Kamis, 01 Desember 2011

Immi si Kecil yang Jadi Korban Kejamnya Diskriminasi HIV

Your browser does not support iframes.




(Foto: thinkstock)
Jakarta, Zipporah Imogen Divine atau yang akrab disapa Immi, tiba-tiba ditolak masuk SD Don Bosco Kelapa Gading yang baru saja menerimanya dengan alasan anak dari seorang HIV positif. Virus HIV tak ada di tubuh Immi, tapi si kecil ini tetap menjadi korban kejamnya diskriminasi HIV.

Immi adalah putri dari Fajar Jasmin Sugandhi, seorang penulis yang terinfeksi HIV positif. Immi tidak terinfeksi HIV seperti ayahnya, namun dengan alasan anak seorang HIV, Immi ditolak masuk sekolah.

"Anak saya, yang sudah diterima, barusan dibatalkan penerimaannya di SD Don Bosco Kelapa Gading, melalui SMS, karena saya positif HIV. Dan Tuhanku, sumpah, anak saya nggak salah apa-apa," tulis Fajar lewat akun twitternya @fajarjasmin, Kamis (1/12/2011).

Leonnie F Merinsca, ibunda Immi, menjelaskan melalui akun twitternya bahwa saat pertama kali diberitahu bahwa ayah Immi, Fajar adalah HIV positif, pihak sekolah dan yayasan menjamin Immi akan diperlakukan setara. Namun tiba-tiba seorang dari pihak yayasan meminta Immi untuk submit hasil tes HIV.

"Saya tanya apa relevansinya kalau sekolah sudah prinsip nondeskriminasi. kalau hasilnya positif bagaimana? Si dokter yang anggota yayasan menjawab tergantung kepala sekolah," tulis Leonnie lewat akun @LeonnieFM.

Kepala sekolah awalnya bingung mengapa kesehatan sang ayah yang HIV positif dikaitkan dengan status penerimaan Immi, tapi ia tidak bisa berbuat banyak karena 'tangannya' terikat oleh yayasan.

Pihak keluarga memutuskan untuk tidak submit hal tes Immi dan mempertanyakan kembali prinsip kesetaraan yang sejak awal disampaikan oleh pihak sekolah.

"Jadi saya tegaskan ke si dokter bahwa atas dasar prinsip itu & hak pribadi Immi saya tidak akan submit hasil test. Si dokter rep-nya Yayasan bilang dengan demikian Immi nggak bisa sekolah di DB, demikian juga kalau jika hasil test Immi terbukti positif. Saya melongo setengah detik & nanya, "bu, ibu sadar nggak barusan Ibu melakukan diskriminasi terhadap anak saya?" Dia nanya, "diskriminasi gimana ya?" Menurut si Ibu dokter itu, diskriminasi adalah kalau Immi langsung ditolak masuk DB kalau di awal sebelum pendaftaran kondisi @fajarjasmin sudah diketahui," tulis Leonnie.

Menurut Leonnie, si kecil Immi masih berpikir bahwa ia akan bersekolah di SD Don Bosco Kelapa Gading tahun depan. Penolakan ini jelas akan menghancurkan hatinya, si kecil yang tak tahu apa-apa.

"Immi still thinks she's going to study at DB next year... It'll break our hearts to later see her eyes & hear her asking, "why"," tulis Leonnie.

Saat dihubungi, Leonnie mengatakan bahwa ia dan suaminya saat ini belum siap untuk menjelaskan secara langsung, walaupun via telepon sekalipun.

"Saat ini saya dan suaminya saya belum siap, walaupun lewat telepon. Nanti kalau kita sudah siap akan kita kabari lewat twitter, biarkan teman-teman yang ingin tahu bisa kontak balik," ujar Leonnie saat dihubungi detikHealth.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) menular melalui darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain. Jadi penularan melalui ciuman tidak terjadi.

Cara penularan HIV-AIDS adalah:
  1. Hubungan seks, terutama melalui anus (anal)
  2. Penggunaan bersama jarum suntik yang terkontaminasi oleh pemakai narkoba atau perawatan kesehatan
  3. Transfusi darah yang terkontaminasi virus HIV
  4. Terjadinya luka akibat pemakaian benda yang bersamaan seperti silet, pisau cukur
  5. Antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui

Penularan HIV dari ibu hamil ke anak bisa terjadi karena infeksi melewati plasenta, saat proses persalinan atau menyusui. Sumber infeksi ini bisa dari darah ibu, plasenta, cairan amnion dan ASI.

(mer/ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar