Jumat, 27 Januari 2012

Kusta di RI Masih Ranking III di Dunia, Jatim Tertinggi

Your browser does not support iframes.




Ilustrasi (typesofbacteria.co.uk)
Jakarta, Meski termasuk penyakit kuno, kusta belum bisa diberantas hingga tuntas di Indonesia. Saat ini peringkat jumlah kasusnya masih tertinggi nomor 3 di dunia, dengan jumlah kasus paling banyak ditemukan di Jawa Timur yakni sekitar 29 persen.

"Jawa Timur paling tinggi di Indonesia. Dari sekitar 17.000 kasus baru tiap tahun, 5.000 di antaranya ada di Jawa Timur," kata Kasubdit Pengendalian Kusta dan Frambosia Kementerian Kesehatan, dr Christina Widaningrum, M.Kes dalam jumpa pers di Gedung Kemenkes, Jumat (27/1/2012).

Menurut dr Ning, demikian ia biasa disapa, tingginya kasus kusta di Jawa Timur disebabkan oleh banyak faktor. Yang pertama tentu saja karena penduduknya termasuk paling padat dibanding wilayah lain di Indonesia, sehingga wajar jika temuan kasusnya juga lebih banyak.

Faktor lainnya adalah keberhasilan program skrining kusta yang dilakukan selama ini. Makin bagus program skrining yang dilakukan, maka makin banyak pula kasus kusta yang terungkap dan bisa diobati agar tidak sampai memicu kecacatan jika sudah terlanjur parah.

Secara nasional, Kementerian Kesehatan mencatat saat ini ada 19.782 kasus kusta di seluruh Indonesia dengan jumlah kecacatan yang berhubungan dengan kusta sebanyak 1.822 orang. Angka pertumbuhannya masih cukup tinggi, yakni mencapai 17.012 kasus pertahun.

Tidak bisa dipungkiri, tingginya jumlah penderita kusta maupun pertumbuhan kasus baru sangat erat hubungannya dengan gizi dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Dalam kondisi norma, daya tahan tubuh manusia mampu menangkal infeksi kuman penyebab kusta yakni Mycobacterium leprae.

Dikatakan oleh dr ning, 95 persen dari orang yang terinfeksi kuman tersebut tidak akan menjadi sakit karena pada dasarnya hampir semua manusia sudah kebal. Bahkan dari 5 orang yang akhirnya sakit, hanya 2 orang yang butuh obat sedangkan 3 lainnya akan sembuh dengan sendirinya.

Selain dengan meningkatkan gizi dan kebersihan lingkungan, upaya lain yang harus dilakukan untuk memberantas kusta adalah dengan menghapus stigma negatif di masyarakat yang masih menganggap kusta sebagai penyakit kutukan. Anggapan seperti ini membuat penderita merasa malu untuk berobat, sehingga sulit diberantas.
(up/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar