Rabu, 28 Desember 2011

Oktober: Saat Dunia Sambut Bayi ke-7 Miliar

Your browser does not support iframes.




Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Laju pertumbuhan penduduk dunia menorehkan sejarah baru dengan terlewatinya angka 7 miliar, tepat pada tanggal 31 Oktober 2011. Secara simbolis, seorang bayi asal Filipina yang lahir pada tanggal itu dinobatkan sebagai bayi ke-7 miliar.

Bayi perempuan bernama Danica May Camacho tersebut merupakan bayi pertama di dunia yang dilahirkan pada tanggal tersebut. Ia dianggap mewakili kelahiran penduduk dunia yang ke-7 miliar, sekaligus menjadi peringatan bahwa bumi ini makin penuh sesak.

Karena sifatnya hanya simbolis, tiap negara juga boleh memilih bayi ke-7 miliar versi masing-masing. Indonesia bahkan memilih 2 bayi sebagai penduduk ke-7 miliar, yakni bayi laki-laki asal Situbondo, Ahmad Saptaji Adibuwono dan bayi perempuan asal Padang, Saptarina Heriaty Andipertiwi.

Kedua bayi asal Indonesia yang juga lahir tanggal 31 Oktober 2011 itu dipilih oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berdasarkan metode penghitungan tertentu sehingga dianggap mewakili kelahiran bayi ke-7 miliar. Pemberian nama dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, meski pelaksanaannya hanya diwakili oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.

Peringatan lahirnya bayi ke-7 miliar mengandung makna bahwa penduduk dunia makin penuh dan akan semakin sesak jika pertumbuhannya tidak dikendalikan. Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan, tahun 2100 jumlah penduduk dunia sudah akan menembus angka 15 miliar.

Perkiraan itu bukan tidak berdasar, sebab dalam 13 tahun terakhir saja tercatat telah terjadi pertambahan jumlah penduduk sebanyak 1 miliar. Padahal beberapa abad yang lalu, pertumbuhan sebanyak 1 miliar hanya bisa dicapai dalam waktu 130 tahun.

Secara khusus, Indonesia menjadi penyumbang pertambahan jumlah penduduk terbesar ke-5 setelah India, China, Nigeria dan Pakistan. Namun dengan laju pertumbuhan penduduk yang begitu pesar, diperkirakan Indonesia bisa menyaingi China dalam beberapa tahun mendatang.

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini memang mengkhawatirkan, karena masih mencapai 1,49 persen atau 4-5 juta jiwa/tahun. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan penduduk Indonesia akan mencapai 1 miliar dalam waktu kurang dari 100 tahun yang akan datang.

Namun jika program KB berjalan tanpa ada penolakan atau penyulit lainnya, diperkirakan laju pertumbuhan penduduk Indonesia bisa ditekan hingga 1,1 persen pada tahun 2015. Pada tahun 2020, jika program KB terus mendapat dukungan, laju pertumbuhan penduduk bisa di bawah 1 persen.

(Edisi kaleidoskop kesehatan 2011 detikHealth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar