Senin, 30 Januari 2012

Diabetes Memperburuk Pendengaran Wanita

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Mengidap diabetes dapat menyebabkan wanita mengalami gangguan pendengaran yang lebih buruk karena pertambahan usia. Gangguan ini makin mencolok jika gangguan metabolisme yang terjadi tidak dikontrol dengan baik oleh obat-obatan dan pola makan.

Perempuan berusia 60-75 tahun pengidap diabetes yang dapat dikendalikan dengan baik memiliki pendengaran yang lebih baik dibandingkan wanita penderita diabetes yang kurang terkontrol. Perempuan pengidap diabetes yang terkontrol tersebut bahkan memilikin tingkat pendengaran yang sama dengan wanita tanpa diabetes pada usia yang sama.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa semua wanita penderita diabetes berusia 60 tahun ke bawah memiliki tingkat pendengaran yang buruk, bahkan ketika diabetesnya sudah terkontrol. Untuk pria, memburuknya pendengaran dialami seluruh peserta penelitian, terlepas dari usianya atau apakah mereka menderita diabetes atau tidak.

"Gangguan pendengaran dalam tingkat tertentu merupakan bagian yang normal dari proses penuaan, tetapi sering dipercepat pada pasien diabetes, terutama jika tingkat glukosa darahnya tidak dikendalikan dengan obat dan pola makan yang baik," kata Derek J. Handzo, DO, dari Departemen THT, Bedah Kepala Leher Rumah Sakit Henry Ford di Detroit seperti dilansir News-Medical.net, Selasa (31/1/2012).

Penelitian yang akan dipresentasikan dalam pertemuan tahunan bertajuk Triological Society's Combined Sections Meeting ini menyoroti pentingnya mengontrol diabetes dikarenakan dampak yang mungkin terjadi pada pendengaran, terutama seiring bertambahnya usia.

Menurut American Diabetes Association, hampir 26 juta orang di AS mengidap diabetes, dan 34,5 juta orang memiliki gangguan pendengaran. Tanda-tanda gangguan pendengaran antara lain kesulitan mendengar suara latar belakang atau mendengar percakapan dalam kelompok yang besar, serta sering mengubah-ubah volume radio atau TV.

Tim peneliti dari Rumah Sakit Henry Ford di Detroit menganalisis catatan 990 orang pasien dengan audiogram dari tahun 2000 hingga 2008. Pasien dikelompokkan berdasarkan gender, usia, dan gangguan diabetesnya.

Pasien diabetes dibagi menjadi dua kelompok, yaitu diabetes yang terkendali dengan baik dan yang kurang terkontrol. Pengelompokan tersebut mengikuti pedoman American Diabetes Association.

Tim Henry Ford melihat rata-rata pengukuran untuk menentukan tingkat pendengaran pasien pada frekuensi tertentu dan pengenalan suara pada usia yang berbeda.

Tim mengevaluasi rata-rata tingkat pendengaran yang berfokus pada frekuensi kebanyakan orang ketika berbicara dan frekuensi sangat tinggi yang digunakan pada musik dan alarm.

Wanita berusia 60-75 tahun yang diabetesnya kurang terkontrol memiliki pendengaran yang lebih buruk daripada wanita yang diabetesnya dikendalikan dengan baik dan dibandingkan kelompok kontrol.

Di antara wanita yang berusia kurang dari 60 tahun, penderita diabetes memiliki pendengaran yang lebih buruk dibandingkan wanita tanpa diabetes, terlepas dari diabetesnya terkontrol atau tidak.

Sedangkan pada pria dalam penelitian ini tidak ditemui perbedaan yang signifikan dalam hasil tesnya antara pria yang diabetesnya terkontrol baik, kurang terkontrol, serta yang tidak menderita diabetes.

"Laki-laki muda pada umumnya memiliki tingkat pendengaran yang lebih buruk, sehingga cukup menangkal kemungkinan pengaruh diabetes pada pendengaran. Temuan kami bisa dijadikan dasar penelitian masa depan untuk menentukan peran jenis kelamin yang mungkin mempengaruhi gangguan pendengaran," kata Dr. Handzo.

(pah/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar