah begitu moderen saja, statistik menunjukkan bahwa 18,1 persen orang dewasa mengalami gangguan ini dan 12,6 persen selalu gelisah saat berada di dalam pesawat.
Ini berarti 1 dari 3 orang, atau lebih mudahnya 1 orang di setiap deret kursi pesawat dipastikan punya gangguan takut terbang. Tidak mengejutkan, bahkan banyak tokoh terkenal seperti pesepakbola asal Belanda Dennis Bergkamp termasuk orang yang tidak pernah berani naik pesawat.
"Pendekatan tradisional untuk mengatasi takut terbang adalah dengan membantu pasien memahami statistik dan mengajari bagaimana pesawat itu terbang. Tapi karena banyak orang cenderung berpikir rasional, cara ini hanya tidak selalu berhasil," kata Prof Robert Bor, penulis buku Overcome Your Fear of Flying seperti dikutip dari Independent, Kamis (9/5/2012).
Takut pesawatnya jatuh memang bukan satu-satunya alasan orang takut terbang. Banyak juga yang panik dan gelisah saat naik pesawat karena kondisi kejiwaan lainnya, seperti takut ketinggian (acrophobia), atau takut berada di kabin yang tertutup (claustrophobia).
(up/ir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar